chapter 13

1.5K 211 43
                                    

.
.

Pagi hari, xiao zhan bangun lebih dulu. Dia memijat kepalanya yang terasa pening karena mabuk semalam.

"Emmmh.." seseorang menggeliat di samping badannya. Xiao zhan menoleh dan melihat wang yibo sedang berbaring nyaman di sampingnya.

"Sst... Kepala ku sakit" tidak hanya kepala, tapi seluruh badannya juga terasa remuk. Tapi,, tunggu dulu. Zhan segera bangun dan menyingkap selimut yang menutupi tubuhnya juga wang yibo.

"Hah?" Zhan refleks menutup mulutnya dengan kedua tangannya.

"Ap- apa yang terjadi?" Zhan mengedarkan pandangannya ke seluruh ruangan, kemeja dan pakaian dalamnya berserakan di lantai.

Tes..

Air mata xiao zhan meluncur begitu saja.

Xiao zhan menatap tajam wang yibo yang masih terlelap dalam tidurnya.

Plak

"Aakh.." wang yibo segera terbangun setelah merasakan sesuatu menampar pipinya. Dan saat dia membuka mata, justru dia berhadapan dengan tatapan tajam mata istrinya.

"Zhan.. kenapa kau menangis?" Zhan ingin meraih pipi istrinya.

Tapi xiao zhan bergerak mundur, kedua iris-nya berkilat merah, jelas sekali menyiratkan emosi yang tinggi di matanya. Dan wang yibo tau apa sebabnya.

"Maaf.." hanya itu yang bisa wang yibo katakan.

Xiao zhan mengusap air mata di pipinya, "aku mengerti sekarang. Jika aku bisa bekerja sama dengan Lan, maka aku bisa lepas dari wang's karena hanya Lan yang bisa menyaingi Wang's. Tapi.. " xiao zhan tersenyum kecut, "apa bedanya jika Lan justru lebih kejam dari pada Wangs" zhan hendak turun dari ranjang.

Wang yibo menahan lengan xiao zhan. Tapi xiao zhan menepisnya, hingga tangan wang yibo terasa hampa.

"Zhan ge, aku menyentuh mu bukan karena alasan perusahan. Tapi murni karena aku mencintai mu" wang yibo jujur dengan apa yang ada dalam hatinya.

Xiao zhan membalikkan tubuhnya menghadap wang yibo, "apa kau bilang? Cinta? Bukankah sudah ku katakan tak ada cinta dalam kontrak kita. Dan lagi, apa hanya karena cinta sepihak mu kau berhak menjamah ku saat aku bahkan tidak sadar?"

Wang yibo terdiam, dia merutuki perbuatannya semalam, hingga membuat xiao zhan marah.

"Harusnya kau tulis juga dalam perjanjian kita wang yibo. Bahwa aku harus membayar balas budi pada mu dengan tubuh ku"

"TIDAK!! Tidak ada perjanjian macam itu zhan ge. Aku murni mencintai mu. Aku hanya ingin melakukan penyatuan dengan mu sebagai suami istri. Zhan ge, maafkan aku karena aku tak bisa menahannya semalam. Tapi percayalah pada ku, aku-"

"Apa yang perlu ku percayai lagi wang yibo? Kau bahkan telah menipu ku dalam diam. Kau lebih bejat dari pada yang ku duga" zhan berdiri dari duduknya dengan pelan. Dia meringis sakit saat merasakan bagian belakangnya terasa ngilu. Pasti bocah wang itu cukup bersenang-senang semalaman dengan tubuhnya. Tapi xiao zhan bisa apa? Setidaknya bukankah itu yang harus dia lakukan? Ck, nasib sialnya harus terkait dengan keluarga wang yang ternyata sama saja.

Wang yibo menatap nanar punggung xiao zhan yang berlalu menjauh darinya.

"Zhan ge.. maafkan aku .. tapi, kalaupun kau dalam kondisi sadar, aku akan tetap melakukan ini pada mu. Aku tak ingin orang lain menyentuh mu lebih dari diri ku. Aku tidak sudi, bahkan meski itu hanya menyentuh ujung rambut mu" monolog yibo

Tak ada percakapan apapun di meja makan. Xiao zhan dan wang yibo makan dalam diam.

Wang yibo sesekali melirik pada istrinya yang dia saja dengan raut wajahnya yang datar.

SKIPTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang