"Im sorry Mom. Aku tahu Mom pasti sangat khawatir.But, I promise, aku pasti akan kembali bersama Dad. Lagipula aku tidak sendirian, ada paman Bob, dan ketiga temanku. I'll be fine."
Livy menggenggam tangan Sarah dengan lembut, hampir setengah jam sudah dia berdialog dengan Sarah di kamarnya. Kali ini tentu Sarah sudah lebih tenang dari sebelumnya, terlebih saat wanita itu kembali melihat Livy. Namun bukan hal yang mudah ketika mendengar Livy kembali meminta izin untuk mencari Tom, Sarah merasa berat, tetapi di satu sisi mungkin saja anaknya benar selama ini.
Sarah memilih bangkit dari ranjangnya dan duduk bersender pada bantal, "Kenapa kau seyakin itu Dad masih hidup, Livy?"
"Aku yakin sekali. Mom pasti mengerti aku dan Dad tidak mungkin nekat tanpa alasan. Lagipula kami hanya akan mencari di pinggir segitiga bermuda. Tak sejauh itu, Mom," bujuknya.
Terdengar helaan napas dari Sarah, jemarinya menggenggam tangan putrinya dengan erat, dan menatapnya lekat-lekat. "Okay, Mom mengizinkanmu pergi, but promise, kau akan tetap pulang baik bersama Dad atau tidak. Kau dan Dad bukan orang yang ingkar janji kan?"
"Yeah, walau Dad suka ingkar janji padaku. Tapi aku tidak mungkin ingkar janji pada Mom, i promise!" seru Livy dengan mantap, Ia memeluk Sarah dengan erat, semangatnya untuk kembali mencari Tom semakin menggebu-gebu. Setelah ini ia bisa pergi dengan tenang tanpa harus berdebat lagi dengan Sarah.
"Thankyou, Mom. I love you."
...
"Aku berhasil, sesuai dengan katamu, kemungkinan apa yang ingin kau tunjukkan, Paman Bob?"
"Okay, let me see your secret room first."
Livy akhirnya membawa ke empat orang tersebut untuk masuk ke dalam ruang rahasianya dan Tom. Awalnya Livy merasa ragu, tetapi sepertinya agar mereka lebih mudah berdiskusi dan melihat apa yang ditemukannya, menunjukkan semua itu sepertinya tidak terlalu buruk.
"Wow, you have a room like this? Very cool!" seru Albern ketika mereka memasuki pintu besi yang tentunya harus dibuka dengan sidik jari Livy.
"Yeah, Dad selalu membawaku kesini sejak kecil."
"Tom pernah memberitahuku ingin membuat sebuah ruangan untuk putrinya, mungkin ini yang dia maksud." gumam Bob.
Akhirnya mereka sampai di ruang rahasia yang Livy maksud. Gadis itu kemudian menunjuk peta dunia besar yang tertempel di salah satu sisi tembok. Tak lupa dengan papan tulis yang masih terisi coretan beberapa kata dari Tom.
"Ini yang aku ingin tunjukkan pada kalian, kau lihat segitiga ini. Ini yang kumaksud dengan segitiga bermuda, terutama kata-kata yang Dad tulis di papan tulis itu."
Ke empat orang dibelakangnya kini ikut memenuhi atensi mereka dengan peta dunia tersebut, termasuk Bob, satu persatu ia lihat setiap hal yang sahabatnya tandai di atas peta tersebut. Ia tampak berfikir keras dengan kedua tangan yang terlipat didepan dada.
"Okay, sejauh mana kau tahu tentang segitiga bermuda, Livy? Aku yakin ketiga sahabatmu hanya tahu secara singkat, mereka ikut dengan kita besok, mereka juga harus tahu maksud rencana ini," ucap Bob.
Livy memilih untuk beralih pada peta dunia besar tersebut, sedangkan ketiga sahabatnya memilih untuk mulai menyimak apa yang Livy ingin jelaskan.
"Okey, guys. Kita semua tahu segitiga bermuda bukan tempat biasa, ya kan? Seperti yang kalian lihat, segitiga bermuda atau The Devil Triangle menghubungkan tiga titik, Florida, Puerto Rico dan Bermuda. Segitiga ini misterius karena punya banyak teori konspirasi lalu kasus hilangnya kapal dan pesawat selama berabad-abad."
KAMU SEDANG MEMBACA
KRAKEN'S TRIANGLE
AbenteuerLaut adalah misteri terbesar yang sulit untuk manusia selami. Tiap puing rasa penasaran akan selalu menyeret mereka pada bahaya yang tidak dapat dibayangkan. Segitiga Bermuda salah satunya, tiga sudut yang penuh dengan tanda tanya. Siapapun mungki...