020

1.2K 87 4
                                    

Kamar indah dengan dekorasi mewah namun penuh dengan rintih dan tangis penuh luka, sosok tak berdaya dengan pakaian yang sama sejak beberapa hari yang lalu karena terlalu sakit untuk bergerak membuatnya memilih menangis dan merenungi hidup nya.

Menyesal?

Tentu saja! Namun, sia-sia. Semuanya terlambat. Ia tau, sangat tau kalau hidupnya tidak akan lama lagi.

Satu nama yang ia ramalkan dalam hatinya, nama sosok yang amat ia cintai, satu-satunya yang ada untuknya, dan satu-satunya anak kandung yang amat ia cintai lebih dari cintanya pada mendiang suaminya.

Ya, Kim Taehyung.

Sosok Hwasa yang kini meringkuk dalam tidurnya, menyelami kenangan indah dengan sang anak.

Terdengar seperti ibu yang sangat menyayangi anaknya bukan?

Namun, semuanya salah. Rasa sayangnya, rasa cintanya, semuanya salah!

Hwasa terobsesi oleh anak kandung nya sendiri, menyelamkan sang anak pada lautan dosa membuatnya menjadi menderita.

Tapi sayang, Hwasa terlalu gila hingga membuatnya tak peduli dengan derita sang anak saat berada di lingkungan luar, yang ia mau hanya untuk memuaskan obsesi miliknya.

'Brak'

Suara pintu yang menabrak dinding dengan keras sukses membangunkan tidur menyedihkan Hwasa.

4 sosok bodyguard masuk dengan wajah kakunya dengan 2 orang lain yang kini memasang wajah angkuh dan malas menatap tubuh ringkih Hwasa.

"Hey!! Bangun! Aku yakin kau tak akan meninggal hanya dengan siksaan sekecil itu" Jimin memutar matanya malas.

"Bangun kan dia!"

Tanpa tunggu lagi 2 bodyguard segera mendekat dan dengan paksa membuat Hwasa berdiri dengan kaki gemetaran nya.

"Benar-benar sampah!" Hoseok mencibir kecil dan disetujui oleh Jimin didepannya. "Hm, kau benar."

"Cepat bawa dia!" Setalah perintah dari Jimin dua bodyguard segera menyeret tubuh lemah Hwasa meninggalkan kamar yang telah menjadi saksi pilunya siksaan tak bermanusiawi mereka.

Jimin dan Hoseok berjalan santai menatap remeh tubuh Hwasa yang sma sekali tidak ada lawanan seakan-akan ia sudah pasrah dengan ajal yang akan segera menemuinya.

"Aku penasaran apa yang akan Jungkook lakukan pada baby angel itu??" Celetuk Jimin tiba-tiba.

"Kamu pikir hanya kamu saja, aku pun sama" sungut Hoseok.

"Haah.. Sial! Dia benar-benar suka membuat kita penasaran" Jimin dibuat frustasi hanya dengan rencana yang disembunyikan Jungkook.

Hoseok tertawa, " Cepat basmi satu hama ini, lalu kita tonton film yang akan Jungkook tayangkan nanti"

"Huu.. Baiklah hyung"

+++

Langit sore dengan semburat merah menemani Jungkook yang kini sudah berkendara sendiri untuk pulang, dengan dua paper bag berlogo toko makan di samping kursi kemudi.

Mobil Jungkook berhenti tepat didepan pintu utama mension, Jungkook keluar dengan tangan kiri menentang paper bag.

Pelayan dengan sigap mengambil barang bawaan sang tuan dan membiarkan Jungkook berlalu berjalan santai menuju ruang keluarga yang sudah pasti tempat bersantai Taehyung dan Soobin.

"Hyung sudah pulang." Penyataan yang Soobin lontarkan saat dirinya lebih dulu menyadari kehadiran Jungkook.

Taehyung yang awal fokus dengan televisi menoleh dengan semangat menatap Jungkook, lalu berteriak dengan bahagia "JUNGKOOKIE!!"

DIRTY MIND - KookvTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang