Pertunangan💍

539 72 11
                                    

Di ruangan dengan dekorasi mewah hae In duduk sambil membaca buku. Di atas meja, teh hangat mengepul asapnya.

Hae in melihat langit yang terlihat cerah dan biru, angin seperti ini mencerminkan pada seseorang yang memiliki senyum lebar dan sering membuatnya bahagia tanpa alasan.

Namanya terukir dalam hati dan pikirannya.

"What's wrong with you today, baby"

Dua tangan putih melingkar di leher Hae In dan membuat pria itu kaget. Hae In perlahan melepaskannya dan membuat gadis itu tidak senang.

"Nothing. I'm just trying to remember your past." Jawab Hae In pelan.

Abella tampak tidak senang dengan kata kata Hae In, dia takut jika Hae In mengingat masa lalunya makan Hae In akan meninggalkannya.

"Why do you want to remember your past so much. Am I not alone and able to keep you company"

Hae In mengangguk senyum tipisnya tidak mencolok, namun hal itu membuat Abella berdebar debar dan ingin berhambur ke pelukan Hae In.

"I know. And yet I feel like something is missing, and I want to know what I'm forgetting."

Abella mendesah kecil, gadis bermata biru dan rambut pirang itu tidak senangsenang, namun apa daya itu keinginan pria yang di cintainya.

Abella tanpa malu memeluk Hae In dan membuat pria itu kaget. Desakan hatinya ingin mendorong wanita sialan ini, namun ingat rencananya harus berjalan lancar.

Chipset yang di sembunyikan Mafia Eropa pasti di sembunyikan di suatu tempat, rencana Mafia Eropa ada tepat di sana. Hae In harus mendapatkannya agar Mafia Eropa tidak lagi mengganggu dan mengancam negaranya.

Tiba tiba senyum Jisoo muncul begitu saja dalam pikirannya dan membuat rasa bersalah merayap di hatinya.

"Maafkan aku. Demi keamanan kita kedepannya, aku harus melakukan ini" Batin Hae In.

Abella melepaskan Hae In dengan senyum gembira, tetapi wajah Hae In tampak dingin dan jauh membuat Abella bergidik.

"Okay dear. I have to go to the boutique to try on the gown to wear on our engagement day." Abella menciun pipi Hae In lalu keluar dari kamar pria itu.

Begitu pintu di tutup. Mata Hae In berubah sangat dingin dan menakutkan, dia pergi ke kamar mandi dan menyalakan shower. Tubuh Hae In di guruyuh air sembari mengosok setiap kulit yang telah di sentuh oleh Abella.

Dia benci di sentuh wanita lain, perasaan menghianati Jisoo terus menghantuinya, dalam hati Hae In terus mengucapkan kata maaf.

Tubuh kekar Hae In yang masih memiliki bekas luka di guyur, memperlihatkan tubuh itu. Hae In menyandarkan tubunnya menatap lurus pada kaca tepat berada di depannya memantulkan bayangan dirinya.

Memiliki kerinduan yang mendalam pada istrinya, Hae In memiliki delusi Jisoo yang datang padanya dan memeluk dirinya.

Kenangan yang di ciptakan dari delusinya membuatnya gila dan ingin sekali berlari pada wanita itu dan memeluknua hingga tenggelamkan bersatu dengan tubuhny.

"Sooya. Aku sangat merindukanmu" Bisik Hae In."

________

Jisoo terbangun dari tidur siangnya yang singkat, mengusap telinganya yang terasa panas.

Rasa mual tiba tiba bergejolak dari dalam perutnya, Jisoo segera berlari menuju wastafel.

"O.. O... " Jisoo muntah cairan bening.

Seperti ada yang ingin keluar dari dalam perutnya, tetapi saat di keluarkan tidak adanapapun.

Hampir sepuluh menit Jisoo muntah namun tetap saja tidak ada satu jenis makanan pun yang dapat di keluarkan.

mafia in love (Jisoo & Hae In)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang