.
.
.
[Untuk Park Jihoon,
Bagaimana kabarmu, diriku yang berumur 16 tahun ? ]
[ Aku menulis surat ini dari masa depan.
Karena sebenarnya aku punya permintaan penting untukmu. ]
[ Aku ingin kamu menghapus penyesalan yang terus menghantuiku.
Aku tak ingin kamu merasakan penyesalan yang sama dan melalui hidup yang sama sepertiku. ]
Junkyu terdiam usai membaca isi surat milik Jihoon. Hela nafasnya terdengar, manik bulatnya pun melirik ke sampingnya.
"Aku sudah diingati untuk tidak mengajak Junghwan pulang bersama kita dan menyuruhku untuk mengajaknya bergabung ke klub sepak bola. Tapi aku tak membaca suratnya sampai pulang sekolah di hari pertama. Karena itu aku terlanjur mengajak Junghwan pulang," jelas Jihoon.
"Jadi kamu yang membuat Junghwan mau masuk ke dalam klub ?" tanya Junkyu.
"Ya, aku tidak ingin mengulangi kesalahanku," jawab Jihoon seraya senyuman. "Oh iya, apa kamu mendapat suratnya saat hari pertama sekolah ?"
Mendengar itu Junkyu pun mengangguk cepat. "Iya, amplopnya juga sama seperti punyaku." Junkyu menyodorkan surat milik Jihoon, bermaksud mengembalikannya.
"Apa permintaanmu dari masa depan hanya itu?" tanya Junkyu.
"Tidak." Jihoon memandang lurus kedepan. "Aku juga diminta untuk menyelamatkan Junghwan."
Kepala Junkyu mendongak, membuat maniknya menatap lurus ke arah langit pagi cerah.
Aku dan Jihoon di masa depan pasti sedang membicarakan hal yang sama, batinnya.
"Junkyu, jangan khawatir. Kita pasti bisa menyelamatkan Junghwan," ucap Jihoon, membuat gadis Kim itu sontak terkejut.
"Eumm," balas Junkyu dengan anggukan.
"Kalau begitu kamu pegang saja surat ini. 'Tanggal 14 September, hari Ulang tahun Junghwan. Sebelum hari itu tiba, aku ingin kamu menanyai Junghwan tanggal ulangtahunnya dan apa yang dia inginkan di hari ulangtahunnya.' Diri kita di masa depan tahu ulang tahun Junghwan saat tanggalnya sudah lewat. Akhirnya mereka tidak bisa merayakan ulang tahun Junghwan saat masih bersekolah."
Junkyu melirik surat tersebut, kemudian dahinya mengernyit saat mendapati sesuatu. "Lanjutannya mana ?" tanya Junkyu seraya menatap Jihoon.
Pemuda Park itu terkekeh, kemudian memandang lurus ke depan. "Maaf, aku tinggal lanjutannya di rumah. Lagian, tidak ada yang penting dari lanjutannya ... mungkin."
"Huh, kok kamu kelihatannya ragu ?" tanya Junkyu.
"Hehehe bercanda." Tawa Jihoon kembali lepas saat mendengar pertanyaan Junkyu.
Setelah itu, keduanya pun larut dalam pikiran masing-masing. Junkyu dengan isi suratnya dan Jihoon dengan isi suratnya juga.
KAMU SEDANG MEMBACA
O R A N G E ~ HwanKyu Ver
FanfictionDi musim semi, saat usianya 16 tahun, Kim Junkyu menemukan surat yang ditujukan padanya. Hal yang mengejutkan adalah, surat tersebut dikirim dan ditulis oleh dirinya sendiri, yang mengaku berasal dari masa depan (10 tahun yang akan datang). Awalnya...