Part 17 (21+)

2.6K 70 1
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Selama beberapa hari Nia hanya berdiam diri dirumah, ia lebih banyak menghabiskan waktu didalam kamar dengan menonton tv atau membaca buku

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Selama beberapa hari Nia hanya berdiam diri dirumah, ia lebih banyak menghabiskan waktu didalam kamar dengan menonton tv atau membaca buku. Kebiruan di wajahnya sudah hilang, tetapi rasa sakit terkilir di kakinya masih agak sedikit terasa setiap kali ia melangkahkan kaki, sehingga membuatnya harus berjalan dengan perlahan.

Chris tak pernah absen menjenguknya setiap hari. Sepulang bekerja ia pasti menyempatkan melihat keadaan Nia, membawakan perempuan itu banyak makanan dan buah-buahan. Seringkali ia merasa Chris terlalu berlebihan, ia hanya terkilir, bukan di amputasi. Saat ia sampaikan itu kepada Chris lelaki itu justru menggerutu, "makan saja yang banyak biar bisa lekas pulih," ujarnya sambil menyumpalkan potongan besar buah jeruk ke mulut perempuan itu. Tetapi dalam hati Nia merasa bahagia akan perhatian manis yang diberikan lelaki itu.

Jessie dan Justin juga menengoknya. Mereka mendengar kabar itu dari ayah sehingga membuat mereka khawatir dan ingin tahu keadaannya. "Cepatlah sembuh. Toko terasa sepi karena tak ada yang mengomeliku," ujar Justin.

Ia sedang berbaring sambil menonton acara komedi di tv sambil ngemil beberapa snack. Sesekali wanita itu tersenyum dan tergelak. Malam ini ia sedang sendirian di rumah karena ayah dan ibu harus pergi ke acara pernikahan kerabat di Four Season Hotel, Philadelphia. Tante Marie selaku yang punya acara sudah membookingkan kamar untuk mereka berdua sehingga orangtuanya baru akan kembali besok.

Hari sudah beranjak malam ketika ia baru selesai mandi dan berpakaian. Ia baru selesai berdandan dan bel pintu rumah berbunyi. Maka iapun turun dan membukakan pintu. Betapa Nia terpaku ketika mendapati Chris berdiri di depannya dengan rambut yang ditata rapi ke belakang, memakai baju lengan panjang berwarna hitam yang membuatnya semakin terlihat tampan dan begitu maskulin, ia terpana selama beberapa saat. Damn, he's so hot, jeritnya dalam hati.

"Hei, babe," sapa Chris menyadarkannya dari lamunan. Ia mengerjapkan mata.

"Hai. Ayo masuklah," ia menarik tangan lelaki itu untuk masuk. Chris melihat ke sekeliling rumah yang tampak sepi, "kemana orangtuamu?"

"Ayah dan ibu ke Philadelphia. Ada acara pernikahan saudaraku disana, besok mereka baru pulang," jawab Nia dan ia menarik lelaki itu untuk naik ke lantai dua dan masuk ke kamarnya. Setelah mengunci pintu, ia mendorong Chris hingga pria itu terduduk di ranjang dan segera ia menaiki tubuhnya, merangkul leher lelaki itu dan langsung menciumnya.

Adore You Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang