02

375 68 13
                                    


.

.

.


Sore hari, di jalan pulang, Junkyu dan teman-temannya berjalan beriringan. Wajah mereka satu persatu menunjukan raut bingung. Bingung karena ketidak hadiran Junghwan ke sekolah selama berhari-hari.

"Junghwan kenapa ya ?" ujar Mashiho sembari memandang jalanan dan sesekali menendang batu kerikil kecil yang dilewatinya.

"Ngomong-ngomong, sudah berapa lama Junghwan tidak masuk sekolah ?" kali ini Asahi yang bertanya.

Jihoon yang berjalan di depannya menghela nafas, lalu melihat layar ponselnya.

"Sepertinya sudah 10 hari," jawab pemuda Park itu, lalu dengan cepat memasukan kembali ponselnya ke dalam saku.

"Sampai sekarang kita belum mendengar kabar apapun tentang dia, kan ?" tanya Mashiho, kemudian dibalas anggukan oleh teman-temannya.

Junkyu yang berjalan dibelakang, hanya berdiam diri menyimak obrolan teman-temannya. Junkyu pun dibuat penasaran akan Junghwan. Apa yang membuat pemuda itu tidak masuk ke sekolah, bahkan sampai 10 hari ?

"Seharusnya kita tanya nomor dia waktu itu," ucap Jihoon

"Hhh padahal kita mau lihat bunga sakura bersama," timpal Mashiho.

Junkyu menghentikan langkahnya sejenak untuk memandang ke arah jalanan. Namun, pikiran Junkyu tidak tertuju pada apa yang ia lihat. Junkyu memikirkan kembali isi surat itu.

Apa surat itu menuliskan sesuatu yang sudah terjadi ? pikir Junkyu.

Perlahan, Junkyu kembali melangkah menyusul teman-temannya. Memikirkan kembali kemungkinan-kemungkinan yang terjadi sampai membuat Junghwan tidak masuk sekolah.

Namun, sepanjang jalannya, Junkyu tidak menemukan satupun jawaban yang tepat. Dan akhirnya, Junkyu hanya bisa menghela nafasnya.




~oOo~




Sebuah pintu kamar bernuansa jingga, perlahan terbuka usai si empunya kamar memutar dan mendorong knop pintu.

Junkyu, penghuni kamar itu, berjalan masuk ke dalam, lalu mendekati meja belajarnya. Tangannya terulur kebawah, menarik pegangan laci meja belajarnya, lalu membukanya.

Surat yang Junkyu simpan dan tidak ia baca lagi semenjak hari pertama sekolah, Junkyu angkat lembaran surat tersebut, lalu membaca lembar terbarunya.



20 April, pekan olahraga.

Dua minggu setelah menghilang tanpa kabar, Junghwan akhirnya kembali bersekolah.

Di pertandingan Softball, aku diminta untuk menjadi pemukul.

Pada hari itu, aku menyesal karena telah menolak permintaan tersebut.


O R A N G E ~ HwanKyu VerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang