Ending

20.8K 324 7
                                    

LAST

H A P P Y R E A D I N G

𝓢𝓽𝓮𝓪𝓵 𝓜𝔂 𝓖𝓲𝓻𝓵

•••

Hari ini adalah hari yang spesial untuk Sajna. Tepat tanggal 14 September gadis itu berulang tahun. Yang diundang ke acara itu cukup banyak. Semua teman-teman sekolahnya yang ia kenal tak lewat sedikitpun dari undangan.

Dikarenakan ini sweet seventeen-nya, Sajna membiarkan saja orang tuanya beserta orang tua Cipta merayakan cukup lebih meriah dari ulang tahun sebelum-sebelumnya. Ya. Mama Hena dan Papa Wawan masih begitu menyayanginya. Sajna tidak tahu lagi dengan cara apa harus berterimakasih kepada keduanya yang sudah tulus menganggapnya seperti anak mereka sendiri.

Suasana tampak penuh kebahagiaan dengan dekor yang sudah dibuat memanjakan mata tamu yang datang. Karena didominasi pemuda-pemudi, maka yang dibuat pun sesuai selera anak jaman kini. Banyak balon-balon dengan warna hitam dan putih. Dibelakang Sajna sendiri terdapat background dengan tulisan 'Happy Sweet 17'. Gadis itu sedari tadi mendapat banyak ucapan selamat dari teman-temannya yang hadir. Hingga tiba dimana kedua orang yang amat sangat dia sayangi menghampirinya.

"Selamat ulang tahun sayang. Mama berharap kamu selalu diberikan kesehatan, segala urusannya dipermudah. Dan yang pasti dijauhkan dari hal-hal jahat di luar sana." Mama Hena mencium pipi kanan dan kiri Sajna penuh kasih.

Sajna malam ini tampil dengan dress hitam tanpa lengan diatas lutut yang terdapat belahan dipinggir kiri menampilkan kaki jenjangnya. Tak lupa bagian rambutnya ia cepol messy chic bun dihiasi mahkota putih semakin memancarkan aura kecantikan gadis muda itu.

"Selamat ulang tahun ya. Doa dari papa untuk kamu pokoknya yang terbaik." Papa Wawan mengusap pelan puncak kepala Sajna. Gadis yang sudah ia anggap seperti putri sendiri.

Sajna tersenyum menerima pelukan keduanya.

"Makasih ya Pa, Ma. Sajna sayang kalian."

"Ngomong-ngomong, kamu udah ketemu Cipta belum?" tanya Mama Hena yang digelengi Sajna.

"Dari tadi Sajna belum lihat Mah."

"Kemana ya dia? Padahal dari rumah dia berangkat duluan lho. Kok belum nyampe-nyampe."

"Mungkin lagi ke pacarnya dulu kali Tan." sela Arbadi yang baru saja datang. Ketiga atensi orang disanapun mengarah pada cowok dengan kemeja putih yang lengannya digulung hingga siku serta membiarkan tiga kancing teratasnya terbuka memperlihatkan dada bidangnya yang polos.

Arbadi menyalami kedua orang tua itu dengan sopan.

"Mama pikir Cipta masih sama kamu Sa."

"Oo, jelas engga dong Tan. Kan Sajna sudah pacaran sama saya." Arbadi mengklaim dengan merangkul pinggang Sajna.

Sajna hanya membalas perkataan Mama Hena dengan senyum kikuk dibibirnya.

Tergambar jelas kekecewaan yang coba disembunyikan wanita setengah baya itu.

"Kalo gitu mama sama papa kedalam dulu ya gabung sama orang tua. Disini kepala mama pusing." candanya yang tidak sepenuhnya bohong. Keramaian yang ada sudah tidak cocok untuknya yang berumur ini.

"Iya Ma." kedua orang tua itu pamit dari hadapan mereka.

"Happy sweet seventeen Sayang." Kelopak mata Sajna tertutup sejenak meresapi kecupan cukup lama yang dibubuhkan Arbadi di keningnya. "Kamu baru dateng?"

"Sebenarnya dari tadi. Tapi aku nunggu sepi aja. Abisan yang nyamperin kamu banyak banget."

"Namanya juga pesta. Pasti rame lah."

Steal My Girl [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang