⊱ ──────⊰EPILOG⊱────── ⊰

64 12 4
                                    

⊱ ────── ஓ๑∗๑ஓ ────── ⊰
SUMMER RAIN - KAGEHINA
⊱ ────── ஓ๑∗๑ஓ ────── ⊰
























Seorang lelaki sampai di depan pemakaman anak-anak yang menjadi korban pengeboman di gedung LITE. Tuan 'Thin Man' memberikan bunga-bunga yang anak-anak sukai sebagai hadiah kedatangannya, tidak lama seorang wanita datang bersama para anak buahnya yang memakai pakaian CBRN (Cheminal, Biological, Radiation and Nuclear). Miya meminta anak buahnya untuk membongkar pemakaman anak-anak untuk di bawa ke GLASSIES, dan ternyata 'Thin Man' adalah suami dari Miya. 'Thin Man' berkata bahwa sebentar lagi cucunya tidak sendirian lagi, karena teman-temannya akan berada di sana.

Kembali pada kondisi Kageyama. Paska kedatangan kedua orangtuanya beberapa hari yang lalu, membuat Kageyama kembali menjadi pribadi yang pemarah dan juga tidak terkendali. Semua teman-temannya terus membantu Miwa untuk menenangkan Kageyama yang setiap kali mengamuk karena mengingat kejadian itu termasuk kematian Hinata. Sampai Kageyama mengurung diri dan tidak ingin melihat siapapun lagi.

Tidak terasa malam sudah tiba, dimana Kageyama hanya bisa duduk di pojok kamar sambil mengingat moment indah bersama Hinata. Terdengar suara rintik hujan kecil membuat Kageyama semakin ingat dengan Hinata, namun dia yakin karena tidak akan bisa keluar dari kamar ini setelah apa yang sudah terjadi. Namun dengar suara pintu yang terbuka, dan Kageyama melihat sosok lelaki dengan wajah datar membiarkan pintu terbuka lebar hingga suara sirine berbunyi.

Lelaki itu meminta Kageyama segera berlari keluar sebelum terlambat. Tentu kesempatan ini tidak di sia-siakan oleh Kageyama, dia berlari keluar agar bisa mengikuti kelopak-kelopak bunga matahari yang seperti menuntunnya ke suatu tempat. Kelopak itu berhenti hingga Kageyama berada di luar rumah sakit jiwa, dimana begitu terasa udara dingin yang menusuk. Kageyama langsung berlari kesana-kemari menikmati hujan yang selama ini dia benci. Namun Kageyama terhenti karena yang dia rasakan hanyalah dingin, tidak seperti ketika dia bersama Hinata.

Kageyama awalnya memilih untuk kembali menyerahkan diri, namun dia terdiam ketika mendengar suara music box yang dia kenali. Tentu Kageyama langsung berbalik dan terlihat seorang lelaki dengan paras cantik tersenyum dengan membawa music box. Hinata menyimpan music box itu lalu menarik Kageyama untuk kembali bermain hujan bersamanya. Kageyama memeluk Hinata dan tidak ingin Hinata jauh darinya walau hanya satu senti saja. Mereka bermain hujan bersama bahkan berdansa di bawah hujan dengan di aluni dentingan music box. Malam semakin larut dan udara semakin dingin, Hinata memeluk Kageyama lalu melepasnya setelah dia rasa cukup. Dia mengusap pipi Kageyama dan mulai perlahan menjauh dari sang kekasih.

"Jangan tinggalkan aku lagi." Ujar Kageyama menahan Hinata.

Hinata terdiam lalu melepaskan genggaman tangan Kageyama. Dia menggelengkan kepala tanda dia memang harus pergi meninggalkan Kageyama untuk yang kedua kalinya. Tentu Kageyama tidak mau hal itu terjadi, sampai dia melihat Hinata berlari menghampiri seseorang, dan dia adalah Akaashi. Akaashi mengusap tangan Hinata lalu melambaikan tangan pada Kageyama tanda perpisahan. Kegeyama langsung berlari dan berusaha untuk membawa Hinata kembali, namun dia gagal. Hinata pergi bersama Akaashi dan meninggalkan kelopak bunga matahari yang terbakar.

Sion yang sudah tiba di samping Kageyama lalu membawanya pergi, dan tibalah mereka di sebuah gedung teater yang kosong. Dimana Kageyama bisa melihat Sugawara, Oikawa dan yang lain terduduk menangis dengan mulut yang tertutup oleh sebuah kain putih. Hingga fokus Kageyama hancur ketika Sion memberikan sesuatu, dimana Sion memberikan satu botol cairan aneh lalu menyiramkannya pada Kageyama hingga wajahnya terasa sensasi terbakar yang sangat hebat.

Wajahnya melepuh dan membuat Kageyama merasa kesakitan yang amat sangat, dan Sion meminta Rion untuk mengisi seluruh ruangan dengan gas karbon monoksida. Sebelum gas itu dimasukkan Sion menembak mati Sugawara dan yang lain, dan gas itu baru di lepaskan. Kageyama tersiksa di dalam ruang teater dengan wajah yang sudah melepuh, hingga dia melihat kakeknya, Miwa dan Hinata yang berada di sampingnya.



















"Ayo pulang."


















.TAMAT. 

SUMMER RAIN ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang