Part 30 : 119

1.4K 237 31
                                    

Suasana begitu penuh oleh kehadiran banyaknya orang berpakaian formal yang mengisi ballroom

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Suasana begitu penuh oleh kehadiran banyaknya orang berpakaian formal yang mengisi ballroom. Rata-rata diisi oleh orang kelas atas serta para petinggi yang mengosongkan waktu untuk menghadiri acara perusahaan Watanabe.

Haruto jelas menjadi sorotan. Begitu banyak orang menghampiri untuk sekedar mempertunjukkan wajah pada sang pimpinan perusahaan.

Mengenai Park Jeongwoo, laki-laki manis tersebut memilih untuk menyingkir sementara. Berdiri sedikit menjauh dari Haruto untuk menghindari menjadi sorotan. Tangannya memegang segelas jus yang diberikan oleh pelayan yang bertugas.

Sembari menatap pilar-pilar tinggi. Sudah Jeongwoo duga, sosok sepertinya tidak mudah berbaur. Juga mereka jelas berbeda sangat jauh dengan kastanya. Jeongwoo tidak lupa diri mengenai statusnya.

Meski tubuhnya saat ini berbalut pakaian berharga puluhan juta, namun tetap saja, semua yang di miliki hanya sekedar pemberian atas rasa—kasihan mungkin atau balas budi? Entahlah.

Lalu sebuah tepukan mendarat di bahu Jeongwoo. Membuat empunya bahu mengalihkan atensi pada si pelaku yang kini tersenyum menatap kearahnya.

"Yoshi hyung?" Jeongwoo menampilkan seutas senyum. Membalas senyuman Yoshi yang dilayangkan secara cuma-cuma.

"Kau sendirian?" Yoshi berbasa-basi. Sedang yang ditanya hanya menjawab dengan anggukan kepala sembari menatap kearah Haruto yang tampak sibuk berbincang-bincang.

Yoshi turut menatap ke fokus Jeongwoo, sebelum beralih kembali pada sosok dihadapannya.

"Cheers?" Katanya sembari menyodorkan segelas wine di tangan. Jeongwoo terkekeh sebelum mengangguk dan membalas.

Bunyi gelas kaca yang bertubrukan kemudian terdengar. Keduanya juga turut tersenyum kepada satu sama lain.

"Ternyata hyung hadir juga." Jeongwoo bersuara. Mereka berdua hanya berdiri berdampingan.

"Ya, walau pernah memiliki riwayat yang tidak baik dengan Haruto, namun perusahaan kami memiliki relasi satu sama lain." Penjelasan Yoshi mendapat anggukan oleh Jeongwoo.

"Oh ya, aku baru menyadari penampilanmu hari ini." Atas ucapan Yoshi, Jeongwoo menatap ke arah pakaiannya.

"Apa ada yang salah?" Gugup melanda seketika. Jeongwoo khawatir penampilannya terlihat konyol di tengah orang-orang besar di tempat ini.

"Kau luar biasa!" Yoshi sedikit berseru, namun tidak sampai mengundang perhatian orang lain.

Atas pujian tersebut, Jeongwoo menundukkan kepala akibat rasa malu yang menjalar.

"Jangan berbohong hyung." Jemarinya bergerak bertaut sebagai respon tubuh terhadap rasa gugup dan malu yang menyerang.

"Tuan Kanemoto sama sekali tidak berbohong Jeongwoo." Suara yang sudah pasti bukan berasal dari Yoshi mengundang Jeongwoo untuk mendongakkan kepala kembali.

119 [Hajeongwoo] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang