JENNIE POV
"Honey..."
"Yes honey..." Jawabku
"Bisa kamu ceritakan apa yg terjadi padamu?"
Lisa tidak pernah meninggalkanku sejak aku membuka mata, selalu ada kekhawatiran dimatanya. Aku tau dia merasa bersalah tapi ini semua bukan salahnya, ini sudah hari ketiga sejak aku dirawat, dia tidak pernah langsung menanyakanku kejadiannya karna dia pikir itu akan menjadi trauma bagiku. Namun sekarang dia mempertanyakan itu karna ingin dia proses secara hukum namun aku tidak menginginkannya jadi aku selalu mengalihkan pembicaraan
"Kamu tidak pulang hampir 3 hari, pulanglah beristirahat dengan benar. Aku tidak mau kamu sakit honey" ucapku mengelus wajahnya yg dia pendamkan diperutku dan duduk di sampingku
"Aku tidak akan pernah meninggalkanmu lagi" dia menggelengkan kepala, matanya tidak pernah lepas memandangku
Bahkan irene setiap hari datang dengan pakaian seulgi untuk dipakai lisa dan memberi masakan rumahan, lisa tidak pernah meninggalkanku
Aku bahkan dipindah ke ruangan VIP agar tidak ada orang lain diruangan ini, sungguh lisa terlalu lebay mengeluarkan banyak uang hanya untuk mengobati luka kecilku
"Jangan mengubah pembicaraan wifey, apa kamu gamau terbuka sma aku ?" Dia mengadahkan kepalanya dan menatapku
"Tapi berjanjilah kamu takan membawa ini ke rana hukum, bagaimanapun dia adalah ayahku" aku menangkup wajahnya agar tetap berpikir logis namun tidak ada reaksi diwajahnya hanya mengangguk ragu
Flashback
Sesaat aku turun dari mobil lisa aku memasuki rumahku, tidak ada tanda tanda keberadaan ayahku mungkin dia sedang tertidur karna mabuk disuatu tempat
Aku berjalan memasuki kamarku dan berganti pakaian untuk berangkat kerja lalu aku menuruni tangga menuju dapur yg tidak jauh dari ruang tamu karna itu merupakan open kitchen
Mengambil gelas lalu mengisinya dengan jus jeruk, sambil meminumnya aku mengeluarkan ponselku mencari kontak irene untuk memintanya menjemputku namun seseorang tiba tiba mengambil ponselku lalu membantingnya ke lantai hingga hancur
Aku tidak menyadari keberadaannya karna fokus pada ponselku, aku berbalik menemukan ayahku dengan mata merah dan bau alkohol yg menyengat tiba tiba mencengkram leherku membuatku kehilangan kekuatan dan gelas pun terjatuh kelantai menjadi kepingan kaca yg tajam
"Anak bodoh ! Tidak tahu di untung ! Tidak berguna ! Mati brengsek!" Dia berucap dengan semua sumpah serapahnya
Aku mencoba melepaskan cengkramannya namun dia cukup kuat jadi aku menendang dengan lututku tepat di uluhatinya membuat dia terbatuk memuncratkan darah kebajuku 'wtf ? Aku bahkan tidak menendangnya dengan keras'Aku mencoba lari dari jangkauannya namun dia menarik bajuku dan aku terpeleset karna jus, aku terjatuh tepat di atas banyak pecahan kaca dan kepalaku menghantam lantai cukup keras membuatku tidak sadarkan diri
Flashback Off
Dan sekarang disinilah aku berbalut perban disepanjang bahu tangan dan kaki kananku karna luka dari kaca, aku berharap ini tidak meninggalkan bekas
"Andai kamu tidak pulang hari itu" wajahnya sekarang berubah sedih dan membuang pandangan dariku
"Sstt, aku tidak apa apa. Lihatkan ? Hanya luka kecil itu pun karna kesalahanku yg terpeleset" aku menangkup wajahnya agar menatapku kembali "sebaiknya kamu beri aku ciuman agar aku cepat sembuh" lanjutku membuatnya tersenyum lalu mengikis jarak antara kami menempelkan bibirnya yg wangi mint mengecupku penuh perasaan, aku hanya menutup mataku menikmati moment bersamanya
KAMU SEDANG MEMBACA
LOVE ABUSE - jenlisa (ID) GxG
FanfictionMemanglah sangat salah jika kamu membela kejahatan dengan alasan cinta, tapi jika kamu hidup tanpa cinta apa bedanya kamu dengan robot ? Everything cost something. Apa yg kamu inginkan pasti ada harga yg harus kamu bayar, bukan dengan uang tapi deng...