Jeju

2.8K 201 10
                                    

Hari ini adalah hari pertama Jisoo berada di pulau Jeju.

Provinsi Jeju yang bernama resmi Provinsi Mandiri Istimewa Jeju adalah salah satu dari sembilan provinsi di Republik Korea. Sebagian besar wilayah provinsi ini terletak di Pulau Jeju, sebelumnya ditransliterasikan sebagai Cheju atau Cheju Do, pulau terbesar di negara itu.

Kedatangannya kemarin malam setelah perjalanan melelahkan, Jisoo memesan Hotel lalu beristirahat, agar pada saat esok hari tubuhnya yang lelah mendapatkan kembali energi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Kedatangannya kemarin malam setelah perjalanan melelahkan, Jisoo memesan Hotel lalu beristirahat, agar pada saat esok hari tubuhnya yang lelah mendapatkan kembali energi. Jisoo berdiri di balkon hotel yang menghadap ke laut lalu menghirup udara sejuk sebanyak mungkin, Jisoo mengeluarkannya hingga menimbulkan asap putih dari mulutnya.

Jisoo benar benar bahagia, setelah sekian lama Jisoo tidak dapat pergi liburan karena kuliahnya yang belum selesai. Akhirnya dia bebas dan bisa  menikmati hidup.

Tok..tok..tok..

Jisoo berlari demi lebih cepat menggapai pintu, lalu dia membukanya dan seorang petugas hotel wanita berdiri di depan pintu dengan sarapan yang telah Jisoo pesan.

"Selamat pagi, sarapan anda nona Kim" ujar petugas hotel.

Jisoo sedikit menyingkir dari jalan dan mempersilahkan petugas itu masuk, wangi sarapan sudah mengudara dan menggoda perut Jisoo untuk segera melahapnya.

Sarapan di taruh. Petugas wanita dengan lembut mengatakan selamat menikmati lalu keluar dari kamar Jisoo.

Kamar Jisoo adalah salahsatu kamar terbaik di hotel dan menjadi ikon yang banyak di pesan orang kaya.

Jisio tidak ingin sarapan sebelum mandi, jadi dia bergegas ke kamar mandi untuk membersihkan diri.
Setelah beberapa menit Jisoo keluar sambil mengeringkan rambutnya dengan handuk.

Di luar matahari tampak cerah tanpa awan, menampakkan langit biru yang cerah, dan di satu sisi kamar Jisoo. Seorang pria sedang duduk di kegelapan, tanpa ada cahaya lampu dan hanya ada cahaya dari luar yang menyelinap masuk melalui celah celah gordeng danbpentilasi udara.

Setengah tubuhnya hanya di balut dengan handuk dan di bagian kiri bahunya kain kasa melilit dengan sedikit darah yang merembes, tangannya yang berurat bermain memutar mutar pistol dengan sangat ahli. Pria itu tersenyum, namun bukan senyum manis yang penuh ketulusan, melainkan senyum penuh kebencian dan permusuhan, matanya tampak gelap dan galak seperti ingin menerkam mangsa di depannya.

Tanpa berlama lama pria itu beranjak dari sofa lalu pergi ke bagian walk in closeth, dalam hitungan menit pria itu telah berpakaian rapi, dia keluar dari  kamar dan tanpa di duga Jisoo juga keluar sambil menenteng tas selempangnya.

Jisoo menoleh dan melihat satu sama lain, Jisoo memberikan senyum tipis sebagai akuan karena tanpa sengaja mereka saling menatap, Hae in hanya memberinya anggukan sebagai balasan. Mereka berjalan berdampingan tetapi tanpa ada obrolan, sebenarnya mereka hanya orang asing yang tanpa sengaja bertemu. Sama sama ingin menggunakan lift, dan  mereka juga berhenti tepat di depan lift.

mafia in love (Jisoo & Hae In)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang