___

445 75 7
                                    

Satu bulan kemudian...

Jisso tetap tabah menunggu kabar dari Hae In, hatinya yakin suaminya baik baik saja meskipun dunia di sekitarnya mengatakan Hae in telah tiada, bagi Jisoo itu hanya kabar bohong.

Sudah satu bulan  Hae In menghilang, meski begitu. Jun sebagai asisten pribadi tetap menjaga nyonya muda dan membawa nyonya muda tinggal di rumah pernikahan, bahkan untuk membuat rumah itu tampak hidup. Jun membiarkan Jisoo mendekorasi ulang semua barang barang di sana.

"Nyonya. Nenek akan tiba di sini pukul lima sore, apakah nyonya ingin membuat sesuatu untuk nyonya?"

Jisoo berpikir sejenak lalu dia menggeleng. "Buat saja yang kalian biasa buat untuk nenek" Ujar Jisoo dengan suara lembut.

Kepala koki mengangguk. Sedih melihat nyonya yang pendiam dan murung, ingin rasanya menghibur nyonya, tetapi semua kebahagiaan ada di Tuan Muda.

Jisoo berdiri di depan foto pernikahannya bersama Hae In. Di foto itu Hae In tidak menunjukan banyak ekspresi, dia telihat kaku dengan senyum tipis. Tapi itu membuat Jisoo berdebar debar, seakan senyum Hae in hanya untuknya.

"Nyonya"

Jisoo menoleh saat dirinya di panggil.

Pelayan menunduk.

"Teman Tuan Muda berada di luar ingin menemui Nyonya.

Jisoo buru buru berjalan bahkan terkesan berlari. Jisoo melihat Kai bersama Jenni duduk di ruang tamu.

Jisoo menghela nafas, ada perasaan bahagia, setidaknya dia bisa bertanya apa yang terjadi.

" Jisoo" Gumam Kai, nada suaranya memiliki rasa bersalah.

"Aku senang kamu selamat, setidaknya aku bisa bertanya apa yang terjadi dan tidak seperti orang bodoh yang kebingungan." Ujar Jisoo.

Kai tersenyum lemah, beberapa luka belum benar benar sembuh dan wajahnya memiliki  bekas luka yang dangkal.

"Jisoo. Kami bertiga selamat, Hae in pun selamat. Hanya saja kondisi Hae In tidak bagus, dia___."

"Dimana?" Potong Jisoo

Kai terdiam.

Jelas terlihat Jisoo sedang menahan tangisnya, karena hidung dan mata Jisoo merah.

"Kepala Hae In terbentur setelah tertembak pada saat kami baku hantam, kami semua terluka, namun luka terparah di miliki Hae In. Dia mengalami koma selama beberapa hari dan hilang ingatan. Dia melupakan beberapa memori baru baru ini. Termasuk____" Kai belum sempat melanjutkan kata katanya tetapi Jisoo lebih dulu memotongnya.

"Hae In melupakan aku kan?" Jisoo tersenyum lembut, tetapi di balik kelembutan itu ada tatapan kecewa dan sedih.

"Maaf" Lirih Kai.

Jisoo menunduk menguatkan dirinya agar tidak menangis di depan Kai dan Jenni. "Dimana dia sekarang?"

Pertanyaan Jisoo seolah menghantam dada Kai dengan batu bata. Kai sulit untuk menjawab, kerena jawaban kali ini akan benar benar melukai Jisoo.

"Hae In_ dia menyangka putri Mafia Eropa adalah wanita yang di cintainya, dan Mafia Eropa menggunakan kesempatan ini untuk mengikat Hae In bersamanya, lebih tepatnya Hae In dan putri Mafia Eropa jatuh cinta padanya dan membohongi Hae In, dirinyalah wanita Hae In. Dan Hae in ingin menikahi putri Mafia Eropa"

Jisoo merasakan sakit di hatinya. Dia menunggu suaminya di rumah, membersihkan rumah setiap hari, merawat tanaman setiap hari, bertingkah seperti seorang istri yang berbudi luhur. Namun berita apa yang dia dengar.

"Ha..ha..ha..ha..ha" Tiba tiba Jisoo tertawa dan membuat bulu kuduk Kai merinding

"Jung Hae In menghianati ku?" Suara Jisoo yang biasa lembut menjadi dingin dan menekan Setiap udara di sekitar, hal itu membuat Kai merasa tertekan juga.

"Sooya. Hae In hanya mengalami hilang ingatan, memori yang telah dia lupakan akan segera kembali, asal kamu dekat dengannya" Ujar Jenni.

Jisoo menarik nafas dalam dalam sebisa mungkin menahan emosinya.

"Sooya. Hae In berada di rumah utama, lusa adalah pertunangan Hae In dengan Abella putri Mafia Eropa Langton"

Nafas Jisoo yang semula tenang memburu seketika setelah mendengar Hae In akan bertunangan dengan putri musuhnya, lalu bagaimana dirinya yang sebagai istri Sah. Apakah Hae In akan melupakannya dan mbuatnya menderita seumur hidup.

"Sooya. Are you okay?" Jenni pindah duduk tepat berada di samping Jisoo.

"Apakah Hae In benar-benar melupakan aku?" Tanya Jisoo.

Kai tidak menjawab, namun bungkamnya adalah sebuah Jawaban.

Rasa pusing di kepala Jisoo semakin menjadi, untuk sejenak. Jisoo menekan pelipisnya sembari memikirkan apa yang harus di lakukannya.

Dalam keheningan sejenak, suara ribut ribut datang dari luar di ikuti lima sosok yang tidak Jisoo kenal kecuali Jun.

Jun membungkuk hormat dan menyapa Jisoo beserta Kai dan Jenni.

"Hallo saudari ipar. Perkenalkan namaku Chanyeol, aku adalah salah satu sahabat Hae In yang lebih di kenal Mafia dari selatan. Maaf aku tidak bisa turun dari kursi roda karena kakiku masih dalam pemulihan,"

"Kakak ipar. Namaku Jk, lebih tepatnya Jeon Jongkook. Sahabat Hae In yang lebih di kenal Mafia dari utara"

Chanyeol memegang tangan Rose sambil memperkenalkan gadis itu sebagai istrinya.

"Hai Eonni. Namaku Rose. Aku istri Chanyeol"

"Aku Lisa. Kekasih Jk"

Jisoo menganguk dengan senyum tipis di bibir nya.

"Duduklah" Ujar Jisoo.

Chanyeol tidak perlu pindah dari kursi roda, sedangkan Jk di bantu oleh Lisa agar dirinya bisa duduk nyaman.

Chanyeol menarik nafasnya sebelum berbicara.

"Kami meminta maaf yang sebesar besarnya karena tidak mampu menjaga sahabat kami yang tak lain adalah suami dari kakak ipar. Kami tidak menduga rencana kami telah gagal dan membuat Hae In dalam masalah, kedatangan kami kemari untuk membantu kakak ipar agar bisa membuat Hae ain kembali ingat"

Jisoo tertegun. Ini sedikit membingungkan namun inilah yang saat ini Jisoo butuhkan, dia berencana akan membuat Hae In mengingat siap dirinya.

"Aku ingin membuat Hae In ingat lagi siapa aku, tapi aku sangat membutuhkan bantuan kalian"

"Tentu kami siap membantu" Ujar Kai.

Jisoo menunduk. "Tapi aku tidak punya rencana yang matang untuk bisa dekat dengan Hae In saat ini, karena Mafia Eropa pasti akan curiga padaku"

Jk mengerutkan keningnya, Chanyeol juga berpikir keras. Di ruangan itu semuanya sama sama menguras otak, memikirkan cara agar Jisoo bisa lebih dekat dengan Hae In.

Beberapa menit kemudian.

Kai akhirnya mendapatkan solusi setelah sekian lama dirinya berpikir, semuanya berkumpul mendekat membentuk lingkaran, dan mendapat bisikan dari Kai.

Dari wajah semuanya sepertinya rencana Kai adalah rencana yang bagus dan mereka puas dengan itu, saling tersenyum dan meyakinkan. Rencana mereka akan di mulai pada esok hari saat pertunangan Hae In di lakukan.

Henjun berdiri agak di belakang, tetapi dia masih bisa mendengar apa yang di katakan oleh Kai. Memahami dan akan membantu nyonya agar Tuan bisa mengingat semuanya adalah tugasnya.

"Hejun" Panggil Kai.

"Ya.Tuan Kai"

"Karena kamu adalah asisten pribadi Hae In, kamu akan lebih mudah untuk melindungi Jisoo, jika terjadi hal yang tak di inginkan"

"Baik."

Membagi tugas untuk rencana mereka. Kai mulai berbicara tegas dan menyampaikan setiap kata dengan bijak dan mudah di mengerti.

Tbc 23-Juni- 2022

mafia in love (Jisoo & Hae In)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang