Suasana agak canggung ketika mereka bertiga duduk di ruangan yang sama. Jeongwoo adalah satu-satunya yang merasa paling asing di antara mereka.
Sedang Haruto tengah duduk dalam hening menatap ke arah lantai. Rencana untuk pergi keluar terpaksa batal diakibatkan cuaca buruk yang sangat tidak mendukung. Di luar hujan dengan gemuruh.
"Ah, aku pikir kita butuh minuman hangat. Disini sedikit kaku ya." Lantas Hyunsuk datang dengan nampan yang diatasnya terdapat empat mug dengan cokelat panas. Tawanya mengalun untuk sekedar mengisi.
"Terima kasih hyung." Jeongwoo berucap tepat ketika satu mug cokelat panas di sodorkan kearahnya.
"Bukan apa-apa." Balas Hyunsuk sembari mengumbar senyum.
"Hey, sudah lama tidak saling menyapa." Hyunsuk lantas terfokus pada sosok yang mengikuti jejak Haruto, duduk dalam diam bak patung.
"Senang melihatmu lagi." Balasan dari sosok yang masih asing di mata Jeongwoo itu berhasil mengundang atensi Jeongwoo kembali.
"Ku kira karena di mabuk asmara, kau akan lupa untuk sekedar berkunjung." Meski dengan wajah ceria serta sebuah senyum yang setia menggantung di wajah, namun tatapan mata dari sang lawan bicara sedikit mampu menjelaskan perasaannya.
"Aku tidak mungkin lupa untuk berkunjung. Bahkan aku akan dengan senang hati untuk tetap tinggal." Lantas ia menatap sekilas pada Haruto yang terlihat sibuk memegang mug cokelatnya. Maniknya menatap lurus dengan datar. Tanpa ekspresi.
"Malam semakin larut, karena cuaca yang tidak mendukung kita akan menginap disini. Jeongwoo keberatan?" Nada suara Haruto berubah begitu lembut ketika mengudarakan pertanyaan untuk Jeongwoo yang menggeleng sebagai balasan. Tanda jika ia sama sekali tidak keberatan.
"Hyung bisa menggunakan kamar Jeongwoo, kau juga. Jeongwoo bisa tidur di kamarku—" Haruto menyesap cokelat panasnya sekali sebelum meletakkan mug dengan isi yang hanya disentuh sedikit di atas meja. "—bukankah sebaiknya Jeongwoo tidur sekarang?"
Mendapati Haruto yang kembali mengajukan sebuah pernyataan dalam bentuk pertanyaan, Jeongwoo pada akhirnya mengangguk. Turut meninggalkan mug yang masih tersisa isinya di atas meja sebelum menerima uluran tangan Haruto. Membiarkan laki-laki Watanabe menggenggamnya.
Kemudian, keduanya hilang dibalik pintu. Meninggalkan dua tatapan berbeda arti dari dua insan yang setia menjadi saksi bisu atas perubahan sikap Haruto yang begitu drastis. Menakjubkan.
"Apapun yang ada di dalam pikiranmu, cobalah untuk mengulangnya dan pikirkan dengan logika." Hyunsuk lantas bersuara. Senyuman yang tadinya membawa aura positif berubah menjadi senyuman penuh kemenangan.
KAMU SEDANG MEMBACA
119 [Hajeongwoo] ✔
Misteri / ThrillerPertemuan ini dilandaskan oleh sebuah kebetulan. Yang mungkin sebuah kebetulan buatan. [BxB] ©treasure_cs [ : #3 in Mashiho •070322] [ : #1 in 04 •100422] [ : #1 in Haruwoo •150622] [ : #2 in Asahi •131222]