Part 16

1.3K 64 2
                                    

Nia merasa hari-harinya berjalan dengan sangat baik. Semenjak malam itu, Chris lebih sering menghubunginya. Mereka juga kerap kali berjalan-jalan berdua untuk menghabiskan waktu selepas penat bekerja. Entah itu sekedar duduk-duduk di bangku taman Central Park untuk merasakan kesejukannya, mencoba street food khas timur tengah yang lezat dan enak di The Halal Guys, melewatkan akhir pekan dengan memasak, atau bahkan menghabiskan waktu hanya dengan berpelukan di sofa, ditutupi selimut sambil menonton film di rumah Chris seharian. Days are good, like the way it should be.

Kini jam kerja Nia sudah berakhir, waktu sudah menunjukkan pukul lima sore tetapi diluar sana hujan turun dengan cukup deras. Ia berencana untuk pergi ke perpustakaan umum untuk mengembalikan buku yang telah dipinjamnya. Setelah pamit kepada ayah, ia keluar dan mencegat salah satu taksi dan segera masuk.

Di tengah perjalanan, ponsel perempuan itu berbunyi. Ia segera mengambilnya dan terlihat Chris yang sedang menelpon, iapun mengangkatnya.

"Hei, cantik. Sudah pulang kerja?"

"Chris! Iya, aku sudah pulang. Mmm... Aku sedang naik taksi, ingin ke perpustakaan untuk mengembalikan buku," jawab wanita itu.

"Jam berapa kamu pulang? Apa perlu nanti kujemput?"

"Tidak perlu. Aku nggak akan lama, biar nanti aku pulang ke rumah naik taksi saja,"

"Are you sure? Aku bisa menyempatkan waktu untuk menjemputmu,"
Ucap lelaki itu ragu-ragu.

"Jangan khawatir, Chris. Aku akan baik-baik saja. Bagaimana harimu?"

"Melelahkan, as always. Seharian membantu anak-anak buahku memodif mobil milik klien. Baru saja bisa istirahat,"

Nia tersenyum, "keep it up, my dear. Semoga pekerjaanmu lancar. I'll see you soon,"

"Baiklah. Hati-hati ya. Kalau ada apa-apa segera telepon aku," ucap Chris.

Nia mematikan telpon dan segera turun dari taksi ketika sudah sampai didepan gedung New York Public Library. Ia melangkah dengan terburu-buru meniti anak tangga menghindari rintikan hujan dan sampai di lobi.

Seusai mengembalikan buku ke salah satu petugas, perempuan itu memutuskan untuk mengambil beberapa buku dan majalah, lalu duduk di salah satu kursi baca yang di sediakan. Ruang baca itu sendiri sangat besar dan luas dilengkapi dengan berbagai macam fasilitas seperti vending machine, wifi, dan komputer yang bebas di akses oleh siapa saja secara gratis.

Setelah beberapa menit dilewati dengan membaca, ia merasa sedikit penat. Nia menatap ke sekeliling perpustakaan yang tak begitu ramai dengan suasana yang sangat hening. Ia mengambil ponsel didalam tas lalu mengirim chat kepada Chris.

Nia : "I miss you, babe😢"

Chris : "Miss you too, darling. Sudah di perpustakaan?"

Nia : "Yes. Feel bored."

Chris : "Buku apa yang kau baca?"

Nia memfoto buku yang saat ini dipegangnya yang berjudul "1001 Cara Memuaskan Hasrat Seks Pasanganmu" lalu mengirimkannya pada Chris.

Chris : "Jadi ingin kesana sekarang. Sex in the library would be nice."

Nia menahan senyum, lalu membalas, "Jangan gila."

Dapat ia rasakan kalau wajahnya saat ini merona, ia tak bisa membayangkan kalau hal itu benar-benar terjadi. Pikirannya langsung melayang ke malam itu, saat dimana Chris memanjat dinding untuk bisa masuk ke kamarnya, malam yang tidak akan pernah bisa ia lupakan seumur hidupnya.

Nia menutup buku dan merebahkan kepalanya di atas meja. Keinginan membaca menjadi menguap seketika digantikan bayangan wajah Chris. Ia benar-benar telah dimabuk perasaan dan terjatuh jauh akan cintanya pada lelaki itu. Dan Chris benar-benar mengerti keinginannya, memahami kemauannya, selalu mampu memuaskannya, juga memperlakukannya dengan baik, membuatnya merasa begitu dicintai dan dilindungi.

Adore You Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang