jadilah milikku

1.1K 124 8
                                    

_________

Mobil berhenti tepat di depan hotel mewah yang di yakini Jennie adalah tempat dimana Hae In menyimpan tunangannya, karena saat tadi pagi Jenniee tidak sengaja mendengar percakapan Kai di telfon.

Jennie berjalan di depan Jisoo dengan percaya diri.

"Hello miss, apakah ingin memesan kamar?" gadis resepsionis menyambutnya dengan hangat.

Jennie memberi kartu tanda pengenal miliknya, dia memesan kamar satu lantai dengan Hae In dan Kai, tetapi agak jauh dari kamar keduanya.

Jisoo berbisik di telinga Jennie.

"Mengapa kita memesan kamar?"

"Tentu saja untuk melihat kebenaran, aku perlu menunjukannya padamu"

Jisoo mengikuti apapun rencana Jennie, dan akhirnya mereka memesan kamar satu lantai dengan Kai dan Hae In.

"Jisoo, kita hanya bisa keluar beberapa kali itu pun pada saat Hae In dan Kai berada di dalam kamar." ujar Jennie menpringati.

Keduanya berdiskusi tentang apa yang boleh dan tidak boleh di lakukan, Jennie begitu antusias membantu Jisoo dan bahkan tingkah Jennie seperti dirinya seorang mata mata.

________

"Apa kamu tidak merindukanku?" ujar seorang gadis dengan pakaian minim dudukdi samping Hae In sambil bergelayut manja di lengannya.

"Ryn, berhenti bertingkah manis di depanku. Kenapa kau tiba tiba datang menemuiku?" tanya Hae In tegas dan dingin. Gadis yang di panggil Ryn itu cemberut.

"Aku datang karena aku mendengar kamu mendekati seorang gadis, hah... Apakah kamu tidak merasa bersalah telah menghianatiku"

Hae In muak dengan tingkah Ryn, dia melepaskan tangan Ryn yang bergelayut dan meninggalkannya begitu saja.

Ryn tentu saja kesal,  dia sengaja datang jauh jauh tetapi Hae In bersikap dingin padanya.

_____

Hae keluar dari kamar hotel dan berjalan dengan langkah cepat, dia tidak menyadari saat dirinya menunduk Jisoo dintarik paksa ke tangga darurat oleh Jennie saat Jisoo hampir saja berpapasan dengan Hae In.

Hae In mengerutkan keningnya saat hidungnya mencium aroma parfum yang sering Jisoo gunakan, parfum ini adalah parfum yang husus di racik sesuai permintaan Jisoo,  dan Hae In belum pernah mencium aroma ini selain dari Jisoo.

Hae In berjalan ke pintu darurat dan tangannya sudah terangkat ingin membuka pintu itu tetapi tiba tiba Kai menghentikannya.

"Hae In"

Kai mengangkat alisnya.

"Kenapa kau ingin menggunakan tangga darurat, apakah liftnya tidak bisa di gunakan?" tanya Kai.

"Tidak, hanya saja aku merasa Jisoo ada di sini" jawab Hae In jujur.

Kai tertawa lalu merangkul Hae In dan mengoloknya.

"Apa kau merindukan Jisoo, padahal ini belum setengah hari. Tetapi kau sudah merindukannya" ujar Kai.

"Aku serius Kai,"

"Aku juga serius. Bagian matamu yang mana yang melihat aku tidak serius?"

Hae ain kesal, dia pergi berjalan ke lif dan meninggalkan Kai di depan pintu darurat.

______

Di balik pintu, Jennie dan Jisoo berkeringat dingin karena hampir saja mereka ketahuan, setelah Hae In pergi, Jisoo dan Jennie menghela nafas lega. Setelah di rasa Hae In dan Kai pergi jauh, Keduanya keluar dari pintu tangga darurat.

mafia in love (Jisoo & Hae In)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang