Part 11 (21+)

4.3K 86 0
                                    

Nia merasa mual, dan kepalanya terasa sakit luar biasa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Nia merasa mual, dan kepalanya terasa sakit luar biasa. Semua yang dilihatnya terasa berputar. Chris menggendongnya ke kamar dengan hati-hati, tiba-tiba Nia menggeliat sambil menutup mulutnya. "Ada apa? Kau ingin muntah?" Tanya Chris, Nia menggangguk lemah dan Chris dengan cepat membawanya ke toilet. Tanpa menunggu lama gadis itu langsung mengeluarkan isi perutnya, lalu ia tersungkur lemas di lantai. Chris dengan sigap menggendong gadis itu ke ranjang dan merebahkannya.

Nia memejamkan mata, mencoba menghilangkan pusing yang tak juga kunjung reda. Disamping kepala yang terasa sakit, ia juga merasa tubuhnya sangat panas dan gerah. Ditambah lagi pangkal pahanya yang terasa berdenyut makin kencang yang membuat tubuhnya gelisah.

"Nia, bajumu," ucap Chris menatap dressnya yang cukup banyak terkena muntah. Nia hanya mengerang tak jelas dan Chris menggapai punggungnya, mencari ritsleting baju gadis itu untuk membukanya.

Kini ia hanya mengenakan bra dan celana dalam. Meski begitu gerah di tubuhnya tak juga menghilang. Tiba-tiba Nia merangkul leher Chris dengan paksa sehingga tubuhnya berada dibawah tubuh besar itu, dengan kedua tangan Chris mengapit di sisi kiri-kanannya. Chris menatap wajah Nia yang sudah sangat memerah dan kedua tangan gadis itu bergerak menjamah seluruh tubuhnya. Chris memejamkan kedua matanya dan berbisik, "hentikan, Nia!" ia mulai merasakan percik gairah dalam dirinya akibat sentuhan sensual gadis itu.

"Why? I miss you," sahut gadis itu berbisik lirih di telinganya, "mengapa kau begitu jahat, Chris? Kau tak tahu betapa kau sangat menyiksaku?" Ia mulai terisak kembali.

"Nia, aku sama sekali tak bermaksud mempermainkanmu," Chris sudah akan menjelaskan semua tapi Nia meletakkan telunjuknya di bibir lelaki itu, "aku tak mau dengar apapun, okey? Aku tak suka kau disentuh oleh perempuan lain," ucapnya sembari mengusap rahang pria itu.

Chris menatapnya dalam, "kenapa?"

Ia meraba perut dan dada bidang itu dengan gerakan sensual, mengelus lengan dan bahu lelaki itu dengan gerakan menggoda, lalu mengusap lehernya, dan berbisik di telinganya, "hanya aku yang boleh menyentuhmu," ia mencium leher lelaki itu dan Chris mengerang.

"Nia, hentikan! Kau mabuk. Aku tak mau menyakitimu," Chris mencoba melawan rasa nikmat yang muncul oleh sentuhan gadis itu. Apa yang dilakukan Nia berhasil menyulut api gairah di dalam dirinya, tetapi akal sehatnya memperingatkan untuk tak mengambil kesempatan akan keadaan gadis itu.

Nia menggeleng keras, "aku mencintaimu Chris! Kenapa kau tak juga mengerti?" Air mata turun dari pipinya. Hatinya terasa sakit, ia ingin menjerit dan berteriak agar lelaki itu tahu akan isi hatinya, tetapi ia lemas. Kepalanya sakit, penglihatannya seakan berputar, belum lagi rasa panas dan kedutan di pangkal pahanya yang semakin kuat akibat sentuhan antara kulit mereka yang membuatnya gila.

Chris masih diatasnya, mengungkung tubuhnya, membuatnya dapat mencium aroma parfum beraroma maskulin yang kali ini membuatnya semakin panas dan tak tahan lagi, Nia melumat bibir lelaki itu dengan segenap hasrat. Merasa gerakannya terbatas, ia bangkit dan mendorong Chris, menduduki tubuh lelaki itu dan kembali menciumnya dengan liar.

Adore You Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang