Part 21 (21+)

2.5K 68 0
                                    

SATU TAHUN KEMUDIAN....

Nia sibuk menanda tangani satu persatu buku novel karyanya, mengembalikannya kepada pembacanya sembari tersenyum ramah kepada mereka, dan terkadang meladeni permintaan mereka untuk sekedar berfoto selfie.

Buku karangannya yang bertajuk 'Forever' tanpa disangka meledak di pasaran dan sempat menduduki posisi Best Seller selama beberapa bulan di semua toko buku. Acara meet & greet yang sore itu diadakan di sebuah mall di Los Angeles berjalan lancar dan menyenangkan, dihadiri oleh ratusan penggemar yang begitu menyukai karyanya. Nia bahagia, hal itu benar-benar diluar ekspektasinya.

Ia begitu gugup saat harus menaiki panggung, tetapi berkat dibantu oleh MC yang begitu friendly dan juga ramah, ia bisa dengan lancar menjawab beberapa pertanyaan saat di wawancara tanpa merasa canggung.

Saat tiba sesi tanya jawab, salah satu pembaca bertanya kepadanya, "apakah kau memiliki seseorang yang membuatmu terinspirasi membuat buku ini? Apakah terdapat pengalaman pribadimu dalam cerita dibukumu?"

Nia menarik napas dan diam sejenak untuk berpikir, akhirnya ia mengambil mic dan menjawab, "tentunya sudah pasti ada seseorang yang membuatku terinspirasi dan darinya aku belajar banyak hal. Tentang rasa cinta, sekaligus menerima rasa sakit. Tentang kita yang tak pernah berhenti berproses, dan menjadi dewasa untuk semua hal yang telah dilalui.."

Para hadirin terdiam menyimak yang dikatakan wanita itu, "buku ini sendiri bercerita tentang bagaimana patah hati yang disebabkan oleh orang yang sangat dicintai justru membuatnya semakin kuat, semakin berdiri tegak untuk mencapai mimpi tapi juga tak akan pernah lupa dari siapa ia mendapatkan keberanian itu. Meskipun ini adalah novel fiksi, tapi iya, ada beberapa part yang mengandung pengalaman pribadiku. Tentunya disertai dukungan keluarga dan sahabat tercinta, buku ini sampai tercipta." jelasnya.

Sang MC pun bertanya kepada perempuan itu, "Nia, izinkan aku menanyakan satu hal. Dengan kau menulis buku ini, apakah kau percaya dengan yang namanya cinta sejati?"

Nia tampak tersenyum malu-malu, tapi karena terus didesak oleh hadirin, akhirnya ia menjawab, "semenjak kecil aku sering sekali menonton cerita-cerita dongeng princess di Disney. Mereka bertemu pangeran tampan dan saling jatuh cinta, lalu menikah dan hidup bahagia. Tapi inilah kita di kehidupan nyata dengan semua naik turun perjalanan hidup. Meskipun kehidupan nyata tak seindah kehidupan dongeng, tapi iya, aku percaya cinta sejati itu akan datang, tentu dengan caranya sendiri," para hadirin bertepuk tangan dengan meriah, dan jawabannya menutup acara meet & greet di sore itu.

Masih dengan senyum bahagia yang tak luput dari wajahnya, setelah bersalaman dan mengucapkan terima kasih kepada semua pelaksana event organizer, Nia berlari menghampiri Laura yang sedang berdiri di dekat pintu ballroom dan memeluk erat sahabatnya itu.

"Kau datang," ucap Nia melepas pelukannya dan memegang kedua tangan wanita itu.

"Tentu aku takkan melewatkannya. Melihatmu berdiri disana, berhasil meraih hal yang selama ini selalu kau impikan," sahut Laura. Nia terdiam dengan mata yang berkaca-kaca, tak sanggup berkata apapun. Lalu Rey datang menghampiri mereka berdua dan tersenyum kepadanya. Nia langsung memeluk lelaki itu dan menangis haru.

"Kau luar biasa, aku bangga padamu."

"Terima kasih untuk selalu ada untukku, kak," ucap Nia dengan tulus.

*****

Sabtu malam, Nia bersiap-siap untuk pergi. Ia sudah berdandan dengan cantik lalu menyelempangkan tas di bahu. Ia keluar dari kamar dan mematikan lampu apartemen yang kosong karena Rey sedang bekerja shift malam. Setelah mengunci pintu, ia keluar dari apartemen dan memanggil taksi. Ia meminta sang supir untuk mengantarnya ke Griffth Park, dan mobilpun melaju.

Adore You Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang