chapter 6

1.4K 228 31
                                    

Typo sorry ❤️🙏

Xiao zhan memarkirkan mobilnya, dia cukup lelah hari ini.

Wang yibo membuka pintu dan menyambut gege tersayangnya.

"Kau pulang?"

Xiao zhan acuh dan terus berjalan masuk. Wang yibo tetap gigih mengejarnya di belakang.

"Hey... Ayolah jangan mengabaikan ku"

"Aku lelah yibo, bisakah kau jangan berisik?" Xiao zhan kesal.

"Oke oke... Ayo aku bantu membukakan jas mu. Aku telah menyiapkan air hangat. Apa kau ingin berendam?" Wang yibo membantu membuka jas xiao zhan

Xiao zhan mengangguk, "emm, boleh juga"

Wang yibo tersenyum, akhirnya dia tau apa yang zhan suka setelah pulang bekerja.

Xiao zhan memasuki kamar mandi, di belakangnya wang yibo mengikuti.

"Hey, kenapa kau ikut masuk?"

Wang yibo segera menarik tubuh xiao zhan kedalam bathub. "Sstt... Kau bilang jangan berisik, ayo kita mandi"

Xiao zhan memalingkan wajahnya malas, "aku ingin mandi sendiri, dia hendak bangun"

Tapi wang yibo dengan cepat menariknya hingga dia jatuh kembali ke pangkuan yibo.

"Ayolah, aku berjanji tidak melakukan apapun, kita akan mandi seperti terakhir kali. Oke?"

Xiao zhan yang malas berdebat hanya dia dan segera menenggelamkan tubuhnya. Merilekskan tubuhnya.

Wang yibo tersenyum, dia segera menyandarkan tubuh zhan di atas dadanya.

Zhan dengan patuh menempelkan tubuhnya.

Terkadang wang yibo tidak mengerti, saat dia melakukan sentuhan kecil pada zhan, zhan akan mengamuk dan memakinya.

Tapi, terkadang juga menerimanya dengan patuh seperti saat ini.

"Mood seorang pria cantik memang tak bisa di tebak" gumam yibo dalam hati.

Perlahan-lahan tangannya mulai memijat setiap sisi tubuh zhan pelan.

Zhan mulai merilekskan tubuhnya, pijatan wang yibo benar-benar membuat nyaman tubuhnya.

Tampa sadar xiao zhan tertidur di dada yibo.

Wang yibo yang merasakan tidak ada pergerakan dari zhan segera melihat, ternyata zhan tengah terlelap. Mungkin istrinya sangat lelah hari ini.

Perlahan wang yibo menyibak rambut di dahi zhan.

Kemudian di ciumnya lembut dahi dan pipi istrinya.

"Astaga, lihatlah aku. Aku harus diam-diam melakukannya bahkan kepada istri ku sendiri. Zhan, aku mencintai-mu"

Wang yibo memeluk hangat tubuh istrinya, menyalurkan kehangatan dari tubuhnya agar xiao zhan tidak kedinginan.

Setengah jam kemudian, wang yibo membawa tubuh zhan ke atas ranjang. Wang yibo membaringkan tubuh xiao zhan dengan pelan. Takut istrinya tiba-tiba terbangun

Sepertinya xiao zhan sangat kelelahan, dia bahkan tidak sadar tubuhnya di angkat dari kamar mandi.

Wang yibo ikut berbaring di samping zhan. Tiba-tiba tubuh zhan mendekat dan tampa sadar memeluk wang yibo dan meletakkan kepalanya di dada bidang yibo.

Wang yibo tersenyum dan kembali mencium pucuk kepala xiao zhan pelan.

"Tidurlah sayang.. " wang yibo merapikan selimut mereka.

"Eeggh .. ge.. ini hangat"

Deg

Gumaman xiao zhan terdengar dengan jelas di telinga yibo.

"Ge ? Apa kau sedang mengira mantan kekasih mu yang memelukmu zhan ge?"

Wang yibo semakin memeluk erat tubuh xiao zhan. Seolah jika dia melepasnya xiao zhan akan pergi jauh darinya.

"Bisakah kita seperti ini selamanya?"

.....

Wang yibo menikmati sarapannya dalam diam.

Dia hanya menyapa xiao zhan seperti biasa, kemudian tak berbicara apapun lagi.

Xiao zhan memperhatikan wang yibo dalam diam.

"Kenapa bocah ini tidak banyak tingkah hari ini?" Batin zhan.

Tapi, apa peduli zhan. Biarkan saja. Bukankah lebih bagus jika wang yibo diam? Setidaknya pagi ini kupingnya aman.

Setelah sarapan wang yibo meraih ranselnya.

"Zhan ge, aku berangkat"

Xiao zhan hanya mengangguk saja.

Wang yibo meraih kunci motornya, dia selalu pergi dengan motor kesayangannya ke kampus.

"Tunggu sebentar" xiao zhan berdiri dari duduknya.

Wang yibo menoleh, tidak biasanya xiao zhan memanggilnya.

"Ada apa ge?"

"Apa kau ingin aku memberimu tumpangan?"  Ah, sial. Xiao zhan merutuki dirinya sendiri. Kenapa dia menawarkan hal tak penting seperti itu? "Emm anggap saja ini balasan karena semalam kau merilekskan tubuhku" alasan zhan.

Kedua pasang iris kelam wang yibo seolah di penuhi bintang-bintang, bibirnya tersenyum dengan sendirinya.

"Benarkah? Kalau begitu ayo" wang yibo meletakkan kunci motornya lalu meraih tangan xiao zhan.

"Hey, tunggu. Aku perlu mengambil tas ku" xiao zhan segera meraih tas kerjanya dan berlalu mendahului yibo masuk ke dalam mobil.

Wang yibo tersenyum sepanjang jalan, semoga saja nanti teman-temannya menunggu di depan gerbang. Dia akan memamerkan istrinya yang cantik.

Xiao zhan menoleh, dilihatnya wang yibo yang senyum-senyum sendiri di samping kemudinya.

"Kenapa kau tersenyum seperti seorang gadis?"

Wang yibo menoleh dan tersenyum sehingga gigi putihnya terlihat berjejer rapi.

"Hihi... Karena zhan ge mengantar ku"

Xiao zhan memutar matanya malas "jika tau akan seperti ini aku tidak akan mengantarmu" xiao zhan memang paling bisa membuat wang yibo senang sekaligus jengkel.

Tapi, biarkan saja. Yang penting xiao zhan mau mengantarnya. Bukannya itu adalah satu kemajuan?.

Mereka telah sampai di universitas yibo.

"Cepatlah turun" perintah zhan

"Tunggu sebentar, aku akan mengenalkan mu pada teman-"

"Ku bilang turun. Aku tidak punya waktu untuk omong kosong seperti itu. Cepatlah keluar" sentak zhan

Wang yibo kecewa, tapi dia juga tak ingin zhan bertambah marah. Akhirnya dengan berat hati wang yibo turun.

"Baiklah, aku akan turun. Terima kasih zhan ge"

Setelah wang yibo turun xiao zhan segera mengemudikan mobilnya menjauh.

Wang yibo menghela nafasnya, xiao zhan telah pergi tampa mau berkenalan dengan teman-temannya.

"Wang yibo..." Seorang gadis berlari dari belakang tubuhnya dan meraih lengan yibo.

Wang yibo menoleh dan segera pergi setelah menyentak tangannya.

"Astaga, kau sangat kasar"

Wang yibo mengabaikan.

"Wang yibo kau terlihat semakin keren" xiao xi berlari kecil di belakang yibo

Dari kaca spion zhan melihat gadis yang meraih lengan yibo.

Zhan mendecih, "cih, ternyata kau ingin mengenalkan ku pada kekasih mu di kampusmu?"





Tbc  17-06-22

SKIPTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang