1. Kita

249 31 8
                                    

"Lo suka gak sama gue?" Tanya Yeji langsung pada pemuda yang kini sedang memboncengnya.

"Maksudnya?" Tanya orang itu sedikit meminta penjelasan mengenai pertanyaan Yeji.

"Gue ngerasa akhir-akhir ini lo ngedeketin gue." Ucap Yeji lagi.

"Buset terus terang banget nih anak." Ucap pemuda itu dalam hati.

"G.e. g.. gue." Respon pemuda itu sedikit gugup.

"Kalo lo gak bener-bener suka sama gue, mending lo ngejauh aja mulai sekarang!" Perintah Yeji langsung. Membuat pemuda itu heran.

"Kenapa?" Tanya pemuda itu langsung. Pertanyaan yang keluar begitu saja. Refleks.

"Karna lulus SMA gue mau dijodohin sama anak temen papa gue. Gue gak mau yg deketin gue jadi buang2 waktu sia sia." Jelas Yeji

Pemuda itu terdiam beberapa saat.

"Kalo gue suka sama lo gimana?" Tanyanya.

"Gak tau juga ya. Soalnya kalo sekarang gue belum suka sama lo."

"Lo kok terus terang banget sih?"

"Ya beginilah gue. Gue cuma gak mau ada yang sakit hati."

"Kayaknya gak enak ngobrol di motor. Gue bawa ke suatu tempat mau?" Ucap pemuda yang membonceng dirinya.

"Mau aja. Lo gak bakal macem-macem kan?" Tanya Yeji menyelidik.

"Enggak lah. Gila lo!" Respon pemuda itu cepat.

"Ya cuma nanya aja gue."

Setelah sampai di suatu taman, mereka berdua pun duduk di sebuah bangku putih panjang.

"Btw Lo kelas apa?" Tanya Yeji.

"Udah beberapa lama kita kenal dan lo gak tau gue kelas apa?" Tanya pemuda itu heran.

"Ya lo juga gak pernah ngomongin itu ke gue." Jawab Yeji.

"Gue kira Lo udah tau." Ucap pemuda itu singkat.

"Jawab aja napa sih No." Paksa Yeji kepada pemuda bernama Lino itu.

Pemuda itu mengela napas pelan.
"12- 1." Jawabnya pendek.

"Anjir kakak kelas." Maki Yeji begitu mendengar jawaban dari Lino.

"Lo baru tau gue kakak kelas?" Respon Lino heran.

"Sory kak gue bener-bener gak tau." Yeji langsung merubah cara bicaranya.

"Bisa sopan juga lo ternyata. Awal-awal gue kaget banget ngeliat lo yang gak ada sopan-sopannya sama gue." Sindir Lino.

"Kalo gue tau lo kakak kelas juga mana berani gue ngomong seenak jidat sama lo kak." Alibi Yeji.

"Sekarang juga masih lo gue." Ucap Lino.

"Eh.. gimana ya. Udah enak gini. Yang penting kan ada embel-embel kak-nya . Hehe" balas Yeji sambil tersenyum menunjukkan gigi-giginya.

"Lo kok gemesin banget sih?" Sambil ngacak rambut Yeji pelan.

"Eh iya gue lupa tujuan kita pindah ke sini biar ngobrolnya lebih enak." Ucap Lino tiba-tiba teringat sesuatu.

"Nah iya tuh. Kok bisa lupa."

"Jadi lo bakal dijodohin setelah lulus SMA?" Tanya Lino.

Dia mengangguk

"Dan Lo nerima aja gitu?" Tanya Lino lagi.

"Kata papa, kalo sampe saat itu gue belum nemu orang yang pantes, gue langsung bakal dijodohin sama anak temennya itu." Jelas Yeji.

"Lah kalo saat itu lo punya pacar atau cowok itu yang punya pacar gimana?" Lino semakin penasaran.

Deepest Love - Yeji Leeknow (Hiatus)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang