chapter 14

1.4K 224 62
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.
.

Xiao zhan memijat kepalanya yang terasa pusing, selama beberapa hari ini kepalanya terasa pening.

"Tuan xiao anda baik-baik saja?" Sekretarisnya merasa khawatir karena boss-nya terlihat pucat.

Xiao zhan hanya menggeleng, "aku tidak apa-apa"

Akhirnya sekretarisnya hanya bisa diam. Karena tuannya merasa baik-baik saja.

Wang yibo yang sedari tadi fokus pada presentasi bawahnya tak sengaja menoleh ke kursi xiao zhan di samping kanannya.

Wang yibo mengerutkan keningnya saat melihat istrinya memijat kepalanya. Apa dia sakit? Batin yibo.

Wang yibo ingin menghentikan rapatnya, tapi dia tak ingin xiao zhan berakhir marah padanya karena dengan sengaja mengumbar status mereka.

Akhirnya setelah rapatnya rampung wang yibo dengan paksa menarik xiao zhan ke ruangannya. Saat para kolega lain mulai pergi.

"Lepaskan" kepala xiao zhan masih sakit, tapi dia masih bisa meronta saat wang yibo menariknya paksa.

"Zhan ge, kau tidak sedang baik-baik saja. Wajah mu pucat." Wang yibo ingin meraih wajah istrinya tapi xiao zhan memalingkan muka.

Wang yibo tau, xiao zhan masih marah padanya atas kejadian itu.

"Hah.. aku benar-benar minta maaf atas kejadian satu bulan lalu zhan ge. Ku mohon jangan mengabaikan ku, aku sangat tersiksa" memang benar, xiao zhan terlalu acuh dan hampir tak ingin banyak berinteraksi dengan wang yibo karena masih marah atas kejadian waktu itu.

Xiao zhan menoleh kembali, "Maaf? Pantaskah perbuatan mu mendapat maaf dari ku wang yibo? Kau tau kan aku tidak suka melakukan kontak apapun dengan mu. Aku- eemphh" xiao zhan menutup mulutnya saat dia merasa akan muntah.

Xiao zhan segera berlari ke dalam toilet dan berjongkok di closet memuntahkan semua makanan yang di makannya sedari pagi sampai siang.

Wang yibo merasa khawatir, dia segera memijat tengkuk xiao zhan.

"Sayang kau baik-baik saja?"

Xiao zhan hanya menggeleng, dia mengusap mulutnya dan jatuh duduk lemas.

"Zhan.." wang yibo yang khawatir segera meraih tubuh xiao zhan dan membawanya dalam gendongan.

Xiao zhan tak menolaknya, kepalanya terasa berdenyut dan berputar-putar. Seluruh tubuhnya juga terasa lemas. Hingga tanpa sadar xiao zhan mengalungkan kedua tangannya di leher yibo karena takut jatuh.

Wang yibo segera membaringkan istrinya di Kamar pribadinya di dalam kantor.

"Astaga sayang. Kau panas sekali" wang yibo segera menutupi tubuh xiao zhan dengan selimut tipis.

Wang yibo menekan ponselnya dan meminta sekretarisnya untuk memanggil dokter pribadinya.

Selagi menunggu, wang yibo membantu melepaskan jas dan dasi xiao zhan serta sepatunya.

SKIPTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang