12

197 48 6
                                    


.

.

.


Di koridor dekat dengan kelas 2-1, Junkyu berjalan dengan kepala menunduk. Pikirannya berlabuh akan ingatan tempo hari, dimana Junghwan menyatakan perasaan padanya.

Entahlah, satu sisi Junkyu senang mendengar pengakuan Junghwan. Namun, jauh dari lubuk hatinya, Junkyu merasa takut. Takut jika hubungan keduanya akan berubah setelah pengakuan itu. Keterdiamannya saat itu membuatnya merasa takut.

Takut jika Junghwan menjauhinya hanya karena ia tidak menjawab pengakuan pemuda So itu.

"Pagi, Junkyu!"

Junkyu terbelalak seketika merasakan sentuhan pada bahunya. Ia pun mendongak cepat, dan di dapatinya Junghwan berjalan selangkah di depannya.

Maniknya terpaku akan satu titik, yaitu sesuatu yang menggantung di pinggang Junghwan. Pemuda So itu memakai tas olah raga yang ia berikan sebagai hadiah ulangtahun.

"Kamu pakai tas yang aku hadiahkan kemarin? Terimakasih ya, aku senang sekali," ucap Junkyu dengan senyum manisnya.

Junghwan berbalik, kemudian mengangguk dan tersenyum cerah pada Junkyu. Alhasil Junkyu ikut tersenyum, hatinya sangat senang.

Setelah itu, Junkyu berjalan bersampingan dengan Junghwan. Senyumnya mengembang ketika mendengar Junghwan yang menceritakan perayaan ulangtahunnya kemarin pada neneknya.

Meskipun begitu, ada satu hal yang lebih membuat Junkyu bahagia. Satu hal itu ialah Junghwan tidak seperti yang ia takutkan.

Junghwan tidak menjauhinya.




~oOo~




Pada saat jam pelajaran olahraga, seluruh murid kelas 2-1 menggunakan gedung olahraga untuk pelajaran mereka, dimana materi yang akan dipelajari adalah permainan bola kecil.

Jam olahraga sudah berakhir beberapa menit yang lalu, kini para murid sedang bersama-sama membersihkan gedung usai memakainya.

Di satu tempat, Junkyu berjongkok dengan Mashiho dan Asahi. Ketiganya tengah memunguti bola ping pong satu persatu, lalu memasukannya ke dalam box.

Dahi Junkyu sedikit berkerut saat pandangannya terasa menggelap. Sontak ia mendongak, lalu tebelalak karena kehadiran Jihoon yang begitu dekat dengannya.

"Kamu tidak memberinya jawaban, ya ?" tanya Jihoon.

"Eh !" Junkyu yang terkejut, sontak melempar bola di tangannya, dan benda kecil itupun mendarat cantik di puncak kepala Mashiho.

"Aww."

"Mashiho, maaf, aku tidak sengaja," ucap Junkyu seraya menepuk pundak Mashiho.

"Yak Park Jihoon ! kalau kesini cuman mau merecok, pergi saja sana !" pekik Mashiho.

"Aku tidak merecok kok. Aku mau membantu kalian," ucap Jihoon seraya ikut berjongkok.

Tangan kekarnya segera bergerak memunguti bola ping pong satu persatu. Lalu sedetik kemudian, ia punu menatap Junkyu.

O R A N G E ~ HwanKyu VerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang