[ E N D ]
Kehidupan sungguh menyenangkan. Hingga hal kotor pun bisa menjadi surga, penuh dengan kenikmatan. Kekurangan menjadi hal tersendiri menarik sebuah rasa. Hingga si Binal dengan si agresif dingin posesif menjadi satu tanpa paksaan tapi cinta...
Aku kembali~~ Hihihi.. sorry udh ngilang tanpa kabar, krn aku sibuk am usek guys.. makasih buat yg masih nungguin aku up,, jgn lupa vomen ya! Enjoy!!
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Pagi kembali menyapa, tepat dikelas Taehyung kini sangat rusuh bagaimana kelas yang memang tidak ada guru dan ketua kelas yang sibuk menulis soal-soal yang dititipkan dipapan tulis.
Taehyung?
Dia sibuk menulis di bukunya. Tidak, jika kalian pikir ia menulis pelajaran maka nyatanya salah. Ia sibuk menulis akun-akun media sosial yang menjual barang yang ia sukai.
"Tae nomer dua apa jawabnya?"
Taehyung menoleh, "tak tau"
"Heh?" Soobin sontak mengalihkan pandangannya kearah buku Taehyung, lantas mendengus saat ia tak paham dengan apa yang Taehyung tuliskan
"Apa?" Taehyung menoleh, "apa yang kau tuliskan Tae?"
"Oh ini. Tidak ada aku hanya iseng" Soobin tau Taehyung berbohong tapi ia lebih memilih mengangguk.
Oh ayolah mana ada iseng tapi tulisan yang ditulis itu rapi dan yang ditulis itu nama-nama akun media sosial dengan tag-tag berbeda-beda
Sedangkan Taehyung hanya dapat menggumamkan kata maaf dalam hati untuk sekian kalinya. Ia harus berbohong pada Soobin sekalipun dia sahabat nya, ia tak mau mommy nya marah jadi ia lebih memilih seperti ini dulu
"Ke kantin?" Soobin mengangguk, berjalan beriringan keluar kelas yang berasa seperti kapal pecah
"Soobin, nanti setelah jam istirahat ikut aku keruang kepala sekolah ya?" Celetuk Taehyung saat keduanya menginjak bibir kantin
"Ada masalah?"
"Tidak~ hanya memberikan kertas yang dititipkan Lim Ssem kemarin"
"Hm.. tapi sepertinya aku tidak bisa mengantarmu, Tae"
Taehyung menoleh, "kenapa?"
"Aku-- aku belum mengerjakan tugas rumah kemarin. Jadi, yah kau tau lah"
"Huh kebiasaan. Yaudah tak apa" Taehyung hanya dapat mendengus, karena sebentar lagi buku miliknya akan dipinjam sahabat Park nya lagi.
"Pesan apa? Biar aku ambilkan"
"Samakan saja"
Soobin melenggang pergi, meninggalkan Taehyung yang kini menumpukan kepala nya pada lipatan tangan nya.
Entah kenapa ia mulai merasa gelisah saat sendiri seperti ini akhir-akhir ini, Taehyung menghelah nafas panjang.
Tidak akan terjadi sesuatu kan Tuhan?, Batin Taehyung lemah
