Sudah beberapa hari lisa lewati tanpa jennie, dia bahkan tidak bisa melihatnya karna liburan 3 hari dari kantornya
"Sebaiknya kamu pulang lisa" ucap seulgi memasuki kantor lisa, melihat tubuh lisa yg lemas, kulitnya yg pucat dan kantung matanya yg menghitam
Berhari hari dia kantornya hanya minum minum dan merokok, seulgi tidak tega melihatnya mencoba menghentikannya namun lisa hanya menangis meminta untuk meninggalkannya sendirian
"Ini semua salahku" gumam lisa menghisap rokoknya terbatuk batuk lalu minum vodka, itu akan membunuhnya
"Lupakan dia lisa, kamu bisa memulai lagi" seulgi duduk dikursi didepan meja lisa yg duduk di kursi putarnya
"Memulai dengan apa ? Dia sudah membawa semuanya" lisa menunduk menahan dahinya dengan tangannya "semudah itu dia memberiku harapan lagi namun bodohnya aku yg menghancurkan" lisa tertawa pahit akan penyesalannya
Sedekat itu dia dengan kebahagiaan sempurna yg dia inginkan, harapan yg tidak pernah terpikirkan. Hancur begitu saja dengan keputusan yg salah
"Jika kamu mencintainya, aku harap kamu masih mau memperjuangkannya" ucap seulgi yg berlalu keluar pintu meninggalkan lisa kembali sendirian ditengah keheningan
"Aku pernah merasakan sakit hati tapi tidak separah ini hahaha mungkin karna ini salahku jadi lukanya lebih sakit dari sebelumnya" lisa menutup mata dengan tangannya "aku harap jennie ada disini"
***
Ring~ Ring~
"Yeoboseo"
"Mau ikut ke bar bersamaku dan wendy ?" Ucap irene di telfon
"hm, kajja" balas jennie
"baiklah, aku akan menjemputmu setengah jam lagi"
" Nee, unnie"
Setelah irene dan wendy menjemput jennie mereka langsung melaju menuju bar dan memarkirkan mobilnya lalu turun namun saat irene dan wendy berjalan menuju pintu depan, jennie justru berjalan menuju pintu staff yg berada dibelakang gedung
"Kemana ? Gajadi masuk ? " Ucap wendy sedikit berteriak karna langkah mereka berlawanan dan sudah cukup jauh mengingat gedung barnya cukup besar
"Aku ada urusan, aku akan menyusul" ucap jennie melambaikan tangannya agar mereka tetap masuk dan jennie melanjutkan langkahnya
Dia berjalan menyusuri lorong dengan banyak pintu, menaiki tangga menuju kantor lisa
*Kreek* jennie membuka pintu
Namun tidak menemukan seorangpun, jadi dia mengurungkan niatnya untuk menemui lisa karna tidak menemukannya, dia berjalan kembali menuruni tangga lalu... Dia melihat rose di ujung tangga menyiritkan matanya
"Apa yg kau lakukan disini ?" Ucap jennie
"Harusnya aku yg bertanya seperti itu" jawab rose yg tetap berjalan menaiki tangga dan jennie menuruni tangga
"Tentu saja menemui lisa"
"Ku kira kalian sudah putus"
Jennie tidak mengatakan apa apa saat rose berjalan melewatinnya, hati nya tertegun sejenak "Takan ku lepaskan dia selamanya" bisik rose sambil menghilang dibalik pintu ruangan lisa meninggalkan jennie
Merasa terintimindasi namun jennie telah meneguhkan hatinya, mempersiapkan patah hati terburuknya untuk mendapatkan lisa kembali meski harus menyayat harga dirinya, dia takan mundur.
"Darimana ?" Ucap irene saat melihat jennie menghampiri meja mereka
"Menemui lisa, tapi sepertinya dia tidak ada" jawab jennie kemudian duduk disamping wendy
"Liburan kemana selama 3 hari kemarin ? Ku dengar kamu pergi ke pantai" ucap wendy menuangkan minumannya
"Ya seperti itulah" jennie mengambil gelas dan meminumnya
"Dengan siapa ? Kamu tak mungkin pergi sendiri" tanya irene
"Han sohee, dia-"
"Babe ?" Suara tiba tiba datang menghampiri "sudah daritadi ? Kenapa ga bilang" lanjut seulgi kemudian mencium bibir irene sekejap kemudian duduk disampingnya
"Aku baru saja tiba, aku melihatmu sibuk disana jadi ga tega buat ganggu" irene menaruh tangan kanannya dipipi seulgi mengelusnya "apa kamu lelah ?"
"Tidak" jawab seulgi melingkarkan tangan kanannya dipinggang irene, menarik kepala irene ke dadanya "aku merindukanmu" dia mengecup pucuk kepala irene
"Beginilah aku mengontrak dibumi selama ini hiks" ucap wendy yg pura pura meringis
"Kamu terlalu dramatik wenwen, carilah pasangan agar tidak cemburu dengan irene unnie" ucap jennie memutar matanya
"Bagaimana bisa ?" Sekarang wendy semakin dramatik "meski mereka yg pacaran tapi waktuku yg mereka habiskan" dia meneguk minumanya skaligus lalu melanjutkan
" Wendy coba ini, wendy coba itu, bagaimana dengan yg aku pakai, apakah ini cocok denganku, apa itu cocok dengan seulgi dan blablabla" ucap wendy berbicara menirukan irene mencemoohnya
" Mereka yg mau menikah kenapa aku yg fitting dan mengurusnya, aku bahkan tidak punya pacar tapi seakan aku akan menikah hhhuuuaaaa" wendy bersandar di sofa menggoyang goyangkan tangan dan kakinya pertanda protes
"benarkah babe ?" Ucap seulgi yg kemudian tertawa dengan irene dan jennie
"Aigoo aigoo, anggap saja itu latihan wendy. Memang kamu keberatan membantu unnie mu ini ?" Ucap irene mengelus dahi wendy yg cemberut
"Maafkan aku babe karna sibuk, lagipula kamu sendiri yg meminta untuk mengurus semua nya sendirian" ucap seulgi mencium belakang tangan irene
"Memang aku ingin mengurusnya sendiri agar sesuai selera dan ekspektasiku meskipun semua nya menggunakan uangmu hehe" irene memeluk seulgi
"Bagaimana denganku ? Apa aku akan dibayar ?" Ucap wendy
"Aigoo, aku yg akan membayarmu jadi tuangkan aku minuman" ucap jennie yg menenggakan kepala berkedip pada wendy
"Dengan apa ? Kau bahkan gapunya tabungan" wendy berguling memunggungi jennie
"Aish ! Kau" jennie berpura pura kesal "kesini kau sekya !" Kemudian jennie menarik pinggangnya dan menggelitik nya membuat mereka berempat tertawa terbahak bahak.
*Klik* suara pintu tertutup membuat rose menoleh
"Sedang apa berdiri disitu ?" Ucap lisa yg baru saja keluar kamar mandinya melihat rose berdiri dibalik pintu masuk kantornya
"Aku melihat dia disini" ucap rose yg kemudian duduk disofa sudut ruangan
"Benarkah ? Dia disini ?" Terlihat wajah lisa bahagia dan segera berjalan kepintu
"Ku dengar dia baru saja kembali dari eurwangni" ucap rose membuat lisa menghentikan langkahnya "orang orangku melihatnya memasuki incheon hotel dengan kekasihnya"
Lisa sangat tau semua sifat buruk rose dan kebohongan bukan salah satunya, jadi dia percaya apa yg rose ucapkan, lisa mengurungkan niatnya untuk menemui jennie
Dia kembali duduk dikursi putarnya, memutarnya membelakangi rose memandang langit yg gelap tanpa sinar bulan namun pikirannya jauh melayang
'cih tentu saja, kenapa aku kaget ? Wajar saja karna dia memiliki kekasih' gumamnya dalam hati, lisa terdiam menenggakan kepalanya menahan agar air matanya tidak menetes namun gagal
Air matanya mengalir deras tanpa permisi membuat pipinya basah, dia terisak dalam sepi menyadari dia sudah tidak punya kesempatan.
Lisa menyerah
------------------------------------------ to be continue
KAMU SEDANG MEMBACA
LOVE ABUSE - jenlisa (ID) GxG
FanfictionMemanglah sangat salah jika kamu membela kejahatan dengan alasan cinta, tapi jika kamu hidup tanpa cinta apa bedanya kamu dengan robot ? Everything cost something. Apa yg kamu inginkan pasti ada harga yg harus kamu bayar, bukan dengan uang tapi deng...