5

3.5K 169 1
                                    

Leukimia? Kenapa harus ada penyakit itu di tubuh aku? Aku tau seharusnya aku melakukan operasi dari sekarang, tapi gak adanya biaya membuat aku gagal melakukan operasi. Aku gak bermaksud untuk mengeluh, hanya saja aku bingung. Kenapa Allah memberikan cobaan seperti ini terhadap aku? Kenapa harus ada penyakit ini? Aku hanya... Ya Allah, ini sama saja aku mengeluh. Maaf..

Aku menutup buku dairy-ku. Rasanya lelah menahan beban ini sendirian. Sejak dulu aku selalu menahan beban sendirian. Aku tidak pernah cerita kepada siapapun. Teman? Aku tak pernah punya teman. Aku selalu mendapat sekolah dimana sekolah itu berisi anak-anak yang kaya raya. Aku selalu diolok-olok. Darimana aku mendapat sekolah itu? Beasiswa. Itu jawabannya.

"Kia.. Tidur sayang, ini udah malam"

"Iya bun"

---------------------------------

Aku berada di depan rumah yg tak kukenal. Aneh.. Rumah siapa?

Aku berjalan memasuki rumah tersebut. Entah kenapa hatiku menyuruhku untuk memasuki rumah ini.

Apa tidak ada orang? Rumah ini kelihatan sepi. Aku mendengar suara gemericik air dari dapur. Aku berjalan menuju dapur. Aku tidak melihat orang, jadi kuputuskan untuk mematikan air tersebut. "Maa? Jangan dimatikan sayang kerannya. Mama sedang mengisi air itu di panci" seru seseorang.

Aku menoleh. Ma? Siapa yg dimaksud 'Ma'? Apa aku? Kuputuskan untuk menjawab "Airnya sudah penuh, jadi kumatikan" Ya airnya memang sudah memenuhi panci tersebut.

"Ama sayaang...!" teriak seseorang lagi.

Kudengar suara deru langkah orang berlari. Ada seorang gadis berlari. Aku mengernyitkan dahi saat dia melewatiku. Apa dia tidak menyadari keberadaanku?

"Apa Ma?" tanya gadis itu pada seorang wanita di sebelah kulkas yg berada di depanku saat ini. Kurasa gadis ini bernama 'Ama'.

"Kenapa kerannya dimatikan sayang?"

"Keran apa ma? Ama tidak mematikan keran"

"Lalu? Siapa yg mematikan? Adik kamu kan sedang pergi sama Abi sayang. Sekarang tolong Mama ya, nyalakan lagi kerannya. Mama lagi isi air itu di panci"

Gadis itu berjalan menuju wastafle tempat aku mematikan keran tadi. "Tapi air nya sudah penuh Maa"

"Yasudah. Makasih ya sayang"

"Iya samasama Ma"

Gadis itu pergi dari dapur, aku mengikutinya dari belakang. "Hey! Boleh aku ikut bermain denganmu gadis kecil?" tanyaku padanya saat kita sampai di kamarnya dan dia bermain boneka barbie.

Ehm.. Dia mendimaiku? Apa aku memang tak terlihat olehnya? Akhirnya aku memutuskan untuk memperhatikannya saja. Aku duduk di atas kasurnya.

Eum kira-kira 10 menit aku memperhatikannya, tiba-tiba pintu kamarnya terbuka. Ada gadis kecil yg memiliki wajah yg mirip dengan... Ama. ya wajahnya mirip dengan Ama. Gadis itu membawa 2 permen lolipop di tangannya. "Amaa.. Liat deh Azla bawa apaa!!? Permem lolipop kesukaan kitaa Maa" seru gadis itu antusias.

Ternyata namanya Azla. Lucu ya,haha. Ama dan Azla,hihi.

Tiba-tiba gadis tersebut menoleh kearahku. "Tante siapa? Tante pencuri ya!? Tante penjahat ya!?" jerit gadis itu.

"Eh-eh-eh.. Bu-bukan. Aku--aku-aku gatau. Tiba-tiba aku ada disini." jawabku gelagapan.

"Abi!! Mama!! Ada pencuri di kamar Azla!!" teriak gadis itu.

The TwinsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang