.
.Suara mesin EKG pendeteksi detak jantung itu masih terus berbunyi sepanjang waktu.
Benang hijau di dalamnya selalu bergerak di angka normal. Itu berarti ritme jantung xiao zhan tetap berjalan normal tapi sampai saat ini sang Empunya belum ada tanda-tanda akan membuka mata.
Tiga bulan telah berlalu, tapi kedua kelopak mata xiao zhan masih setia tertutup.
"Ca...ca...ca...ca.." tepukan tangan bayi yang baru belajar duduk di pangkuan itu sama sekali tak mengganggu tidurnya xiao zhan.
Wang yibo menarik tangan xiao zhan dan menautkannya dengan tangan putranya.
"Zhan.. kau merasakannya? Tangan putra kita sangat mungil.." wang yibo tersenyum dan melanjutkan "kau tau? meskipun tangannya suka bertepuk tangan, percayalah dia tak pernah bisa menghapus air liur di dagunya. Hah, aku harus membantunya menyeka mulut mungilnya setiap hari" wang yibo mengusap pucuk kepala putranya.
"Dia selalu menghabiskan satu botol dot besar susu formula saat dia akan tidur, aku tidak tau jika perut mungilnya mampu memasukkan semuanya. Setelah air susu itu tandas perutnya akan menggelembung besar. Bahkan sebelum tidur aku harus menggendongnya dan menepuk-nepuk pantatnya agar dia dia cepat terlelap"
Wang yibo merawat putranya seorang diri, bahkan nyonya wang hanya di perbolehkan datang sesekali saja oleh yibo. Karena wang yibo benar-benar ingin menjadi sosok ayah yang sempurna bagi Xian.
Hampir satu jam wang yibo menceritakan tingkah lucu putranya pada xiao zhan, tapi xiao zhan masih sama. Tak ada gerakan apapun pada tubuhnya.
Wang yibo mengusap kening xiao zhan dengan lembut.
"Kapan kau akan bangun? Apa kau tak ingin Melihat tingkah lucu putra kita?" Wang yibo menatap sendu istrinya yang masih setia tidur di ranjang pasien.
Tok..tok..
Suara pintu di ketuk menginterupsi wang yibo tengah menatap sayu kekasih hatinya.
"Ayah.."
Pria paruh baya yang di panggil ayah itu tersenyum lembut.
"Biar ku gendong wang Xian.." dia mengulurkan tangannya dan tangan mungil xian menyambut tangan kakeknya.
"Aiyoo.. cucu kakek sudah bertambah beratnya.." tuan xiao menimang-nimang tubuh cucunya.
Wang yibo hanya tersenyum lembut.
"Ayah,, apa ayah tidak pergi ke kantor?"
Tuan xiao menggeleng, "hari ini tak ada rapat penting. Dan lagi, bukankah kau yang menangani semuanya nak. Ayah mu ini hanya membantu mu sesekali.." sambil menimang xian yang sepertinya mulai ngantuk.
Wang yibo meraih tangan istrinya dan mengusapnya lembut.
"Ayah, apa dia akan segera bangun? Dia harus tau bahwa perusahaan xiao sekarang telah berkembang dengan baik.."
Tuan xiao melihat wang yibo yang mengusap lembut tangan dan kening putranya.
"Bersabarlah nak, dia pasti akan segera sadar. Dan saat dia sadar di harus tau bahwa perusahaan xiao bisa berkembang baik karena kau telah-"
"Tidak ayah.. dia tak perlu tahu hal semacam itu. Yang perlu dia tau adalah putranya telah tumbuh dengan baik." Sanggah yibo.
Tuan xiao menghela nafasnya, betapa mulia hati wang yibo. Bahkan dia tak memberi tahu xiao zhan bahwa hampir seluruh saham mereka adalah milik Wangs.
Tuan xiao merasa malu, karena tak menceritakan semua itu pada xiao zhan. Rencananya tuan xiao akan memberitahu xiao zhan setelah pernikahannya dengan wang yibo. Tapi tuan xiao tak punya kesempatan untuk mengobrol berdua dengan putranya karena dia harus mengurus pabrik baru yang berada di kota lain.
"Ayah merasa malu pada mu.. maafkan ayah.."
Wang yibo tersenyum dan menggeleng, "tidak ayah, semua milik ku adalah milik xiao zhan juga wang xian. Aku tak memperhitungkan segala sesi materi di dunia ini. Cukup cinta xiao zhan untuk ku. Hidup ku sudah merasa cukup"
Tuan xiao tersentuh di hatinya. Sama seperti dua tahun lalu, saat dia bertemu dengan wang yibo di perusahaan Wang.
..
Flashback.Dua tahun lalu setelah perusahan xiao mengalami goncangan finansial.
"Terima kasih atas kebijakan mu Lao Han, berkatmu perusahan xiao masih bertahan."
Wang Han, tersenyum pada salah satu sahabatnya yang telah menumpukan perusahaannya selama 3 tahun di perusahaan wang.
"Jangan sungkan. Kita harus saling membantu satu sama lain. Xiao Ming"
Tuan xiao tersenyum , "jika bukan berkat wang, maka Xiao tak bisa bertahan. Dan lagi, saham ku di sana hanya tersisa 30%. Aku tak keberatan jika wang ingin mengganti nama perusahaan xiao"
Wang han tersenyum, "jangan mengkhawatirkan itu. Aku tak masalah kalaupun nama perusahaan itu masih Xiao. Jangan berpikir terlalu berat Lao Xiao"
"Kau memang baik lao Han"
Tok..tok..
Wang han menoleh ke arah pintu dan meminta tamunya untuk masuk.
Xiao ming melihat seorang pria muda yang membawa ransel di belakang punggungnya.
"Papa, apa aku mengganggu?"
Wang han tersenyum, "tidak, ah kemarilah yibo.. perkenalkan ini tuan Xiao sahabat ku"
Wang yibo berjalan mendekat dan dengan ramah menjabat tangan tuan xiao.
"Aku wang yibo." Perkenalan singkat yibo.
Tuan xiao juga memperkenalkan diri. Dan mereka berbincang-bincang setelahnya.
Hingga beberapa menit berlalu, sebuah panggilan video masuk ke ponsel tuan Xiao.
Wang han dan wang yibo tak mempermasalahkan panggilan itu, dan justru ingin menyapa putra tuan xiao.
Hingga layar handphone itu di arahkan ke arah wang yibo dan wang yibo tak beranjak dari tatapannya.
Tuan xiao ming tau bahwa wang yibo terlihat menyukai putranya.
Panggilan berakhir. Dan Xiao ming masih melihat guratan senyuman di bibir yibo.
"Kita bisa mengatur acara makan malam bersama jika kalian berkenan" xiao ming tersenyum.
Wang yibo terlihat antusias, dia menoleh ke arah ayahnya dan Wang han hanya mengangguk setuju
Sedikit yang Xiao ming tahu, dia juga tak sepenuhnya yakin, tapi banyak yang mengatakan bahwa wang yibo adalah seorang Gay.
.
.Tbc 27-10-22
Ada yang mau aku Double Up gak sih?
.
.
Komen Dong.. 😊
KAMU SEDANG MEMBACA
SKIP
Fanfiction"aku mencintaimu.. meskipun dari awal pernikahan ini terlihat menyakitkan untukku, aku mencoba menerimanya. Aku meminta cintamu untuk 3 tahun, jika kau tak mampu lagi bertahan. Maka pergilah. Aku akan melepas mu" Wang yibo menyeka air mata di sudut...