KT . 19 Kraken

16 5 1
                                    

'KRAKEN'

Setelah menulis kata tersebut, jemari Tom kemudian meraih lembaran kertas dari tumpukan buku di ujung ruangannya, dan menempelkan salah satu sketsa bergambar gurita di dinding goa tersebut, atensi ke enam pendengarnya kini saling menatap dengan penasaran.

"Mungkin ada beberapa dari kalian yang pernah mendengar nama ini?" tanya Tom.

"Ya, aku pernah mendengarnya, banyak yang bilang itu legenda gurita raksasa, kan?" jawab Albern

Sedangkan Livy langsung menyahut, "Sorry to say, its not a legend anymore."

"Yeah, Kraken sosok mahluk mitologi Skandivania dengan wujud gurita raksasa, persis seperti monster yang kita semua lihat. Sebut saja legenda ini dari Norwegia, Greendland. Mungkin terdengar aneh karena tempat ini tidak kita ketahui lokasinya. Yang pasti adanya dia berhubungan dengan semua mahluk purba yang ada di hutan, apapun bisa ada di sini."

"Ditambah kurasa Kraken pelaku hilangnya semua kapal itu, hingga tidak ada bangkainya sama sekali, menurut mitologi pun Kraken memang pemangsa kapal. Aku tak tahu nasib speedboat-ku yang hancur karena batu karang itu," lanjut Tom.

"Well, sisa speedboat-mu ditarik oleh monster itu, sorry," sahut Rama.

Pria 30-an itu menghela napas kasar, "Shit, by the way sorry about your speedboat, Bob," ucapnya pada Bob yang hanya dibalas anggukan singkat.

"Yeah, i'll send you the bill, Tom."

Tom kemudian mengambil secarik kertas lain dan memberikannya pada Livy, kertas itu berwarna kecoklatan seperti sudah tersimpan begitu lama, menampakkan gambaran perahu dengan mahluk seperti gurita yang tengah melilitnya hingga hancur.

Albern, Carol dan Rama ikut mengelilingi Livy untuk melihat  apa yang tengah gadis itu pegang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Albern, Carol dan Rama ikut mengelilingi Livy untuk melihat apa yang tengah gadis itu pegang.

"Apa hanya aku yang seketika ingat dengan Jack Sparrow?" tanya Rama.

"No, me too. Aku teringat filmnya, " sahut Albern.

Sedangkan didekat Rama, Carol justru bergidik "Aku jadi teringat wajah tentakel di film itu."

Tom kemudian berdehem untuk mengembalikan atensi anak muda tersebut padanya, tentu mereka tak punya waktu lagi untuk bernostalgia tentang bajak laut, penjelasan Tom selanjutnya masih menunggu untuk dibahas.

"Please, back on topic."

Sebelum melanjutkan penjelasannya, Tom meraih botol berisi air didekat Livy kemudian meminumnya untuk membasahi tenggorokan yang kering. Mulutnya hari ini tentu akan sangat cerewet menjelaskan banyak hal.

James yang sedari tadi beristirahat di kantung tidur Tom, memilih untuk bangkit dan menghampiri sahabatnya itu dengan tertatih. "Oke, intinya yang kita hadapi adalah monster gurita. Lalu, Tom apa kau tahu kelemahan mahluk itu?"

Tom menggaruk tengkuk lehernya, "Yang kutemukan justru lebih banyak kelebihannya, gurita sialan itu pintar, seperti gurita pada umumnya. Bahkan hari ini untuk pertama kali aku melihat monster itu berkamuflase dengan pasir dan batu, sangat berbahaya."

"Ditambah kekuatannya yang sangat besar, jika kita lari saja seperti di film. We'll die fast," sambung Livy.

Kini pikiran mereka buntu, tak ada lanjutan penjelasan dari Tom yang juga ikut berfikir keras. Entah bagaimana cara mereka lolos dari mahluk sekuat itu, ditambah mereka tengah diawasi. Setiap langkah mereka disini sangat dipenuhi resiko yang fatal.

"Guys, sebelumnya aku sudah membuat rencana untuk keluar lewat goa ini. Tapi, karena goa nya sudah hancur dan gurita itu mengintai kita, sulit untuk tahu rencana cadangan dengan resiko terkecil saat ini," sesal Tom.

Livy kemudian berdiri dan menepuk bahu ayahnya, "Its okay, Dad. Kita akan cari jalan keluar lain."

Di sisi lain, justru Bob menemukan ide untuk mereka keluar dari sana . "Tom, apa kau punya tali yang lumayan panjang?" tanyanya

"Ya, sepertinya aku punya, waktu itu ingin kupakai untuk menjangkar kapal," jawab Tom.

"Good, bagaimana jika kita keluar lewat lubang di atas goa ini, tepat sebelum lorong, remember?. Kurasa tidak terlalu tinggi dan bisa kita naiki," usul Bob.

Tom lumayan ragu tentang ide itu, mengingat jika lubang tersebut langsung terhubung dengan hutan lebat di pulau ini, walau mungkin itu lebih baik daripada dikejar Kraken.

"Tapi lubang itu terhubung langsung dengan hutan. Hutan pulau ini juga berbahaya, kalian yakin?"

"Tom, kita semua datang dengan resiko, tentu kita bebas dengan resiko juga, apapun langkah kita disini punya resiko, " ucap Bob.

"Ditambah aku sudah pernah dikejar dua mahluk purba di hutan , itu lebih baik daripada dilumat gurita sialan diluar," timpal Rama dengan wajah yang semangat.

Tom tersenyum, "Okay, lets take the risk."

Bersambung ....

KRAKEN'S TRIANGLETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang