Alunan musik menjadi pengiring orang-orang yang berdansa ria bersama pasangan mereka. Menghabiskan waktu bersama dengan gelas alkohol di tangan.
Puluhan orang berkumpul, beberapa terlihat duduk di depan bar menunggu minuman dan berbincang, beberapa lagi terlihat asik saling mencumbu bibir pasangan.
"Akhirnya, sang tuan muda datang." Sapaan serta sebuah senyum diberikan.
Sedang yang kini menjadi pusat perhatian dari kumpulan orang-orang yang duduk di sudut ruangan hanya menatap tanpa raut wajah berarti.
"Tempatmu menarik, hanya saja begitu banyak sampah dimana-mana." Suaranya terdengar jelas, menusuk si pemilik club malam yang hanya menanggapi dengan senyuman yang sama.
"Aku tersanjung atas pujian mu." Kemudian tangannya beralih meraih sebuah gelas, menenggak isinya hingga tandas sebelum kembali menjatuhkan pandangannya pada sosok di depan.
"Watanabe Haruto, aku sungguh hanya ingin mengajakmu bersenang-senang." Si pemilik seolah menjelaskan kebenaran. Karena tatapan mata Haruto sama sekali tak dapat diindahkan.
Tak ada respon. Masih hanya sebuah tatapan mata angkuh yang di dapat. Sedang Kim Doyoung ; si pemilik club malam, kini menghela nafas jenuh.
"Ok, mari ikut denganku." Tanpa menunggu jawaban, Doyoung lebih dulu berjalan menjauh. Tidak sekalipun menoleh karena suara ketukan sepatu Haruto berhasil tertangkap indra pendengarannya.
Sebuah kamar VIP menjadi tujuan. Seseorang terlihat tengah duduk di sisi ranjang. Doyoung adalah orang pertama yang menyambut sosok bersurai hitam untuk dibawa masuk dalam sebuah pelukan.
"Sayangku, menunggu lama?" Pertanyaan bersuara halus serta seduktif, dibalas sebuah senyum.
"Lama? Bahkan terlalu sebentar untukku. Menjauh." Sebelum sang kekasih mendorongnya untuk menjauh.
"Watanabe Haruto?" Kini tatapan matanya jatuh pada Haruto yang sejak tadi memilih berdiri di tempat.
"Langka sekali melihatmu datang kemari, sendirian." Tangannya dilipat di depan dada. Menatap Haruto yang turut membalas tatapan matanya.
"Kau masih sama arogannya ternyata. Namun kurasa seseorang telah mampu 'menjinakkan' singa dalam dirimu." Nadanya terdengar sedikit mengejek. Namun Haruto masih sama, diam tanpa ekspresi.
"Sudahlah sayang. Haruto, ayo." Doyoung menyela, berjalan lebih dulu kearah sebuah rak buku yang menempel pada tembok.
Lantas, tembok terbuka ketika Doyoung melakukan sesuatu pada rak bukunya. Menunjukkan sebuah tangga menuju lantai bawah dengan pencahayaan yang sedikit minim.
Haruto mengikuti kembali. Juga meninggalkan kekasih Doyoung dengan sebuah ucapan yang berhasil membuatnya tercekat di tempatnya berdiri.
"Hati-hati, kau sedikit 'transparan' Bang Yedam."
KAMU SEDANG MEMBACA
119 [Hajeongwoo] ✔
Mystery / ThrillerPertemuan ini dilandaskan oleh sebuah kebetulan. Yang mungkin sebuah kebetulan buatan. [BxB] ©treasure_cs [ : #3 in Mashiho •070322] [ : #1 in 04 •100422] [ : #1 in Haruwoo •150622] [ : #2 in Asahi •131222]