"Wait, akan ku ambil talinya."
Tom menaruh lembaran kertas di sembarang tempat, melangkahkan kakinya ke arah sudut ruangan yang sama dengan tumpukan buku, di balik tumpukan tersebut terdapat sebuah karung besar berdebu, ia membuka pengikatnya dan mengeluarkan untaian tali tambang berukuran lumayan tebal, terlihat cukup untuk menahan speedboat di pelabuhan.
"Bagaimana?" tanyanya pada Bob.
Bob mengambil tali tersebut dan mengira-ngira apa panjang tali ini cukup untuk mereka, "Oke, aku rasa ini cukup."
"Alright, Dad. Kita sudah tahu cara keluar dari goa ini, sekarang bagian bagaimana cara kita kembali ke tempat asal kita?" tanya Livy sambil mengedipkan matanya pada sang ayah.
Tom yang paham dengan kode putrinya langsung merekahkan senyum dengan sempurna seakan ia akan menceritakan sesuatu yang lebih keren daripada Kraken.
"I'll tell you the best part, its more crazy than monster."
Tom kembali berkutat dengan tumpukan buku di ujung ruangannya, menurunkan-setiap tumpukan buku tersebut dan mengambil sebuah map plastik, jemarinya membersihkan setiap debu dan batu kerikil yang masih setia hinggap di permukaan map tersebut.
Setelah mendapatkan apa yang dia cari, Tom mengeluarkan empat lembar kertas yang kemudian dia susun sedemikian rupa di dinding goa. Ke empat kertasnya membentuk sebuah lingkaran dengan dua bulatan kecil di atasnya ditambah dengan banyak tulisan dan perhitungan fisika.
"Aku tak tahu kita punya jadwal kelas fisika hari ini?" bisik Albern pada Livy yang tengah memandang kesibukan ayahnya dengan raut sama penasarannya.
"Kelas mendadak, kujamin kau suka." jawab Livy.
Bob yang mulai tertarik, ikut berdiri dan memperhatikan dengan detail setiap hal yang ditulis oleh kawannya, memang sulit dimengerti tapi begitu familier, dan ia mulai teringat sesuatu yang dulu pernah Tom bicarakan padanya ketika bekerja, terutama ketika melihat bulatan yang di highlight oleh pria itu dengan arsiran tebal.
"Jadi kau datang untuk membuktikan ini?" tanya Bob.
"Ya, akan kujelaskan setelah ini, aku masih butuh satu hal lagi ...."
Tom tiba-tiba menunjuk putrinya, "Livy, kau pasti membawa gambar model yang Dad buat? Bawa kemari," perintah Tom.
Dengan cekatan Livy mengambil ransel miliknya dan mengeluarkan map plastik berisi kertas yang ia bawa dari lab ayahnya. Jemarinya membuka map tersebut dan mengecek satu persatu lembarnya hingga berakhir di lembaran gambar model spiral dan menyerahkannya pada Tom.
Tom mengambil lembaran tersebut dan mengamatinya sebentar, sketsa miliknya masih jelas terbaca walau sedikit basah di bagian tepi. Setelah merasa semua yang dia butuhkan lengkap, Tom bertepuk tangan untuk memfokuskan perhatian kawan-kawannya.
"Okay, guys. Let we focus to the best part,"
"Mungkin setelah ini akan lebih rumit daripada monster. Sekarang kita akan bahas waktu kita untuk keluar dan bagaimana caranya."
Seperti guru fisika yang akan menerangkan teori fisikanya pada anak-anak, Tom memulai penjelasannya dengan pembuka yang simpel.
"Pertama-tama, sebetulnya alasan kenapa aku nekat pergi ke segitiga bermuda untuk membuktikan teori yang kupunya. Awalnya aku hanya ingin melihat saja, tapi justru aku dan kita semua malah masuk ke dalamnya."
Tom kemudian menggambar sebuah segitiga di dinding goa dengan kapur putih, dan menuliskannya dengan 'segitiga bermuda', "So, penyebab kenapa kita bisa di sini karena segitiga bermuda, tempat yang sering terjadi badai yang besar, apalagi di musim panas."
Langkah Tom bergerak kekanan dan kekiri seiring dengan penjelasan yang ia tuturkan, mata para penyimak didepan mengikuti kemana pria itu pergi menjelaskan. "So, apa hubungannya segitiga bermuda dengan dunia ini serta cara kita untuk keluar?"
Tom lalu menunjuk susunan lingkaran di belakangnya, " Intinya alasan kita tiba disini, bukan tentang Kraken yang kita bahas tadi, dia hanya sosok pemakan brutal di sini."
"Yang menjadi kunci', apa yang membawa kita dan semua kapal di jaman dahulu. Aku memecahkan sebuah teori, jika segitiga bermuda tidak hanya sebuah spot badai, tapi juga pintu masuk dan jalan menuju dunia lain yang sekarang kita pijak, dan semua itu kurangkum dalam teori ...."
"Telepostasi kuantum."
Bersambung ....
KAMU SEDANG MEMBACA
KRAKEN'S TRIANGLE
PertualanganLaut adalah misteri terbesar yang sulit untuk manusia selami. Tiap puing rasa penasaran akan selalu menyeret mereka pada bahaya yang tidak dapat dibayangkan. Segitiga Bermuda salah satunya, tiga sudut yang penuh dengan tanda tanya. Siapapun mungki...