12. The Problem

1.1K 102 18
                                    

Another day with another problem.

Jungkook hanya bisa memijat batang hidung tingginya untuk meredakan rasa kesalnya akibat pengiriman Crystal Meth nya terhambat oleh tingkah polisi yang berencana untuk menyergap dirinya di tempat.

"Brengsek. Belum saja ku berikan Bath Salts."

Mungkin yang ada dalam pikiran orang awam, Bath Salts adalah biasa digunakan untuk berendam di dalam jacuzzi. Bath Salts yang Jungkook maksud adalah narkotika yang memiliki efek samping zombification bagi para penggunanya.

'Hei, Taehyung termasuk di dalam tim penyergapan itu kan? Aku sempat melihatnya.'

Ungkap Hoseok dengan serius.

'Dan kau begitu memujanya hingga rela membuang harga dirimu demi merasakan seks satu malam bersama detektif itu.'

Hoseok menyindirnya dengan amat jelas kali ini.

"Oh, sialan. Dia begitu menggiurkan pada saat pertama kali bertemu!"

'Bajingan mana lagi yang sering kau katakan menggiurkan. Taehyung bukan satu-satunya pria yang kau anggap menggiurkan dan layak untuk dicoba, bukan?'

Jungkook merasa amat kesal dengan ucapan Hoseok malam ini. Ia merasa tersudutkan karena sejak awal begitu menginginkan detektif panas itu di dalam kamar tidur pribadinya.

Tolong jangan salahkan dirinya yang bersikap bak jalang saat ini. Taehyung terlalu panas untuk dilewatkan.

Dan hari ini Taehyung berusaha untuk menggagalkan rencana pengiriman narkotikanya ke Amerika Selatan.

Apakah pria itu bekerja di beberapa departemen?

Saat itu, ia melihat Taehyung menangkapnya bersama Jimin. Setahunya, Jimin berasal dari departemen kejahatan dan kekerasan. Namun, hari ini Taehyung ikut serta mengagalkan penyelundupan narkotikanya bersama tim yang menangani kasus penyelundupan obat-obatan terlarang.

Jungkook kemudian memutuskan untuk mengirim pesan kepada Jimin. Apalagi kalau bukan untuk bertanya perihal Taehyung?

Chatroom (Detektif Park)

: Hyung, Kim Taehyung itu dari departemenmu, bukan?
: Sungguh, aku penasaran
: Dia dan timnya mengagalkan penyelundupan narkotika milikku!
: Kenapa kau tidak memberitahuku kalau ada penyergapan?!
: Kau tahu, aku rugi sepuluh juta dollar berkat rekan sialanmu itu!

Terkirim

Setelah mengirimkan pesan pada Jimin, Jungkook langsung bergegas menuju kamar mandi mewahnya. Ia harus mendinginkan kepalanya sebelum menghadapi mafia daratan Amerika bagian selatan yang terkenal tidak sabar dan pemarah melalui pertemuan daring videocall.

────────────────────

Di tengah aktivitas meneliti berkas yang diberikan oleh Yoongi beberapa minggu yang lalu, Jimin mendapatkan pesan beruntun.

Notifikasi bar nya menunjukkan sederet pesan atas nama Jungkook.

Isinya? Apalagi kalau bukan seputar Taehyung.

Namun, kali ini sedikit berbeda. Sebab, pemuda itu menyinggung perihal kerugian yang disebabkan oleh tim Taehyung.

Chatroom (Jungkook)

: Dia dipindahkan ke dalam departemen penanganan kasus narkotika
: Aku tidak mengetahuinya!
: Mereka sudah merencanakan ini cukup lama dan diam-diam tanpa sepengetahuan departemen lain. Taehyung pun tidak bercerita kepadaku, Kook.
: Kau berhati-hatilah. Organisasimu diamati oleh tim narkotika dan kemungkinan akan ada penyergapan lain
: Untuk sementara, kau harus menghentikan segala hal terkait penyelundupan narkotika via pelabuhan
: Aku rasa aman jika kau menyelundupkan di dalam tubuh manusia dengab perjalanan via udara

Terkirim

Ah, Jimin sudah masuk ke dalam organisasi milik Jungkook. Ia menjadi mata-mata organisasi gelap itu di dalam kepolisian. Tugasnya memberikan informasi seputar kapan waktu penyergapan pengiriman narkotika ke luar negeri.

Kali ini, baik dirinya dan Jungkook, mereka sama-sama merasa di bodohi berkat operasi diam-diam yang dilakukan oleh departemen penanganan narkotika.

'Ya! Park!'

Taehyung datang, berteriak dengan menenteng dua gelas kopi panas di tangannya.

Ia pun dengan buru-buru menutup berkas kasus yang sedang diperiksanya dan memasukkannya ke dalam laci, menguncinya agar tidak dapat diakses oleh siapapun kecuali dirinya yang memiliki kunci.

'Kau sedang membaca apa? Berkas kasus?'

Jimin mengangguk kikuk ketika mendapat pertanyaan dari rekannya.

"Ya, begitulah. Kasus lama yang belum terpecahkan hingga sekarang."

'Oh, pasti dulit. Kalau begitu, minum kopimu dulu. Itu Latte panas kesukaanmu.'

Jimin menerima gelas karton berisi Latte panas yang aromanya langsung membuatnya terlena.

"Terimakasih, Kim. Kau tidak ada pekerjaan lain?"

Rekannya itu langsung memunculkan ekspresi lesunya.

'Tadi penyergapannya gagal.'

"Kenapa?"

'Mereka membakar buktinya. Tumpukan Bath Salts yang akan di kirim ke Amerika Selatan itu habis tanpa sisa ditelah api.'

Dalam hati, Jimin berteriak senang sekaligus miris.

Jungkook merugi puluhan juta dollar akibat kegagalan penyelundupan Bath Saltsnya.

Jimin tahu pasti pemuda itu akan mendampratnya ketika sampai di markas organisasi akibat ketidakbecusannya mendapatkan informasi penting semacam itu.

"Kau tidak menceritakan kalau akan melakukan penyergapan hari ini."

'Aku tidak bisa menceritakannya. Ini misi rahasia! Lain kali kalau ada penyergapan lain, aku akan menceritakan kepadamu.'

"Bullshits, Kim."

Taehyung tertawa melihat wajah masam yang ditunjukkan rekan sehidup sematinya. Keduanya lantas melanjutkan obrolan tidak penting hingga larut malam, sebelum Taehyung memutuskan untuk meninggalkan kantor dan Jimin yang tidur di dalam bilik istirahat.

──────────────────────

Jungkook dengan wajah kesal dan sikap berapi-apinya membuat seluruh anggota organisasi diam tidak berkutik. Setelah gagalnya penyelundupan, ia di damprat habis-habisan oleh mafia Amerika Selatan itu selama dua jam lebih. Ia harus membayar biaya sebesar dua puluh juta dollar sebagai bentuk kompensasi sesuai perjanjian jual beli yang telah di tandatanganinya.

Pemuda itu semakin emosi begitu membaca rentetan pesan yang dikirimkan oleh Jimin. Oh, kepolisian berencana untuk bermain api dengannya.

Lihat saja, akan kuhancurkan mereka satu persatu.

Jungkook lantas melirik Yoongi.

"Hyung, kau bisa membeberkan kasus besar yang melibatkan petinggi kepolisian 'kan? Kau sudah menyelidikinya hingga tuntas?"

'Sudah. Akan ku ekspos melalui media dan mengirimkan orang untuk memberikan ancaman serta luka di tubuh mereka.'

"Good to hear that. Keluarkan saja dua puluh lima persen kasus yang kau tangani. Aku menunggu kabar darimu, Hyung."

Setidaknya, berkat Yoongi ia memiliki senjata rahasia yang bisa menyebabkan kepolisian gaduh dan kepanikan hingga mengalami restrukturisasi anggota besar-besaran.

Mereka telah mengusik orang yang salah.

Maka, tunggu akibatnya.

Kompensasi kerugian jutaan dollarnya dengan nyawa.

──────────────────

Dua part, sesuai janji 🤟
Awalnya ini ceritanya nampaknya nggak begitu serius. Makin dalam, makin banyak rahasia terkuak. Ditunggu part selanjutnya 🤟

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 27, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Thief +taekook Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang