-- Mohon di ingat typo bertebaran dimana-mana mohon di maklumi walau merusak suasana saat membaca, terima kasih --
[author mimilynnris]"Eh bayi jeruk? Kamu kemana saja sayang?" Tanya Sugawara sangat khawatir pada Hinata yang sudah dia cari sedari tadi.
"Aku sedari tadi bersama Kageyama di ruang ganti, memang ada apa mama?" Jawab dan tanya Hinata ikut bingung.
Sugawara sendiri langsung kebingungan dengan ucapan Hinata, karena sedari tadi dia sudah menjadi Hinata dan Kageyama di ruang ganti yang sama, namun dia tidak menemukan mereka berdua di sana. Namun Sugawara kini melupakan hal itu, setidaknya dia sudah bertemu dengan Hinata dan Kageyama dalam keadaan baik-baik saja. Mereka mengobrol mengenai dialog-dialog yang sulit untuk dihafal, hingga Rion datang memberitahu bahwa drama dari Dateko sudah di mulai. Sugawara mengajak semuanya untuk menonton. Tapi Rion yang tau bahwa Hinata bertemu pennyclown, langsung mengusap rambut Hinata perlahan, dari ucapan itu Rion sengaja menghapus ingatan Hinata tentang pertemuannya dengan pennyclown di ruang ganti.
Karina membenarkan pita yang ada di rambut Natsu, selagi di dandani oleh Karina, Natsu hanya diam sambil memeluk mr. darkness yang sengaja dia bawa. Karina pun meminta izin pada Natsu untuk mengambil aksesoris yang akan di pakaikan padanya yang tertinggal, Natsu hanya mengangguk saja, mengizinkan Karina pergi meninggalkannya sendiri. Sampai tidak sengaja Natsu mencium bau busuk, bau itu semakin mendekat membuat Natsu merasa mual. Natsu memilih untuk pergi saja dan meminta Karina untuk tidak ke dalam sana, tapi dia di kejutkan dengan sosok jangkung yang merangkak di langit-langit. Natsu tiba-tiba tidak bisa bergerak saat sosok itu kini sudah ada di depannya, pennyclown itu tertawa ketika melihat raut wajah Natsu yang sangat ketakutan. Pennyclown itu dengan kasar mengambil mr. darkness yang berada di pelukan Natsu, dengan senyum mengerikan pennyclown itu membakar mr. darkness di depan Natsu.
"Tidak akan ada yang melindungi mu lagi! Papa Rion, mama Karina, kakakmu dan mr. darkness tidak akan pernah menolong mu!!!" Teriak pennyclown itu membuat Natsu langsung menutup mata karena takut.
Karina langsung menarik Natsu untuk menjauh dari pennyclown, sedangkan di belakang pennyclown itu sudah ada Rion yang sudah bersiap memisahkan kepala pennyclown itu dari tubuhnya. Hanya hitungan detik saja, kepala pennyclown itu terputus dengan tangan kosong, sedangkan Natsu di buat lupa dengan kejadian tadi oleh Karina. Mereka sudah merencanakan semuanya sejak awal, dimana Natsu sudah menjadi target mereka karena Natsu yang memiliki kemampuan khusus yang tidak dimiliki oleh Hinata maupun yang lain.
"Sayang? Kamu tidak apa-apa kan?" Tanya Karina perlahan.
"Tidak apa mama, hanya saja tadi aku lihat banyak sekali sosok tinggi yang merangkak di langit-langit menggunakan topeng badut." Jawab Natsu yang langsung memeluk Karina.
"Tenang ya, kamu hanya berhalusinasi. Tidak ada yang merangkak di langit-langit, mungkin karena kita nonton film horor kemarin malam sebelum tidur, maaf ya?" Natsu awalnya meragukan ucapan Rion, namun Natsu mengangguk setuju ketika dia ingat bahwa film itu juga menunjukkan badut yang sama seperti apa yang dia lihat.
Setelah bernegosiasi dengan Karina, akhirnya Karina membawa Natsu pergi dari tempat yang sudah di masuki oleh banyaknya pennyclown. Banyaknya yang masuk bukan karena penjagaan GLASSIES yang tidak becus, tapi mimilynnris dengan tiba-tiba membiarkan mereka masuk. Rion juga awalnya tidak mengerti mengapa mimilynnris memilih melakukan itu, namun mimilynnris menjelaskan bahwa mereka memang tidak bisa menjaga seketat itu, jika penjagaan sangat ketat, justru itu akan mengundang bahaya yang lebih besar. Rion pun pergi untuk membasmi pennyclown yang mencoba mendekati Hinata dan Natsu, sampai dia bertemu dengan pemimpin para pennclown.
KAMU SEDANG MEMBACA
SUMMER RAIN ✔️
Fanfiction[ End ] Summer rain, hujan yang singgah di musim panas. Ungkapan mereka, pemberi warna dalam kehidupan bagi seseorang yang begitu spesial. Dibalik semua itu, terdapat rasa sakit dan rasa takut yang mereka simpan, tidak akan pernah mereka ungkapkan...