Part 15 (21+)

2.9K 80 1
                                    

Nia membanting ponselnya dengan kesal ke ranjang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Nia membanting ponselnya dengan kesal ke ranjang. Ia menghela napas, lalu berjalan ke sofa yang ada dikamarnya dan menghempaskan tubuhnya disana. Sudah dua hari Chris tak membalas pesannya, pun dengan panggilan telpon tak juga diangkat. Ia khawatir dan takut terjadi sesuatu pada pria itu, ia ingin pergi ke rumahnya tetapi belum ada waktu, memutuskan untuk kesana sekarang juga sudah terlalu larut. Ia melirik jam dinding yang menunjukkan pukul 22.30.

Mereka memang jarang berbalas pesan di ponsel kecuali jika sudah malam saat Chris sudah pulang bekerja. Nia sendiri juga memaklumi itu mengingat kesibukan Chris. Sesibuk apapun lelaki itu, saat malam hari ia pasti akan mengirimkan chat dan membalas pesan dari Nia. Tapi dari kemarin sampai hari ini, Chris tak jua terdengar kabarnya dan membuat wanita itu bertanya-tanya.

Ia menatap bunga daisy yang sudah layu di dalam vas bunga, belum ada keinginan untuk membuang bunga itu agar ia selalu teringat pada orang spesial yang memberikannya. Tapi Chris, kau dimana? Batinnya. Ia memejamkan mata hingga tanpa bisa ia tahan iapun jatuh terlelap.

*******

Sesudah melayani beberapa pembeli dan toko terlihat lengang, Nia kembali melanjutkan pekerjaannya mengetik sesuatu pada komputer di kasir. Jessie yang sejak tadi mengurus beberapa dokumen melirik gadis itu yang terlihat murung.

"Ada apa Nia? Kamu kelihatan sedih?"

Nia menoleh pada Jessie dan menggelengkan kepalanya pelan, lalu kembali sibuk dengan komputernya.

"Pacarmu nggak kesini?"

Gadis itu menghela napas, "sudah empat hari ini dia nggak bisa dihubungi."

"Oh iya? Kamu nggak menemui dia?"

Nia menghela napas, "aku nggak enak kalau harus mengganggu ke tempat kerjanya karena dia sangat sibuk. Tapi aku juga belum ada waktu datang ke rumahnya, kamu tahu sendiri kan, beberapa hari ini kita sering lembur mengurus potongan harga untuk barang-barang yang ada di toko, merubah susunan barang-barang di etalase dan sebagainya, karena itu aku nggak sempat mendatanginya," jelasnya.

"Oh.. I see. Kalau jadi kamu, aku juga pasti bingung," sahut Jessie, lalu ia menoleh pada Justin yang sedang mengepel lantai tak jauh dari mereka. "Hei Justin, menurutmu apa penyebab Chris menghilang tanpa kabar sampai berhari-hari? Kenapa laki-laki senang sekali bertingkah seperti itu dan membuat khawatir orang-orang di sekitarnya?"

Justin menghentikan pekerjaannya dan menaikkan kedua bahu, "mungkin dia benar-benar sibuk dan ingin fokus dengan pekerjaannya sehingga tak ingin diganggu dengan hal lain, atau bisa saja dia sedang ada masalah terkait pekerjaan dan itulah yang membuatnya menghilang."

Nia diam memikirkan perkataan Justin. Dan lelaki berambut ikal itu kembali melanjutkan, "atau mungkin saja ada masalah di antara kalian yang membuatnya harus mengambil jeda sejenak?"

Nia mengerutkan keningnya dan menggeleng, "itu nggak mungkin. Terakhir kali kami bertemu, kami baik-baik saja dan Chris juga terlihat baik. Kami nggak bertengkar sama sekali," sanggah Nia.

Adore You Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang