Blue & Grey 12

491 47 9
                                    

Ini adalah hari senin terakhir dibulan Maret, hari yang membuat para pekerja antusias karena gaji mereka akan cair dalam beberapa hari lagi. Apalagi untuk mereka yang sering mendapatkan reward karena pekerjaannya yang selalu memuaskan.

Namun ada yang berbeda dengan suasana kantor pusat K&K Group pagi ini. Kegiatan kantor memang baru akan dimulai tepat pukul 9 pagi. Namun suasana kantor telah begitu ramai disaat waktu baru menunjukkan pukul 8.30. Tampak beberapa orang telah sibuk berlalu-lalang dilobi Kantor.

Tapi keadaan berbeda justru terjadi diruangan presdir KNK group yang berada dilantai 15. Ruangan luas dengan desain elegan itu hanya dihuni oleh dua bersaudara Kirdpan yang nampak saling terdiam. Earth pirapat sang putra sulung terlihat menganggumkan dengan setelan jas warna hitam. Sedangkan sang putra bungsu, Nanon korapat tak kalah menawan dengan perpaduan warna merah dan hitam yang begitu kontras untuk kulit putihnya.

"Kau sudah siap kan Non?"

Earth memperhatikan adiknya yang terlihat begitu gelisah. Beberapa kali adiknya itu tampak meremat tanganya gusar.

Nanon menghela napas berat lalu mengangguk yakin, " Siap tidak siap, aku harus siap kan Phi?"

Ini hari yang paling bersejarah untuk keluarga Kirdpan, terutama untuk Nanon pribadi. Sebab hari ini, ibarat penentuan hidup dan matinya.

Karena sebentar lagi, Konfrensi pers akhirnya diadakan setelah sebulan lebih gosip tentang munculnya putra bungsu keluarga Kirdpan seolah menjadi trending topik yang menggaung dijagad maya.

Maka tidak heran jika hari ini menjadi moment paling penting dalam sejarah hidup adiknya. 25 tahun ia berusaha untuk menyembunyikan jati dirinya yang sesungguhnya dihadapan publik. Maka tepat hari ini, ia menberanikan diri untuk mengumumkan pada dunia bahwa ia juga bagian dari keluarga Kirdpan yang terhormat.

" Kau benar, tapi kalau memang tidak bisa jangan dipaksakan Non. Phi bisa melakukanya untukmu."

Ia paham seberapa takutnya Nanon pada kilatan kamera wartawan. Adiknya memang didiagnonis phobia sejak kecil. Maka tidak heran jika Earth tampak begitu khawatir dengan hal ini.

"Tapi semua ini demi masa depanku Phi. Bagaimana aku bisa melangkah maju jika aku bahkan takut untuk memulainya."

Sang kakak mendesah pelan. Ia lupa jika Nanon punya jiwa juang yang tinggi jika sudah menyangkut tentang sesuatu yang ia inginkan. Nanon juga orang yang bertanggung jawab dengan apa yang telah dimilikinya.

" Baiklah, tapi kalau kau merasa tidak sanggup bilang pada phi ok. Jangan memaksakan diri. Phi akan duduk bersamamu." Earth menepuk pundak sang adik yang hanya dibalas senyum meyakinkan oleh Nanon.

Earth terdiam, ia menatap Nanon yang tengah bermain game dengan ponselnya dari meja kerjanya. Ia tahu, seberapa banyak perjuangan adiknya hanya demi untuk hari ini. Nanon bahkan rela mengikuti terapi dalam sebulan ini demi untuk menyembuhkan phobianya.

Tok...tok... tok...

Sebuah ketukan pintu pada ruanganya, mengalihkan perhatianya pada sang adik. Ia menoleh kikuk begitu melihat adiknya itu juga tengah menatapnya seolah bertanya siapa yang datang keruanganya.

" Masuk...." Earth menjawab pelan, hingga munculah sesosok gadis cantik dengan setelan resmi hitam putih dengan beberapa map ditanganya.

" Haish para wartawan itu sangat menjengkelkan." Gadis itu mengeluh sembari meletakkan map yang ia pegang keatas meja sang pemimpin perusahaan. " Mereka masih berusaha mencari bocoran dari para pegawai, disaat dalam hitungan menit lagi mereka akan mendapatkan jawabanya dari orang yang bersangkutan langsung. " lalu dengan santai gadis berkucir kuda itu duduk disamping Nanon yang masih asyik bermain game dengan ponsel kakaknya.

Blue & GreyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang