Happy reading!!
"Apa ada, cinta yang paling indah selain cinta kita dengan Allah"
-z
🕊️🕊️🕊️
Flashback on
"Acha, Lo gak apa-apa?"
Acha menoleh
"Iya kak Acha gapapa" jawab Acha sambil membersihkan kembali roknya dan merapikan jilbabnya.
"Acha Lo belum pulang?" Tanya Bagas pada Acha.
"Belum kak, tadi masih ada piket, oh ya makasih banyak ya udah mau nolong Acha kemarin" ucapnya.
Bagas mengangguk, "iya, gapapa" jawabannya sembari tersenyum, "kalo gitu pulang bareng gue aja" tawarnya pada Acha.
"Gak usah kak, Acha udah ada yang jemput, kalo gitu Acha permisi assalamualaikum" ucap Acha lalu pergi terburu-buru.
"Wa'alaikumussalam"
Terlihat punggung Acha yang perlahan menghilang dari pandangan Bagas.
Tak mereka sangka ternyata sedari tadi zahlan memerhatikan mereka dari jauh, entah zahlan cemburu atau tidak, zahlan takut jika nanti Bagas akan terus mencari cara agar dirinya bisa mendapatkan Acha. sebelum Acha pergi zahlan langsung beranjak dari tempatnya menuju parkiran, udara hari ini memang panas tapi hatinya juga jauh lebih panas.
Flashback off
Langit masih tampak gelap, jam menunjukkan pukul 02.34 namun Acha sudah bangun dari tidurnya. Sebenarnya sedari tadi Acha sudah bangun, dirinya hanya menyibukkan diri menatap lelaki yang berstatus suami nya itu sedang tidur, dengan dengkuran halus yang terdengar ditelinga. Acha tau pasti zahlan lelah menghadapi sikap Acha yang terlalu kekanak-kanakan menurutnya, Acha melamun dibenaknya hanya ada pikiran 'apakah Zahlan bosan dengan Acha? Sehingga kemarin zahlan mendiami Acha?'.
"Mamas, kemarin kenapa cuekin Acha?" Tanyanya lirih menatap zahlan yang terlihat masih tertidur pulas.
"Mamas bosen sama Acha ya?"
"Atau Acha udah gak cantik lagi?"
"Iya Acha ngaku deh, dulu Acha suka jarang mandi, tapi Acha masih tetep harum Mamas, Mamas gak percaya?sekarang Acha udah rajin mandi loh"
Apa yang tadi Acha bilang? Jarang mandi? Ada-ada saja gadis didepan zahlan saat ini.
"Acha juga udah ganti skincare Acha pake air wudhu biar cantik luar dalam, biar makin Sholehah kayak ustadzah-ustadzah disini, apa Acha masih kurang?"
"Ayo Mamas jawab" tutur Acha pada Zahlan.
"Mamas, diem Mulu Acha serius nih" guraunya.
Ya, Acha rasa Zahlan masih tidur jika tidak mana berani dirinya bertanya seperti itu. "Mamas Acha-"
"Saya dengar Acha, pertanyaan mu terlalu banyak saya bingung mau jawab yang mana"
Eh?
Acha diam sejenak, otaknya kini tiba-tiba berhenti bekerja, lihatlah laki-laki didepannya tampak tersenyum gemas menatap wajah Acha yang sedang kebingungan, Acha melotot, "loh?, Bangun?" Ujarnya dalam hati.
Acha salah jika dirinya mengira zahlan masih tidur, lelaki yang dihadapinya ini sedari tadi menyimak apa yang diucap istrinya. Sebisa mungkin zahlan mencoba untuk tidak mengecup pipi gembul milik Acha itu saking gemasnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Zahlan || On Going
Fiksi Remaja[Diharapkan follow dulu sebelum baca]📌📍 Qristalina Sasya Az-Zahra, gadis berusia 17 thn ini tidak pernah menyadari bahwa seseorang yang ia sendiri kagumi merupakan suaminya sendiri. Sama halnya dengan Ahmad Zahlan El Yazid, usianya yang masih 19 t...