chapter 16

1.4K 218 109
                                    

Typo sorry 🙏❤️.
.
.

Typo sorry 🙏❤️

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.
.

Nyonya wang lega, "nak, jangan menyimpan semua kesulitan mu sendiri. Berbagilah dengan yibo suami mu. Jangan menahannya ketika kau merasa sakit, dan mintalah apapun darinya sesuatu yang kau inginkan. Bayi kalian harus sehat." Nyonya wang mengusap perut xiao zhan.

Xiao zhan merasa ngilu di hatinya, apa gunanya semua bentuk perhatian itu jika nantinya juga akan tetap berakhir. Wang yibo hanya menggunakannya untuk kepentingannya saja. Ah, xiao zhan bahkan yakin, mereka hanya menginginkan bayi ini.

Bukankah sudah jelas tertulis mereka hanya akan menikah selama tiga tahun. Lalu kenapa masih menghadirkan anak? Xiao zhan semakin yakin, jika keluarga wang hanya menginginkan bayi ini untuk kesepakatan bisnis mereka saja.

Ah, titik terangnya mulai xiao zhan temukan sekarang. Jika mereka menggunakan xiao zhan untuk tujuan mereka, maka xiao zhan akan melakukan hal yang sama. Xiao zhan akan meniti tujuannya dengan bayi di dalam perutnya.

"Meminta sesuatu ya.." gumam xiao zhan.

Nyonya wang menoleh, "kenapa nak? Apa ada sesuatu yang kau inginkan?"

Xiao zhan menoleh dan tersenyum, "emm, aku mulai menginginkan sesuatu dan aku akan memintanya pada wang yibo" xiao zhan mengusap perutnya.

Nyonya wang hanya tersenyum, "benar, mintalah apapun darinya. Jangan menahannya sayang"

Xiao zhan tersenyum dan mengangguk.

Nyonya wang ikut tersenyum, xiao zhan memang sangat manis, dia bersyukur memiliki menantu seperti xiao zhan.

"Zhan, mama tak bisa tinggal lebih lama. Mana harus pergi" nyonya wang pamit, dia memang hanya mengunjungi xiao zhan saja karena khawatir pada keadaan xiao zhan.

Xiao zhan mengangguk, "hati-hati ma.. terima kasih telah membuatkan ku kue jahe"

Nyonya wang mengangguk, "aku akan berkunjung lagi lain waktu. Kau istirahatlah. Jika bosan, mintalah yibo pulang lebih awal" saran nyonya wang.

Xiao zhan menggeleng, "tidak perlu ma, dia sibuk dengan kuliahnya, tahun depan dia akan lulus. Aku tak ingin dia menundanya"

Nyonya Wang mengusap lengan menantunya, "kau terlalu perhatian"

Xiao zhan hanya tersenyum.

Nyonya wang pergi setelah berpamitan dengan xiao zhan.

Kini xiao zhan sendirian di rumahnya.

Dia mengusap perutnya, "kenapa aku tak memikirkan ini sebelumnya?" Dia menunduk "apapun yang ku lakukan ,ku harap kau tidak salah paham dengan apapun yang ku lakukan.  Keluarga wang mempermainkan ku, maka aku tidak akan diam saja"

...

"Yibo.. wang yibo.." seseorang mencolek pundaknya dengan pulpen.

Wang yibo menoleh, "apa?"

SKIPTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang