Meet friend

1.4K 211 14
                                    

Dengan tubuh lemahnya wanita itu berjalan lunglai memungut pakaiannya yang bertebaran mengenaskan dilantai.

"Eomma sampai kapan aku harus seperti ini? Aku sungguh sungguh sungguh sungguh sangat lelah" Adu gadis itu entah diajukan untuk siapa. Pasalnya ia hanya seorang diri didalam ruangannya setelah kepergian Taehyung beberapa waktu lalu.

Ya.. Seperti yang sudah Jisoo duga, pria itu pasti akan pergi begitu saja setelah apa yang diinginkannya tercapai. Dan Jisoo sama sekali tidak merasa terkejut akan kelakuan pria itu.

Setelah berhasil mengancingkan resleting celananya gadis itu bersiap memasang bajunya, namun secara mengejutkan Sehun datang keruangannya dan menariknya kedalam kamar yang tersedia disana.

Pria itu menggiring tubuh keduanya masuk kedalam lemari pakaian , sedangkan tangan lainnya digunakan untuk membumpat mulutnya.

Membuat Jisoo tidak dapat mencerna dan menanyakan apa maksud Sehun melakukan semua ini .

Tak berselang lama terdengar suara pintu yang terbuka.

"Dimana anak itu? , kenapa tidak ada diruangannya? Apa Jisoo sedang melakukan pertemuan dengan klien? "

Suara itu membuat jantung Jisoo berdetak dua kali lebih cepat dari biasanya. Dadanya bergemuruh. Setelah itu secara tiba-tiba air matanya jatuh begitu saja.

Entahlah Jisoo hanya merasa terlalu takut. Dan selebihnya ia merasa begitu lega karena sang ayah tak sampai memergokinya yang sempat melakukan hubungan badan bersama Taehyung.

Sehun yang menyadari telapak tangannya basah dengan perlahan melepaskan bekapannya pada mulut gadis itu.

"It's oke Jisoo, semua akan baik baik saja" Bisiknya lirih.

Keduanya diam beberapa saat sebelum derap langkah Suho terdengar menjauh dengan bunyi pintu yang kembali tertutup.

Sehun dibuat terkejut saat secara tiba-tiba Jisoo menjatuhkan tubuhnya berlutut yang menyebabkan lemari tempat persembunyian mereka terbuka.

Pria itu terlihat kelabakan karena melihat kondisi Jisoo yang begitu lemah.

"Ada apa dengan mu? Apa kamu sakit?" Paniknya menggiring tubuh Jisoo untuk didudukkan diatas kasur dengan dirinya yang berlutut didepan gadis itu.

"I'm tired" Lirih gadis itu.

"I'm really really tired of taehyung's attitude, tell me what should I do Sehun? " Lanjutnya dengan suara parau sarat akan keputus asaan.

"I know, saya tau ini berat untukmu Jisoo, maafkan saya, saya justru menambah bebanmu dengan menyuruhmu memilih antara saya dan Taehyung, harusnya saya tidak melakukannya" Tangan Sehun bergerak mengusap lembut pipi gadis itu.

Berharap yang dilakukannya dapat membantu gadis itu merasa tenang.

"Aku tidak punya siapa2 untuk mengadu, hal itu membuatku semakin merasa sesak, aku sudah tidak dapat menanggung semua ini, a-aku ingin menceritakan semuanya kepada ayah, t-tapi aku tidak berani melakukannya, Taehyung mengancamku, T-tadi kami sempat bertengkar dan dia kembali menyakitiku, tidak hanya hatiku, tubuhku juga lelah menghadapi kekasarannya"

Tanpa sadar rahang Sehun mengeras. Emosinya seketika membuncah setelah mendengarkan penuturan Jisoo. Pria itu seolah siap untuk menekan pelatuknya guna menghabisi Taehyung. Melubangi kepala Taehyung dengan pelurunya.

Pria yang dirasanya tidak waras dan sakit jiwa.

Jika berani seharusnya Taehyung melawannya, hal itu akan terlihat jauh lebih fair karena mereka sama2 seorang pria. Bukannya memukul Jisoo yang notabetnya adalah seorang wanita.

Complicated LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang