11

2.7K 131 3
                                    

Ya. Dia bahagia dengannya.

Bahagia dengannya.

Aku tak menyesal melakukan hal ini. Aku menyayangi dia.

Tetapi, meskipun aku tak menyesal, perasaanku tetap untuknya. Rasa cintaku tetap untuknya.

Aku sudah pernah bilang bukan? Cinta itu tidak harus saling memiliki. Cukup tau bahwa dia mencintaiku dan aku mencintainya, itu pun sudah cukup.

***

Aku terdiam di kamarku. Aku menatap beberapa fotoku dengan Tama di layar ponselku.

Tuhan... Aku sangat mencintainya.

Mengapa semuanya jadi rumit?

Tapi aku tidak menyesal. Aku hanya bingung dengan kisah ini.

*

"Nazla!" panggilan seseorang dibelakangku membuat langkahku terhenti.

"Kenapa, Zas?"

Ya, dia Zaskia.

"Eum... Aku mau cerita." ucapnya gugup. Kegugupan itu tertangkap karna ia memainkan jarinya dan kepalanya tertunduk. "Tapi kamu jangan marah ya?" ujarnya sambil menatapku penuh harap.

"Hei, untuk apa aku marah? Ada apa memangnya?"

"Aku... Eerr, aku.. Akudantamaberpacaran."

"Hah? Apa?"

"Kamu jangan marah Nazlaa,pleaseee."

"Aku gak denger kamu ngomong apa, Zas. Kamu ngomong terlalu cepat cantik." ucapku sambil memutar kedua bola mataku.

"Iyakah?" jawabnya dengan wajah polos.

Dasar.

"Iyaa."

"Yasudahlah. Nanti saja! Hehe, aku pergi dulu ya, bye."

"Aneh." gumamku agak jengkel.

Sepulangnya aku dari kampus, aku pergi menuju rumah Zaskia.

Aku masih ingin tau dengan jelas. Ya walaupun aku sangat sangat percaya bahwa Zaskia adalah Najma.

Rumit.

Sangat rumit.

-

"Assalamualaikum.. Tantee." panggilku di depan pintu rumah Zaskia.

"Wa'alaikumsalam.. Nazla?! Oh,err.. Silahkan masuk." jawab tante Aisyah.

"Tante, aku minta maaf sebelumnya. Apa tante mau melakukan tes DNA?" tanyaku to the point.

"Maksud kamu apa?"
"Aku ingin tau kepastiannya, Tan. Aku terlalu percaya bahwa Zaskia adalah Najma. Aku gak tau mengapa aku sangat yakin, atau ini insting anak kembar? Tante.. Aku mohon, tan."

"Tante tidak bisa." jawab tante Aisyah jelas, singkat, padat.

"Kenapa, tan?"

"Tante jujur bahwa Zaskia bukanlah anak kandung tante."

DEG!

Dengan wajah tertunduk tante Aisyah menangis.

Apa?

Aku tak bisa berkata apapun.

Aku takut.

Tetapi aku bahagia.

Aku takut karna aku takut menyakiti tante Aisyah. Bagaimana pun, dialah yang telah merawat Zaskia-atau aku sudah bisa menyebutnya Najma-selama ini.

Tetapi,

aku bahagia karna kemungkinan besar Zaskia adalah Najma.

Aku bingung.

Aku bimbang.

Aku dilema.

"Tante.. Maafkan aku, aku..-"

"Gapapa, nak. Mungikin ini saatnya. Bangkai yang disembunyikan lama kelamaan baunya akan tercium. Begitu pun dengan ini sayang. Rahasia tidak selamanya akan menjadi rahasia." ucap tante Aisyah dengan pipi yang basah.

Tuhan... Maafkan aku telah membuat seorang wanita menangis.

"Nazla. Lebih baik kamu yg melakukan tes DNA. Jika sempel darah kamu dan darah Zaskia sama, mungkin ini saatnya tante melepas Zaskia dengan keluarga kandungnya."

"Tante.. Aku.." Aku pun bingung ingin berkata apa.
"Nazla. Tante butuh waktu. Pulanglah nak, pikirkan semuanya. Tante yang akan menjelaskan semuanya ke Zaskia."

"Terimakasih, tante. Aku pulang, tan. Assalamualaikum."

Aku pergi dari rumah Zaskia.

Aku tidak percaya.

Tuhan...

Semoga Zaskia adalah Najma.

~~~

Aku terpaksa.
Sangat terpaksa.
Aku hanya menginginkannya.
Tuhan...
Aku mencintainya.
Aku ingin memilikinya.
Aku ingin bersamanya.

-Rizky Tama-

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Hola hola holo holo readers ku tercintah, tersayang. Huaaaa,maafkan aku kawankawan.
Aku baru memiliki keberanian untuk membuka akun ini kembali,wuahahaha.
Yasudah, selamat membaca buat para readers. Aku tau ini pendek, bahkan sangat pendek. Maafkan aku sekali lagi
Sejujurnya aku menunggu vote dan comment kalian,wkwk.
Keep vomment guys.

The TwinsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang