Secangkir kopi xiao zhan sajikan di meja, Americano. Kopi kesukaan sang kekasih.Kekasih xiao zhan tersenyum dan menarik tangan zhan untuk duduk di sebelahnya.
Zhan tersenyum "apakah perkerjaanmu tak banyak hari ini? Biasanya kau akan pulang larut malam jika hampir weekend"
Lelaki itu tersenyum, mengangkat kopi yg di sajikan zhan, dan menyesapnya sedikit.
"Tak banyak, beberapa telah di handle oleh mihan sekretarisku. Jadi tak banyak yg ku lakukan"
Zhan menggangguk "kalau begitu segeralah istirahat yang ge. Aku akan kembali ke apartmen ku sebentar lagi"
Yang yang menggenggam tangan xiao zhan. "Ini sudah malam, kau menginap saja. Kamarmu selalu ku bersihkan setiap hari"
Yang yang adalah kekasih xiao zhan, mereka telah bersama selama 2 tahun ini. Awalnya mereka adalah senior dan junior di kampus mereka. Kegigihan yang yang mengejar xiao zhan, akhirnya membuat xiao zhan menerima cintanya. Ya begitulah yg beberapa orang tahu.
Xiao zhan menggenggam balik tangan yang yang "tidak ge, besok aku harus pergi pagi-pagi sekali. Aku akan pulang saja"
Yang yang hanya bisa mengiyakan kemauan zhan, dia tak pernah memaksakan kehendaknya pada zhan, baginya xiao zhan adalah segalanya.. tak mau memaksakan kehendaknya pada xiao zhan.
Bahkan, yang yang tak pernah menyentuh zhan lebih dari sekedar ciuman.
Setelah berpamitan pada yang yang, xiao zhan meninggalkan apartmen kekasihnya.
.
.Waktu sudah menunjukkan pukul 21.00 . Wang yibo baru saja kembali ke rumahnya.
"Yibo, kau sudah makan malam nak? Kenapa tak membawa zhanzhan ke mari saja?" Wang liying ibu wang yibo menghampiri putranya yg baru saja tiba.
"Zhan langsung aku antar pulang ma, aku membiarkannya istrahat, ku lihat dia sangat kelelahan tadi" wang yibo terpaksa berbohong, dia tak mau keluarganya membenci zhan, dia selalu membuat citra zhan selalu bersih di mata kedua orang tuanya.
Biar bagaimanapun, wang yibo sangat mencintai zhan, dia tak mau kalau sampai kedua orang tuanya berbalik membenci zhan karena masih belum bisa menerimanya.
Nyonya wang hanya tersenyum "baiklah, pergilah istrahat"
Wang yibo mengangguk dan segera menuju kamarnya.
Di dalam kamar, pikirannya berkelana kemana-mana.
Dia masih memikirkan perkataan xiao zhan, bahwa dia tak mencintai wang yibo dan telah mencintai orang lain.
Wang yibo sangat penasaran, siapa sebenarnya kekasih xiao zhan?
"Ah sudahlah, yg penting zhan ge sudah setuju menikah denganku, aku yakin dia pasti akan mencintaiku suatu saat nanti" wang yibo yakin.
Setelah membersihkan diri wang yibo segera pergi beristirahat.
.
.Sementara xiao zhan baru saja tiba di apartmen pribadinya. Dia memang tak tinggal di mansion nya, dia lebih memilih hidup mandiri, lagi pula dia sudah bekerja. Dia mampu mencukupi kehidupannya sendiri pikirnya.
Xiao zhan menyandarkan kepalanya di sofa empuknya.
Kepalanya terasa berat, masalah di perusahaan dan masalah tentang pernikahan membuat kepalanya pusing.
Xiao zhan melempar asal benda di dekatnya
"Pernikahan sialan, kenapa aku harus di jodohkan dengan bocah ingusan itu? Aku tak mungkin meninggalkan yang ge, aku tak bisa" zhan menyandarkan kembali kepalanya di sofa, memijit pelan pelipisnya yg berdenyut.
"Astaga, kenapa takdirku begitu rumit?"
"Kenapa masalah perusahaan harus seberat ini, jika tidak ada kerjasama dari perusahaan wang, perusahaan ayahku pasti akan bangkrut. Aah, sialan. Nasibku sangat memilukan"
Kepala xiao zhan terasa semakin berat.
"Tapi bagaiman? Mau atau tidak Pernikahan ini akan tetap berlangsung. Ayah dan ibuku akan sangat sedih jika mereka kehilangan perusahaan mereka begitu saja, aku tak akan tega" zhan mendesah lelah.
Tbc (4-4-22)
KAMU SEDANG MEMBACA
SKIP
Fanfiction"aku mencintaimu.. meskipun dari awal pernikahan ini terlihat menyakitkan untukku, aku mencoba menerimanya. Aku meminta cintamu untuk 3 tahun, jika kau tak mampu lagi bertahan. Maka pergilah. Aku akan melepas mu" Wang yibo menyeka air mata di sudut...