"Kalian tidak akan bisa mengubah masa lalu."
Mashiho menghela nafasnya saat lagi-lagi Yoshi mengulangi kalimat yang sama.
"Sudahlah, kalau kamu tidak percaya, tidak ada gunanya kami mengirim suratmu," ucapnya pada Yoshi.
Mereka masih berada di dataran tinggi taman ternama Jinhae, di bawah langit senja sembari menikmati pohon-pohon sakura.
Yoshi mendongak, ikut menghela nafas seperti Mashiho. "Bukan begitu maksudku. Meskipun suratnya nanti tersampaikan, penyesalan kita takkan hilang," ucapnya.
"Apa maksudmu ?" tanya Asahi.
Yoshi kembali menatap wajah temannya itu lalu berkata, "Jika dunia paralel tidak ada dan inilah satu-satunya dunia yang ada, lalu surat itu sampai pada diri kita di masa lalu dan mereka berhasil menyelamatkan Junghwan. Masa depan yang menyedihkan tidak akan terjadi dan Junghwan tidak akan meninggal."
"Apa ada masalah dengan itu?" tanya Mashiho.
"Jika itu terjadi, surat peringatan bahwa Junghwan akan mati tidak akan ada. Surat yang saat ini membuat Junghwan tetap hidup tidak akan ada lagi. Dan masa depan yang menyakitkan akan kembali lagi. Atau mungkin, surat itu takkan bisa dikirim ke masa lalu," lanjut Yoshi.
"Jadi maksudmu, Junghwan takkan bisa diselamatkan karena akan tercipta sebuah paradoks ?" tanya Jihoon.
"Jika dunia paralel itu ada, paradoks tidak akan tercipta dan Junghwan bisa diselamatkan, kan ?" tanya Junkyu.
Jihoon menggidikan bahunya seraya tersenyum. Di samping itu, Yoshi menoleh ke arah pemandangan kota Jinhae, lalu kembali menatap ke arah teman-temannya.
"Jika surat kita sampai ... dunia kita akan terpecah dan akan tercipta dunia yang baru. Itu artinya, kita tak akan bisa mengubah masa lalu kita. Meskipun hanya ada satu dunia atau dunia paralel, bagi kita tidak akan ada yang berubah. Kita takkan pernah bertemu dengan Junghwan lagi," ujar Yoshi.
Hening.
Semua diam dengan arah pandang masing-masing. Perkataan Yoshi membuat mereka kembali diingatkan bahwa Junghwan tetap tidak akan bisa mereka lihat lagi.
Sampai kapanpun.
"Kalau begitu, tak masalah."
Junkyu dan yang lain menoleh ke arah Jihoon. Pria Park itu tersenyum, kemudian memandang pemandangan kota. "Ayo kita selamatkan Junghwan di dunia paralel yang berbeda dengan kita."
"Ya, ayo kita buat dunia dimana Junghwan bisa tersenyum selamanya," timpal Mashiho.
"Aku ingin melakukan sesuatu untuk Junghwan," sahut Asahi.
Yoshi terdiam, begitupun dengan Junkyu.
Junkyu perlahan mendongak, menatap langit jingga yang begitu indah, juga merindu.
"Baiklah ... ayo kita kirimkan surat untuk diri kita di masa lalu ..."
"... Surat yang akan menyelamatkan Junghwan."
~oOo~
Tap tap tap
Junkyu berjalan menyusuri koridor. Bell pulang sudah berbunyi, dan Junkyu baru kembali dari ruang guru. Ia ingin kembali ke kelas, mengambil tasnya yang tertinggal lalu pulang bersama yang lainnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
O R A N G E ~ HwanKyu Ver
FanfictionDi musim semi, saat usianya 16 tahun, Kim Junkyu menemukan surat yang ditujukan padanya. Hal yang mengejutkan adalah, surat tersebut dikirim dan ditulis oleh dirinya sendiri, yang mengaku berasal dari masa depan (10 tahun yang akan datang). Awalnya...