part 18 "sekolah"

778 98 1
                                    

Hai gys, maaf kelamaan up ya
Jadi kalian rindu gitu sama aku.
Pede dulu gapapa kali ya
Maaf selama ini ngilang dikarenakan saya lagi ujian dan harus banyak belajar. Makasih buat kalian yang udah nunggu mungkin sampe lumutan, sama udah mau support cerita zahlan sampai sekarang.
Huhu thank you guys.


.
.
.
.
.

.
.
.
.
.
.

Hari ini kelas mendadak serame pasar, bagaimana tidak mereka rasa Bu Wati tidak hadir hari ini. Jika tidak Alhamdulillah, berarti mereka hari ini bebas dari matematika. Ah mungkin Acha jadi siswi paling bahagia, Matematika kan musuhnya, beda dengan dengan suaminya yang sangat pintar dalam bidang matematika.

"Assalamualaikum, wahai calon penghuni kubur."

"Wa'alaikumussalam"jawab siswa-siswi dikelas

"Eh sundel bolong, lu kalo masuk gausah pake pengeras suara juga, bikin kaget aja" sewot andi

Bagaimana tidak marah, lihatlah kini Tono masuk dengan membawa speaker, kurang kerjaan emang.

"Eh ya mangap, Acha lu dipanggil Bu Yeni tuh disuruh keperpus" ucap Tono.

Acha yang merasa namanya terpanggil menoleh, "buat apa?" Tanyanya.

"Lah, mana saya tahu, kan saya Tono cuma menjalankan perintah" ujarnya sambil menaikkan bahunya, Acha mengangguk.

"Hehe, kalian semua apa kabar" ucap Tono basa-basi.

"Mendingan pergi Lo, gak guna disini bikin ribut aje" sewot Budi.

"Eh iya, gausah ngegas kale"

"TONOOOO!!!"

Yang dipanggil menoleh, seketika bulu ketiaknya, eh bulu kuduknya merinding.

"Eh pak Wisnu" ujarnya sambil cengengesan.

"Kamu saya suruh bawa itu ke gudang kan? Saya tungguin gak datang-datang, tau-tau nya masih keluyuran ke kelas orang" tegur pak Wisnu.

"Eh pak selo dong Selo, iya ini mau ke gudang kok pak"

"Yasudah cepat"

"Eh iya pak, saya permisi assalamualaikum" baru satu langkah ia berjalan Tono berbalik "bye fans tono,nanti ketemu lagi ya"ucapnya langsung berlalu melewati pak wisnu begitu saja, "Tono-tono" gumam pak wisnu sambil menggelengkan kepalanya.

Tentu hal itu mengundang gelak tawa anak-anak dikelas.

"Sudah-sudah tidak ada yang lucu, mending kalian diem, hari ini Bu Wati tidak hadir dikarenakan ada acara keluarga" ucap pak Wisnu

"ALHAMDULILLAH" seru anak-anak dikelas, akhirnya ada waktu istirahat dari matematika.

"Eits enak aja, Bu Wati suruh ngerjain soal dari halaman 50 sampai dengan halaman 60, dikumpulkan besok".

"Astaghfirullah, pak ngasih soal yang bener Napa, segitu tuh banyak loh pak, masa bapak tega liat kita mati kecapekan" seru Budi.

"Iya pak, nanti kalo tangan kita mendadak jadi mie keriting gimana? Mau tanggung jawab pak?" Ucap Andi

"Ya itu nasib kalian"

Zahlan || On GoingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang