menyelinap.

672 75 2
                                    


Malam telah larut, lampu lampu di manor sudah di matikan dan di gantikan dengan cahaya kuning redup untuk memberi penerangan.

Sosok tampan melintasi koridor dengan pakaian serba hitam, diam diam masuk ke sebuah kamar lalu menguncinya.

Jisoo mengerutkan keningnya saat merasakan gerakan lalu pelukan dari sisi tempat tidurnya, Jisoo membuka matanya dan siap berteriak namun bibirnya di tutup tangan Haein dan berbisik.

"Ini aku."

"Kamu sedang apa di sini?"

"Aku akn tidur di sini"

Jisoo cemberut lalu turun dari tempat tidur.

"Aku tidak ingin tidur denganmu. Kelurahan dari kamarku"

Haein menghela nafas tak berdaya.

"Sayang dengarkan.."

"Aku tidak mau dengar" Potong Jisoo.

Sudah cukup Jisoo merasa kesal karena ulah Haein yang harus berpura pura mencintai Abella dan diner romantis, sedangkan dirinya tidak.

"Aku merindukanmu Sooya" Ujar Haein lembut.

Jisoo menutup telinganya dan berusaha menutup matanya. Haein tidak menggubris peringatan Jisoo dan langsung menarik Jisoo ke dalam pelukannya.

"Maaf membuatmu dalam keadaan seperti ini" Ujar Haein pelan tetapi Jisoo masih bisa mendengarnya dengan jelas.

Tangan Haein berada di perut Jisoo dan mengusapnya pelan seorang menyapa seseorang yang kecil di sana.

Senyum Haein tak terlihat di kegelapan tetapi mata yang penuh kebahagiaan memancar indah bercahaya.

"Setelah ini aku akan meninggalkan dunia gelap ini, aku tidak mau kamu bersama anak kita dalam masalah hanya karena keterlibatan aku sebagai mafia. Sooya, ayo kita persiapkan segalanya mulai hari ini"

Jisoo tidak ingin menjawab meskipun mendengarkan dengan seksama, hanya tangannya yang lembut yang balas memegang tangan Haein di perutnya.

"Aku akan menunggu hari itu" Jawab Jisoo setelah keheningan berlalu cukup lama.

Haein mencium tengguk Jisoo dan menyembunyikan wajahnya yang tampa di sana.

________

Keesokan paginya Haein sudah pergi dari kamar Jisoo dan berangkat kerja tanpa menemui Abella, sehingga wanita itu marah marah terus berteriak teriak pada pelayan yang membuat kesalahan kecil.

"Apa kamu otak babi! Ini tidak di cuci bersih" Teriak Abella di kamarnya sembari melempar syal yang pernah dia pakai.

"Maaf nona Abella"

"Cuci lagi dengan bersih!"

"B-baik"

Pelayan yang baru saja di matahari Abella keluar dari kamar wanita itu sembari menangis.

Jisoo merasakan prihatin melihatnya, dia segera menghampiri pelayan dan menyuruh pelayan muda itu untuk tetap tenang.

"Kamu sebaiknya istirahat dulu, sejak pagi kamu belum istirahat dan terus melayani Abella. Kamu pasti belum sarapan" Ujar Jisoo sambil memberi gadis pelayan itu roti dan susu.

"Tidak apa apa nyonya"

"Tidak, sebaiknya kamu istirahat dan sarapan biarkan yang lain melakukan pekerjaanmu sejenak"

Pelayan muda itu menatap Jisoo penuh syukur.

"Terimakasih nyonya muda"

"Umh, sama sama"

mafia in love (Jisoo & Hae In)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang