Tinggal bersama di rumah pernikahan.

828 98 10
                                    

..............

Jun yang menjadi tangan kanan Hae In sudah siap dan menunggu kedatangan boss dan boss wanitanya.

Menurut perhitungannya bossnya akan tiba pukul tujuh sore, dan dengan kepercayaan itu Jun menunggu Boss dan mengomande para bodyguard untuk berjaga jaga. Benar saja pesawat pribadi Bossnya akan mendarat.

"Semuanya bersiap"

"Ya!!!"

Setelah pendaratan yang tepat Hae In di bantu yang lainnya membawa barang barang dan di sambut bahagia, Jisoo masih tertidur nyaman di gendongan Hae In.

"Istriku kelelahan, sampaikan pada Jaehyun kami akan tiba pukul delapan malam di kediaman Kim"

"Baik" ngguk Jun.

Jisoo merengut kesal saat cahaya lampu tanpa sengaja menyorot wajahnya.

"Eerrmnngh.." keluh Jisoo.

Hae In sedikit menggeser kepala Jisoo agar tersembunyi dari cahaya.

Mobil telah di siapkan, dengan hati hati Hae In masuk ke mobil dengan Jisoo di gendongnya, terlihat sedikit repot bahkan Jun ingin membatu dengan memegangi kaki Jisoo, tetapi sebelum tangan itu menyentuh Jisoo, tatapan Hae In seperti laser.

"Kondisikan tanganmu"

Jun segera menarik kembali dan meminta maaf atas kelancangannya.

Hampir saja jantuknya lepas karena kesalahannya,  Jun bernafas lega setelah Hae In menutup pintu mobil.

Di tengah perjalanan dari bandara Incheon ke Seoul, Jisoo bangun dan melihat dada yang di bungkus kemeja hitam yang pas,  otot ototnya kuat dan kekar, meskipun terlihat tidak terlalu menonjol namun tubuh itu dan dada itu telah beradu panas dengannya.

"Ukhuk.." Jisoo batuk ketika otaknya memutar kembali ingatan semalam bak film porno.

Mengusap kepala istrinya dengan penuh kasih  Hae In tidak ingin mengekspos pikiran kotor istrinya, namun kemerahan di pipi Jisoo tampak lebih merah dan merah dari waktu ke waktu.

"Apa yang kamu pikirkan hingga begitu panas?" Bisik Hae In menggoda.

Jisoo pura pura tuli dan tidak ingin membalas godaan pria itu dan Hae In pun berhenti tidak lagi menggoda wanitanya.

Supir di depan berpura pura menjadi hewan mati dan berusaha mengurangi kehadirannya agar tidak mengganggu bos dan istrinya, meskipun sejak melihat manisnya mereka dia merasa sesak karena menjadi obat nyamuk tanpa pasangan.

_________

Mansion Kim.

Mobil pertama masuk lalu di ikuti mobil kedua, mobil pertama yang membawa Hae In dan Jisoo di sambut hangat oleh para pelayan di Mansion Kim, bahkan Jaehyun dan Jimmy berdiri paling depan untuk melihat adik mereka.

Kakek Kim tetap berwajah dingin, kenapa cucunya harus menikah dengan cara yang sama seperti cucu perempuan lainnya.

"Kakek sambut mereka" Ujar Jaehyun mengingatkan.

"Aku belum memberi restu" Balas kakek sengit.

Jaehyun berbisik. "Kakek, dia kaya lebih kaya dari keluarga Oh, kali ini cucu perempuanmu pintar memilih menantu"

"Awas kau anak muda" Ujar kakek kesal lalu berbalik meninggalkan mereka tanpa menyambut.

"kakek," jisoo berlari.

Tangan Hae In yang semula di genggam menjadi kosong karena tangan Jisoo melepaskannya, Hae in berpikir bagaimanapun Jisoo adalah cucu perempuan dan sejak kecil kakeknya menjaganya dan mengajarinya, pasti dirinya tidak bisa di bandingkan dengan kakeknya.

mafia in love (Jisoo & Hae In)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang