Suasana berubah drastis tepat setelah Choi Hyunsuk berpamitan pulang setelah berpuluh-puluh panggilan masuk dari kekasihnya-Park Jihoon.
Meski telah terbiasa berada dalam lingkup sunyi bersama sepi sebagai peneman hari, Jeongwoo merasa kurang pada dirinya hari ini.
Mengetahui Haruto yang tak akan pulang dalam beberapa hari, entah mengapa membawa rindu dalam hati. Jeongwoo mendapati fakta baru itu tepat ketika tanpa sadar dirinya mendamba kepulangan sosok itu lebih cepat.
Watanabe Haruto.
Jeongwoo seringkali mengagumi pria itu dalam hati. Tentang Haruto dengan segala kesempurnaan yang mengurungnya dalam sangkar perasaan tak terbaca yang enggan untuk dijelajahi lebih jauh.
Jeongwoo telah berkecil hati sejak pertama perasaan baru timbul dalam diri ketika detak jantungnya bergerak ribut saat menangkap keberadaan Haruto dalam jarak pandang.
Jatuh cinta? Untuk saat ini Jeongwoo hanya akan menganggapnya sebagai rasa kagum atas kebesaran hati pria Watanabe. Setidaknya Haruto tidak boleh mendapatkan balasan buruk atas segala tindakan mulia yang telah dilakukannya.
Bersama gulita malam, Jeongwoo berbaring seorang diri di atas ranjang dengan balutan sprei putih. Menatap ponsel dalam genggaman tangan dengan harapan mendapat satu panggilan dari sosok yang kini dirindukan.
Sayang beribu sayang, meski pagi telah terganti malam, tak satupun panggilan masuk di dapat. Bahkan satu pesan, tidak sama sekali.
Lalu ketika lintasan memori pagi kembali terekam di kepala, Jeongwoo kembali berkecil hati atas kehadiran sosok laki-laki berparas sempurna. Jauh, sangat jauh dibandingkan dengannya.
Oh ayolah! Jeongwoo menggeleng ketika kembali hatinya berharap lebih atas dambaannya pada sosok Watanabe Haruto.
Ingat statusmu Park Jeongwoo!
Berkali-kali Jeongwoo menanamkan kata-kata itu dalam diri. Niat hati untuk mencegah perasaan yang kian membumbung tinggi. Anehnya, hatinya malah kian jatuh akan pesona Watanabe Haruto. Apalagi ketika tanpa sengaja Haruto memberi afeksi.
Jeongwoo meradang. Marah pada dirinya sendiri yang seolah tak tau diri akan keberadaannya saat ini.
Lalu saat dering ponselnya berbunyi nyaring, Jeongwoo dengan segera meraih benda persegi panjang tersebut. Degup jantungnya berlomba cepat dengan senyum mengembang di wajah. Membayangkan jika Watanabe Haruto akhirnya memberi kabar.
Namun pada detik selanjutnya, senyumnya meluntur cepat. Raut wajahnya berubah kontras ketika mendapati bahwa bukan Haruto yang menjadi pelaku dari panggilan masuk yang diterima.
Yoshi hyung is calling...
Dengan kekecewaan akhirnya Jeongwoo menerima panggilan tersebut.
"Jeongwoo.." Suara halus dari seberang telepon menyapa.
KAMU SEDANG MEMBACA
119 [Hajeongwoo] ✔
Mystery / ThrillerPertemuan ini dilandaskan oleh sebuah kebetulan. Yang mungkin sebuah kebetulan buatan. [BxB] ©treasure_cs [ : #3 in Mashiho •070322] [ : #1 in 04 •100422] [ : #1 in Haruwoo •150622] [ : #2 in Asahi •131222]