3

3.9K 188 0
                                    

Dua anak kira-kira berumur 7 tahun turun dari mobilnya dan berlari memasuki pelataran rumahnya. Di depan pintu sudah ada mamanya kedua anak tersebut. Mamanya merentangkan tangannya tanda minta dipeluk. Kedua anak itu pun memeluk mamanya.

"Oke twins! Kita cek tas kalian. Kakak.. Ehhmm bagus makannya abis. Coba kamu, abis juga? Hebaat! Tos dulu dong!" Kedua anak kembar itu bertos ria dengan mamanya.

Anak kembar itu berlari memasuki kamarnya. "Naaa---"

"Huuhhh!! Huh..huh.." Aku terbangun dari tidurku. Mimpi itu lagi? Selalu berhenti disaat mamanya ingin memanggil nama salah satu anak itu. Kenapa? Dan salah satu anak itu terjatuh dengan berkata 'Naaa..' Dan setelah itu aku terbangun.

Ada apasih sama mimpi itu?

"Zaskiaa.. Bangun sayang..! Kamu kuliah pagi kan hari ini?" teriak Bunda di depan kamarku.

"Iya bunda, Kia udah bangun kok"

"Yaudah mandi. Itu Ayah udah selesai mandi"

"Iya bun"

Aku bangkit mengambil handuk dan pakaian ku kemudian keluar kamar dan menuju kamar mandi.

Ya kamar mandi di rumahku hanya satu. Sudah kubilang rumahku itu kecil. Hanya ada satu kamar mandi di dekat dapur dan 2 kamar tidur. Ruang tamu pun sangat kecil. Tapi aku bersyukur atas semua ini.

***

Hari ini aku hanya mengenakan tanktop hitam dibaluti kemeja putih tak dikancing,celana jeans warna biru telor asin dan flatshoes warna hitam dengan pita polkadot di depannya. Rambutku yg sedikit ikal sepanjang pinggangku aku ikat satu. Tak lupa kacamata ku. Sebenarnya mataku hanya minus 2. Tapi aku tetap ingin memakai kacamata ini.

Aku pergi ke kampus menaiki angkutan umum. Heem pagi ini angkutan umum sangat ramai dengan ibu-ibu yg ingin ke pasar.

***

Sampai di kampus aku langsung melihat sosok yg belakangan ini membuat jantungku berdetak lebih cepat saat melihatnya. Dia adalah, Tama.

Sunggu aku tak mengerti kenapa jantungku seperti ini(?) Aku sudah berusaha menghindari perasaan ini karena aku tak mau menyakiti Nazla. Karena keliatannya dia anak yg baik.

Saat aku sedang mempehatikan Tama dia menoleh kearahku. Aku langsung mengalihkan pandanganku darinya dan perlahan-lahan meninggalkan tempat itu. Aku salah tingkah.

Saat aku sedang asik berjalan tiba-tiba kepalaku sangat pusing. Kumohon jangan disini! Kepala ini terasa sangat pusing dan berat sampai akhirnya.. semuanya gelap.

***
Tama POV

Aku merasa ada sepasang mata yg mempeehatikanku. Aku melirik-lirik sampai akhirnya aku menemukan sepasang mata itu. Sepasang mata itu milik Zaskia. Kenapa dia memperhatikanku?

Saat aku melihatnya dia langsung mengakihkan pandangannya dan pergi. Tapi tunggu, ada yg aneh.

Aku memutuskan membubtutinya. "Zla. Aku kesana sebentar ya." pamitku pada Nazla dan dibalas dengan anggukan. "Kamu duluan aja ke kelas" dan dibalas dengan anggukan, lagi.

Aku berjalan mengikuti langkah Zaskia. Entahlah, aku merasa ada yg aneh dan dia berhenti. Dia kenapa? Aku berlari kearahnya dan dia jatuh dipelukanku. Zaskia pingsan!

Aku langsung membopong tubuhnya ke parkiran dan membawanya ke rumah sakit terdekat dari kampus.

Nazla? Nanti lah kalau sudah sampai disana baru aku telfon atau sms untuk ngabarin dia.

Sesampainya di rumah sakit aku langsung memanggil suster dan meletakkan Zaskia di hospital bed.

Zaskia dibawa masuk ke ruang Unti Gawat Darurat. Sebenarnya dia kenapa?

Tak lama dokter keluar dari ruang UGD "keluarga mbak Zaskia" ujar Dokter itu.

Disini tak ada keluarga Zaskia, hanya aku yg mengenalnya. Aku berdiri "Saya dok"

"Ikut saya ke ruangan saya"

"Baik dok"

Aku mengikuti dokter itu ke ruangannya. Kok tiba-tiba aku deg-degan kayak gini ya? kenapa?

"Gimana dok keadaan Zaskia?" tanyaku to the point.

"Mas ini siapanya mbak Zaskia? pacarnya ya? Jika pacarnya saya tidak bisa memberitahu" jawab dokter itu.

Pacarnya tak boleh tau? Hey, bahkan aku bukan pacarnya. Bagaimana ini? Ah aku ada ide! "Tapi saya tunangannya dok. Calon suaminya. Apakah saya tak boleh tau?" aku tak punya pilihan lain.

Tunggu. Kenapa aku tak bilang bahwa aku abangnya? Tapi sudahlah, semuanya sudah terjadi. Toh kata-kata itu tak bisa kutarik kembali bukan?

Dokter yg kuketahui bernama dokter Rian ini menghela napas. Dokter ini sepertinya hanya beda 2 tahun denganku, aih? kenapa ngomongin dokter ini. "Baiklah saya akan memberitahu"

Dokter Rian menarik napas "Apakah anda sudah tau bahwa tunangan anda terkena penyakit leukimia?" Tanya dokter Rian.

Apa? leukimia? Zaskia. Memiliki. Penyakit. Leukimia?

Aku hanya meangguk agar dokter ini percaya bahwa aku tunangannya. Kemudian dokter Rian kembali melanjutkan penjelasannya "Ya jadi itu hanyalah gejala-gejala pasien yg terkena penyakit leukimia. Sebenarnya ini harus segera dilakukan operasi. Jadi secepatnya pasien melakukan operasi" jelas dokter Rian.

"Baik dok terimakasih. Saya permisi" pamitku pada dokter Rian.

Operasi? Ah sudahlah, lebih baik aku melihat keadaan Zaskia sekarang di ruangannya.

Teenyata Zaskia belum siuman. Aku duduk di sebelah ranjang Zaskia. Aku masih berfikir tentang penyakit itu, apa Zaskia sudah mengetahuinya?

Tiba-tiba mata indah milik Zaskia yg sangat mirip dengan milik Nazla terbuka. Dia menatapku bingung. "Aku dimana Tam? Kenapa kamu ada di sini?" tanyanya.

"Kamu di rumah sakit, Zas. Tadi kamu pingsan jadi aku bawa ke sini." jawabku.

"Nazla mana? Kamu gak sama dia?"

"Eum Nazla? ah ya! Aku lupa memberi kabar ke dia. Sebentar ya"

Aku mengambil iPhone ku di saku celanaku.
Zla. Aku di rumah sakit Cinta Kasih. Tadi Zaskia pingsan, kebetulan aku liat. Jadi aku bawa ke sini. Nanti pulang kamu ke sini aja ya.

Isi pesanku pada Nazla.

"Eum, Zas. Kamu udh tau belum kalau kamu mengidap penyakit..--"

"Leukimia. Ya aku udah tau itu" jawabnya memotong ucapanku. "Kumohon kamu rahasian ini ya? Cuma kamu, aku, dan Tuhan yang tau Tam. Bahkan Ayah dan Bunda ku pun belum mengetahuinya. Kumohon" lanjutnya.

Aku kaget. Orang tuanya belum tau? Kenapa? "Kenapa kamu tidak memberi taunya Zas? mereka berhak tau." saranku.

"Aku gak mau nambah beban pikiran orang tuaku Tam." jawabnya lirih.

"Tapi kamu harus segera melakukan operasi Zas"

"Justru itu. Aku gak mau karna ini, aku takut mereka malah kerja keras untuk biaya operasi ku. Aku gak tega ngelit mereka kerja keras terus setiap hari Tam. Maaf aku jadi cerita gini" Zaskia mnundukan kepalanya.

Jadi? Dia hidup dengan keluarga yang kurang...? mampu..?

The TwinsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang