tidur satu kamar.

1.2K 122 7
                                    

Hae In akhirnya sampai di rumah Tuan Yaqub dengan Jisoo yang tertidur di punggungnya. Ibu Maria yang melihatnya ingin membantu Hae In,  tetapi Hae In mengisyaratkan bahwa dirinya tidak membutuhkan bantuan,  dia juga tidak ingin Jisoo terbangun.

Ibu Maria mengerti isyarat Hae In,  dia pun pergi ke dapur dan membiarkan Hae In mengurus Jisoo sendirian.

Hae In menaiki tangga pergi ke kamar tamu yang telah di siapkan oleh Ibu Maria untuk mereka tidur,  karena Ibu Maria dan Tuan Ya'qub tahu mereka adalah sepasang kekasih,  jadi mereka hanya menyiapkan satu kamar untuk tidur berdua.

Jisoo tidur sangat pulas,  Jisoo merasakan tidur di tepat yang sangat ia rindukan,  Jisoo merasa dia tidur di gendongan ayahnya pada saat kecil.

"Jisoo,  bangun" Hae In membangunkan Jisoo dengan lembut.

Jisso tetap tidak bangun,  Hae In tidak memiliki pilihan lain,  jadi secara perlahan Hae In mendudukan Jisoo di tempat tidur lalu dirinya berbalik untuk menahan tubuh Jisoo agar tidak langsung jatuh, perlahan namun pasti. Hae In menidurkan Jisoo lalu melepas sepatu dan mengangkat kakinya ke tempat tidur.

Jisoo diam diam bangun namun dirinya tidak ingin membuka matanya karena malu,  Jisoo terus mempertahankan tidurnya.

Hae In menatap Jisoo dan perlahan kepalanya maju,  wajahnya lebih dekat ke wajah Jisoo,  menatap sebentar di bibir love Jisoo yang sejak tadi menjadi godaan terbesar untuknya.

Chup......

Sepertinya waktu telah melambat pada saat moment Hae In mencium bibir Jisoo, memang bukan Ciuman yang berlama lama,  itu ciuman singkat namun mengagetkan untuk Jisoo dan membahagiakan untuk Hae In.

Setelah itu Hae In pergi ke kamar mandi untuk membersihkan diri, begitu Hae In pergi ke kamar mandi dan menutup pintunya,  Jisoo segera bangun dan memegang bibirnya,  dia masih tidak percaya jika Hae In diam diam telah menciumnya. Namun bukannya marah atau ingin menampar,  Jisoo malah senang dan menikmati perasaan berdebar karena Hae In.

Jisoo memeluk bantal dan berbaring dengan bahagia. Perasaan apa ini,  mengapa dirinya begitu senang. Pikir Jisoo.

Di kamar mandi Hae In melepas pakaiannya dan menyalakan shower,  dia berdiri di bawah sower dan mengguyur tubuhnya. Hae In memeberanikan diri mencium Jisoo,  untungnya Jisoo tidur,  Hae In bisa saja memaksa untuk menjadi miliknya, namun kemungkinan besar Jisoo akan membencinya.

Jisoo terus melamun sambil tersenyum memikirkan Hae In,  hingga tak sadar yang di fikirkan berdiri tak jauh dari tempat tidur sambil menggosok rambut basahnya dengan handuk.

"Sudah bangun"

Suara Hae In mengagetkan,  Jisoo segera duduk bersila dan menatap Hae In. Seperi terpesona,  Jisoo terus menatapnya tanpa berkedip. Hae In balas menatap Jisoo namun yang di tatap seperti tak sadar.

"Jisoo,  apa kah ada sesuatu di wajahku,  mengapa kamu menatapku seperti ini? " tanya Hae In

Jisoo menggeleng,  lalu dia turun dari tempat tidur. "Aku ingin mandi," ujar Jisoo mengalihkan pembicaraan.

Hae In memberikan handuk baru lalu menunjuk pintu kamar mandi.

"Aku sudah menyiapkan air hangatnya,  tidak baik mandi air dingin di cuaca seperti ini" ujar Hae In.

Jisoo mengangguk. "Terima kasih,"

Tidak ada lagi percakapan diantara satu sama lain,  setelah pintu kamar mandi di tutup rapat,  Hae In menoleh menatap pintu dimana tadi Jisoo menutupnya.

___________________

Sepuluh menit kemudian....

Jisoo keluar kamar mandi dengan tubuh yang segar,  di atas tempat tidur Hae In sedang membaca sebuah buku puisi kuno dengan kaki yang menjulur di tutupi selimut.

mafia in love (Jisoo & Hae In)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang