Part 7

1.2K 74 2
                                    

Author's POV

Nia bersenandung menyanyikan lagu Just Like Heaven milik The Cure yang sedang diputar di toko sambil memasukkan beberapa stok minuman ke lemari pendingin. Sesekali ia menggerakkan pinggulnya seirama lagu, membuat Jessie dan Justin, dua anak buah ayahnya saling bertatapan heran.

"Kau habis menang lotre ya?" Tanya Jessie yang sedang menjaga kasir. Nia mengacuhkannya dan tetap bernyanyi.

Justin lewat sambil membawa beberapa kardus snack untuk disimpan di gudang, "Tidak, Jes. Dia sedang kasmaran. Kamu nggak lihat apa kalau kemarin dia diantarkan dengan seorang cowok keren?"

Nia memutar bola matanya, "shut up, Justin. Atau akan kubilangkan ke ayah kalau kemarin kamu lupa membuang sampah yang menumpuk di pantry,"

"Whatever you say, bos." Sahut cowok itu dan kembali sibuk dengan tugasnya.

Shift Nia sudah berakhir dan sudah saatnya ia pulang. Ia mengambil tas dan jaket yang ada di loker, lalu masuk ke ruangan ayahnya, "Ayah, aku pulang dulu. Jangan khawatir, aku akan naik taksi," Nia mencium pipi pria itu, pamit kepada Jessie dan Justin lalu berjalan keluar dari toko.

Ia berjalan menyusuri trotoar, menyeberang lampu merah, dan memandang sekeliling menikmati suasana hiruk pikuk kota. Langkah kakinya terasa ringan, lalu ia berhenti di depan salah satu toko bunga yang ada di persimpangan jalan. Ia berhenti sebentar dan mengamati bunga berwarna-warni yang di pajang disana.

"Ya Tuhan, indah sekaliii," ucapnya saat melihat sebuket bunga daisy yang di pajang di rak

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ya Tuhan, indah sekaliii," ucapnya saat melihat sebuket bunga daisy yang di pajang di rak. Daisy adalah bunga yang paling disukainya melebihi bunga-bunga lain. Ia menyentuh bunga itu lalu tersenyum-senyum sendiri. Setelah puas memandanginya, Nia berlalu. Gadis itu bersenandung pelan dan menuju central park, kemudian duduk di salah satu bangku tamannya.

"Nia," gadis itu terkejut ketika ada yang memanggil namanya, ia menoleh ke belakang dan Chris kini sedang tersenyum kepadanya.

"Chris," sapanya.

Lelaki itu berjalan ke arahnya lalu duduk di sampingnya.

"Bagaimana keadaanmu? Kau sudah sehat? Tidak sakit lagi?" Tanya gadis itu.

"Sudah sangat baik. Meskipun masih agak sedikit pusing,"

Nia mengangguk, "syukurlah. Glad to hear that," ia sangat senang melihat Chris baik-baik saja.

"By the way, Kau dari mana Chris?"

"Aku habis dari workshop, mengecek pekerjaan karyawanku. Lalu aku ke 27th street ingin menemuimu, dan kebetulan saat aku datang, kau berjalan keluar dari toko."

Nia membelalakkan matanya, "jadi... Kau mengikutiku?"

"Well.." lelaki itu menggaruk pelipisnya, "aku tak sengaja mengikutimu," Nia tersenyum dan menunduk dengan wajah merona.

"Lalu ada perlu apa kau ingin menemuiku?"

"Aku ingin mengucapkan terima kasih padamu untuk kemarin. Dan.. karena aku juga tak tahan seharian hanya berbaring di ranjang, makanya aku ingin jalan-jalan mencari udara segar," jelasnya.

Adore You Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang