Kini di sebuah cafe yang elegan dan terkesan mewah. Terdapat empat pria tampan dan satu wanita cantik tengah bergabung. Mereka bergabung bukan karena ada hajatan atau tugas kelompok. Melainkan tengah memperdebatkan satu masalah yang masalahnya sudah ada di hadapan mereka.
"Sekarang lo milih siapa Al?" Tanya salah satu pria yang menggunakan kemeja hitam polos.
Yang di tanya tak merespon, ia hanya melirik sekilas lelaki itu dan menatap pria yang lainnya secara bergantian.
"Al pilih gw aja ya."
"Jangan Al, lo cocok nya sama gue."
"Sama aku aja ya, sayang."
Bujukan demi bujukan di lontarkan oleh keempat pria di hadapannya.
Saat ini jika di lihat bagaikan gadis cantik itu tengah di perebutkan oleh pria-pria yang memiliki wajah yang tampan-tampan.
Kini mereka berlima yang duduk di meja nomor 24 C tengah menjadi perhatian satu cafe. Bahkan para pengunjung di buat kaget oleh kelakuan lima orang itu, terutama di kalangan anak muda.
Yah bagaimana tidak cengoh, orang saat ini satu wanita jadi incaran para pria-pria tampan yang ingin meminta kepemilikan. Sedangkan para orang-orang paruh baya melihatnya seperti seorang wanita tengah ketahuan selingkuh oleh pria yang lainnya.
Emang bener sih kalo dari penglihatan orang-orang paruh baya itu. Kini Alena tengah ketahuan berselingkuh oleh pacarnya yang lainnya. Dan parahnya lagi mereka tidak hanya di duakan tapi di empatkan. Parah bukan?
Alena Fazirah Berral seorang gadis yang memiliki paras cantik. Jika di lihat gadis ini terbilang cukup sempurna dari fisiknya. Mungkin tidak dengan hati, karena dia memiliki hobi menyakiti hati para pria. Mungkin itu emang sudah takdir yang dia dapat, atau malah hanya kebiasaan semata. Gadis pemilik nama Alena ini seorang mahasiswa di salah satu universitas berada di Jakarta. Umurnya sudah cukup untuk orang bertingkah normal. 19 tahun.
Dan bodohnya para pria ini tidak mau mencaci atau menghina Alena. Malah mereka memperebutkan dirinya sebagai hak milik yang pantas.
"Cukup!" Bentak Alena jengah. Ia bosen melihat orang-orang ini malah memperebutkan dirinya.
Padahal kan Alena maunya mereka baku hantam, terus mengucapkan kalimat "PUTUS" Bukan sebaliknya.
"Gue mau kita semua putus!" Tegasnya kemudian pergi meninggalkan cafe.
-----
Kini Alena tengah berada di balkon kamar sambil menerima Telpon dari teman ceweknya.
"Seriusan loh putusin tuh empat cogan?" Terdengar nada tak percaya dari seberang sana.
"Abisnya tuh empat orang kagak menantang. Gak seru lah pokonya,"
"Astaga. Dari pada lo nih mikirin tuh orang. Mending baca novel judulnya my boys bagus tau kisahnya. Di jamin deh stres lu bakal ilang."
"Dari judulnya enak tuh. Yaudah deh gue baca. Bye." Sambungan pun di putuskan secara sepihak.
Alena langsung mencari judul novel yang di rekomendasikan oleh temannya di aplikasi tertentu.
Setelah dapat, Alena langsung membaca isi dari kisahnya sambil duduk menikmati angin malam.
Tanpa terasa sudah dua jam Alena membaca novel itu. Part demi part ia telusuri sampai pada dia berada di part pertengahan.
Jujur saja! Sebenarnya Alena sudah sangat geram dengan alur ceritanya. Tidak alur. lebih tepatnya para pemeran-pemeran nya. Apalagi pemeran utama, yang memiliki sifat sok jual mahal tapi mau. Terus sok merasa paling di cintai.
KAMU SEDANG MEMBACA
My transmigration [END]
Teen Fiction[BUDAYAKAN FOLLOW SEBELUM MEMBACA] Bagaimana jika seorang mahasiswa berumur 19 tahun yang terkenal dengan pemain pria (play girl). Masuk ke dalam tubuh seorang gadis cupu yang menjadi bahan bullyan sekolahnya. Dan yang parahnya lagi gadis cupu itu s...