Chapter 8

2.4K 213 1
                                    

Aku berjalan memasuki club melalui pintu belakang karna club belum buka dan mencari seulgi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aku berjalan memasuki club melalui pintu belakang karna club belum buka dan mencari seulgi

"Bear ?" Aku menyusuri lorong dengan banyak pintu

"Jendeuki ! Kesini, ikuti aku" aku berjalan menghampiri seulgi yg sedang mengobrol di dalam ruangan dengan seseorang

"Kamu langsung masuk aja, ada lisa didalam. Maaf aku gabiss nemenin masih ada kerjaan" seulgi tersenyum mempersilahkan aku masuk ke ruangan kantor lisa

"Boss ! Jennie udah disini seperti yg kamu minta" kata seulgi pada lisa yg duduk dikursi putarnya

"A-apa aku ti- ehem masuklah jennie" lisa mempersilahkan aku

" See u later jendeuk" seulgi berkedip padaku dan aku mengangguk

SEULGI POV

*ting* pesan masuk

"Seulgi, ini aku irene"

Irene ? Siapa ? Aku melihat profil pesannya

Oh dia ! Wah dia cantik sekali, aku tak memperhatikannya terakhir kali karna lampu remang dan kesibukanku

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Oh dia ! Wah dia cantik sekali, aku tak memperhatikannya terakhir kali karna lampu remang dan kesibukanku. Tanpa sadar aku memperhatikan wajahnya tanpa membalas pesannya karna omg dia seperti dari dunia dongeng

*Ring* dering membuatku tersadar, irene menelfon

"Hallo, apa kamu sibuk?"

"Ya, maksudku tidak. Aku sedang tidak sibuk"

"Baiklah kalo begitu. Bisa minta tolong?"

"Tentu untuk wanita cantik"

Irene menceritakan kejadian yg menimpa jennie membuatku kesal sekaligus merasa kasihan. Jadi aku memberi irene ide untuk menjaganya

"Aku akan meminta jennie membantu lisa mengerjakan bagan, biar ku tebak lisa pasti meminta nya mengambilkan bagan nya karna jika dia sudah duduk dikursinya dia gakan berdiri dan bagan itu berada di lemari baris atas"

"Bagaimana kamu tau ? Dan untuk apa semua itu"

"Aku selalu dipanggil keruangannya untuk mengambil dokumen yg bahkan ada di lemari di sampingnya, makanya aku tau semua tempat berkasnya. Dan aku melakukan itu untuk membuat perut jennie sakit"

"Kamu ingin menyakiti jennie ? Aku tidak percaya"

"Tidak tunggu, jika dia kesakitan maka lisa akan memeriksanya lalu bertanya padanya atau padamu. Karna kamu tau jennie takan menceritakan kesakitannya pada siapapun"

" Oh kamu benar, ide bagus. Aku kirim kontak jennie"
" Dan seulgi.... Makasih" lanjutnya

Membuatku tersenyum, aku bisa membantu kedua temanku. Lisa dan jennie

LISA POV

Seulgi sialan dia tidak memberitahuku jennie akan datang, dia bahkan bilang aku yg memintanya datang

"Jadi apa yg bisa aku bantu ?" Dia bertanya dan aku bingung karna seulgi sialan itu tidak memberiku petunjuk apapun

"Bagan nya ?" Lanjutnya

"Oh iya bagan nya, bisa tolong ambilkan dokumennya ada di barisan atas lemari"

Aku melihat nya berjinjit hehe tubuhnya kecil sekali " ow ! " dia hampir terjatuh dan memegangi perutnya dan aku menangkapnya

" Kenapa ? " Aku menatapnya dan mendudukannya di sofa " kamu baik baik ? " Lanjutku

" Aku gapapa" dia manarik nafas sedikit meringis. Dia berbohong

" Lepaskan, biar ku periksa" aku melepaskan tangan dari perutnya

" Ti-tidak aku ga- ow" dia meringis saat aku membuka kancing kemerja di perutnya dan kulihat

" Memar ?! Apa yg terjadi padamu jennie ? " Nadaku mulai naik entah kenapa aku melakukan itu

" Tidak, aku-" aku memotongnya " beritahu aku jennie atau aku-" aku mengerutkan keningku tidak tau kenapa aku begitu marah

Aku bangkit dan mengambil handuk yg aku beri air dingin

" Ayahku" aku menatapnya dan mengompres perutnya

" Aku dipukul ayahku karna dia meminta uang dan aku tidak bisa memberinya"

" Semua ini karna uang ? " Orangtua macam apa, oh iya dia ayah tiri nya dan jennie mengangguk

" Berapa yg dia inginkan ? Biar aku berikan"

" Tidak bukan cuma itu masalahnya, dia takan pernah menyelesaikannya" dia penjudi, aku tau

Pasti dia akan terus menerus meminta uang meski sudah diberi

Jennie meletakan kedua tangannya di pipiku dan tersenyum, berarti aku jangan memikirkannya tapi tetap saja

" Tinggalah bersamaku malam ini" ucapku tanpa aku sadari

" Ahaha kamu baru mengenalku untuk beberap minggu lisa" dia menatapku

" Ga masalah, setidaknya untuk malam ini saja. Untuk merawatmu" aku memohon

" Baiklah" dia terseyum sangat manis

LOVE ABUSE - jenlisa (ID) GxGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang