10

199 51 4
                                    

(Maaf sebelumnya, ternyata yang kemarin aku update itu chapter 11 😭 Seharusnya ini yang aku upload)


.

.

.


Di depan meja belajarnya, Junkyu berdiri sembari membaca surat di tangannya. Helaian rambutnya berterbangan saat angin berhembus melalui kaca jendela. Merasa terganggu, Junkyu pun menyisipkan rambutnya ke belakang telinga, lalu kembali memahami bagian surat yang ia baca.



[ Aku rasa, penyesalan Junghwan adalah karena tidak dapat menyelamatkan ibunya. ]


[ Tolong selamatkan dia dari perasaan bersalahnya. ]


[ Kalau kamu bisa melakukannya, kamu pasti dapat mencegah kecelakaan itu! ]




"Apa maksudnya ini?" gumam Junkyu. "Kalau aku tahu kapan kecelakaannya terjadi, apa aku bisa menyelamatnya ?"

Junkyu melirik ke meja belajarnya, kemudian diambilnya beberapa lembar surat yang belum ia baca. Bukan tanpa alasan Junkyu belum membacanya. Ia masih takut, karena di surat itu ia yakin dirinya di masa depan membahas tentang kematian Junghwan.

Hhh tidak ada pilihan lain, aku harus tetap membacanya, batin Junkyu setelah meyakinkan dirinya.

[ 15 Februari. ]


[ Saat itu, semua masih terasa baik-baik saja. ]


[ Di malam harinya, aku menulis buku harian seperti biasa. ]


[ Tiba-tiba Jihoon menghubungiku, lalu berkata padaku kalau Junghwan mengalami kecelakaan. ]


[ Dia juga bilang Junghwan meninggal dunia. ]


[ Kecelakaannya terjadi pada malam hari, setelah jam delapan malam di persimpangan dekat rumah Junghwan. ]


[ Sepertinya Junghwan sedang naik sepeda dan tidak melihat ada truck di depannya melaju kencang. ]


[ Tidak ada yang bisa kami lakukan. ]

O R A N G E ~ HwanKyu VerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang