Pagi yang cerah, secerah wajah bahagia Jaemin yang sedari tadi terus tersenyum sembari memandangi cincin berukiran unik di jari manisnya. Satu minggu sudah berlalu sejak dirinya menerima Jeno untuk menjadi pendamping hidupnya.Kedua orang tuanya dan Jeno sudah bertemu semalam untuk membicarakan pernikahan antara dirinya dengan kekasih tampannya yang sedari tadi dia tunggu kedatangannya. Pernikahan akan di laksanakan dua bulan lagi di Swiss dan hanya mengundang kerabat dekat dan beberapa rekan bisnisnya.
Dia benar-benar tidak menyangka akan segera menikah. Terlebih lagi menikah dengan laki-laki yang memiliki jarak usia sepuluh tahun. Sungguh, tidak pernah terbayangkan oleh Jaemin sebelumnya. Apalagi pertemuan pertamanya dengan Jeno tidak meninggalkan kesan baik. Ah, kalau di ingat-ingat lagi terkadang membuat Jaemin malu dan lagi-lagi tersenyum manis.
Dia sudah makan dan sudah meminum obat, tinggal menunggu kedatangan Jeno yang berjanji akan membawakan brownies keju. Matanya melihat ke arah jam dinding yang menunjukkan pukul sepuluh pagi.
Mamanya pulang sebentar dan di luar kamar rawatnya ada dua bodyguard yang sengaja di pekerjakan Dave untuk menjaganya. Hal ini tentu saja membuat Renjun merasa begitu terlindungi dan tidak pernah merasa khawatir setiap dirinya di tinggal sendiri di kamar rawatnya.
Terdengar suara pintu yang terbuka dan Jaemin beranjak dari berbaringnya, segera duduk dan bersandar pada kepala ranjang. Dia yakin kalau Jeno lah yang datang, tiga hari tidak bertemu dengan kekasih tampannya yang berada di luar negeri membuat dirinya menahan rindu.
Dari jarak kurang lebih lima meter, Jaemin sedikit terkejut melihat seorang wanita yang tidak dia kenal memasuki kamar rawatnya. Wanita itu membungkukkan sedikit tubuhnya dan tersenyum yang pada akhirnya membuat Jaemin membalas senyum wanita yang tidak di kenalnya itu.
*****
''Hai, Jaemin. Aku Kayla, salam kenal.''
Wanita berambut panjang itu berjalan mendekati Jaemin dan meletakkan parsel buah di nakas samping ranjang.
''Maaf bikin kamu kaget, aku Kayla kembarannya Keysha dan aku yakin kamu pasti tahu siapa Keysha, 'kan?'' Nada suara wanita ini sedikit menyeramkan untuk di dengar. Jaemin masih mempertahankan senyumnya dan membalas perkataan Kayla dengan ramah.
''Salam kenal Kayla. Dan ya, aku tahu Keysha. Perempuan yang pernah Jeno cintai sekaligus cinta pertama Jeno. Ada yang bisa di bantu?''
Tanya Jaemin santai yang entah kenapa membuat Kayla sedikit emosi. Niat awal untuk mengintimidasi Jaemin malah berbalik, justru kini dirinyalah yang merasa terintimidasi.
''Putusin Jeno! Dia nggak pantes dapet laki-laki jalang kayak kamu!'' Kayla tersenyum miring sembari menyilangkan kedua tangannya di depan dada. Mencoba menatap Jaemin tajam.
''Kalo aku nggak mau, gimana?''
Jaemin juga ikut tersenyum miring.
''Aku bakal pisahin kalian berdua, gimana pun caranya! Jeno terlalu baik buat orang udah kotor kayak kamu. Apa kamu nggak pernah ngerasa kalo kamu itu kotor?''
Perkataan tajam dan menusuk dari Kayla menimbulkan perasaan yang tidak enak di hati Jaemin. Dia tidak ingin terpancing emosi dan menimpali perkataan Kayla dengan tenang.
''Nggak perlu kamu kasih tahu, Kay, aku sadar diri, kok. Aku kotor dan Jeno terlalu baik buat aku. Tapi, aku cinta sama Jeno dan aku nggak ada niatan sedikit pun buat mutusin apalagi ninggalin Jeno. Dan dua bulan lagi aku bakal nikah sama Jeno.''
KAMU SEDANG MEMBACA
Kenalan ✔
Fiksi PenggemarStory repost by @mikuah Jaemin, berusaha menyembuhkan lukanya yang di sebabkan oleh kekasihnya dulu. Jaemin berupaya melupakan masa lalunya dan berjuang bangkit dari keterpurukannya. Waktu empat tahun bukanlah waktu yang singkat, maka dari itu, but...